Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label DIUTUS RASULULLAH ZAID BIN TSABIT MAHIR BAHASA ASING DALAM 17 HARI. Show all posts
Showing posts with label DIUTUS RASULULLAH ZAID BIN TSABIT MAHIR BAHASA ASING DALAM 17 HARI. Show all posts

Sunday, March 21, 2021

9234. DIUTUS RASULULLAH ZAID BIN TSABIT MAHIR BAHASA ASING DALAM 17 HARI

 


DIUTUS RASULULLAH ZAID BIN TSABIT MAHIR BAHASA ASING DALAM 17 HARI

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

STEMPEL RASULULLAH

 

 

Stempel Rasulullah berbentuk cincin terbuat dari bahan perak.

 

 

 Cincin itu dipasang di jari kelingking kanan Rasulullah.

 

 

 

Rasulullah menyuruh Zaid bin Tsabit belajar bahasa asing.

 

 

 

Rasulullah bersabda kepada Zaid bin Tsabit, "

 

 

 

Aku akan berkirim surat kepada seseorang.

 

 

Aku khawatir, mereka akan menambah atau menguranginya.

 

 

Maka kamu harus belajar bahasa asing.”

 

 

 

Zaid bin Tsabit sangat cerdas dan cepat menguasai bahasa asing.

 

 

 

Zaid bin Tsabit mahir bahasa Suryani dalam 17 hari.

 

 

Dan mahir berbahasa Ibrani dalam 15 hari.

 

 

 

Rasulullah berkirim surat kepada para raja.

 

 

 

Tahun ke-6 Hijriah, Rasulullah (59 tahun) mengirim surat kepada para raja untuk mengajak merekamasuk lslam.

 

 

1) Raja Najasyi di Habasyah.

 

 

2) Raja Muqauqis di Mesir.

 

 

 

3) Raja Kisra di Persia.

 

 

4) Raja Qaishar di Romawi.

 

 

 

5) Al-Mundzir bin Sawa, pemimpin Bahrain.  

 

 

6) Haudzah bin Ali Hanafy, pemimpin Yamamah. 

 

 

 

7) Al-Haris bin Abu Syamr, pemimpin Damaskus.

 

 

8) Jaifar, Raja Oman.

 

 

 

Stempel perak Rasulullah

 

Rasulullah memakai stempel cincin terbuat dari perak.

 

 

 

Tulisan stempel berbahasa Arab.

 

 

Cincin dipasang di jari kelingking kanan Rasulullah.

 

 

 

Tulisan dibaca dari kiri ke kanan.

 

 

 

Dan disusun dari bawah ke atas.

 

 

 

Stempel cincin Rasulullah bertulisan,

 

 

”Muhammad Rasul Allah”.

 

 

Tulisan disusun dalam 3 baris.

 

 

 

Baris bawah:“Muhammad”.

 

 

Baris tengah:“Rasul”.

 

 

 

Dan baris atas: “Allah“.

 

 

 

SURAT RASULULLAH

 

Nabi Muhammad mengirim surat kepada Raja Kisra di Persia.

 

 

Persia sangat jauh dari Madinah, Arab Saudi.

 

 

Jaraknya lebih dari 1.000 km di timur laut Arab Saudi.

 

 

 

Isi surat Rasulullah kepada raja Persia.

 

 

Bismillahir-rahmanir-rahim.

 

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

 

 

 

Dari Muhammad Rasul Allah kepada Kisra, pemimpin Persia.

 

 

 

Kesejahteraan bagi siapa pun yang mengikuti petunjuk, beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

 

 

 

Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada sekutu bagi-Nya.

 

 

 

Muhammad adalah hamba dan utusan Allah.

 

 

 

Aku menyeru Tuan Raja Persia dengan seruan Islam.

 

 

 

Sesungguhnya, aku adalah utusan Allah kepada seluruh manusia.

 

 

 

Memberi peringatan kepada orang yang hidup.

 

 

 

Membenarkan perkataan orang kafir.

 

 

 

Masuklah Islam, niscaya Tuan Raja Persia akan selamat.

 

 

 

Tapi jika Tuan Raja Persia menolak, maka dosa orang Majusi terletak pada pundak Tuan Raja Persia.

 

 

 PETUGAS PENGIRIM SURAT

 

 

Utusan Rasulullah yang mengirim surat adalah Abdullah bin Hudzafah.

 

 

 

Raja Kisra di Persia menerima surat Nabi.

 

 

Raja Kisra langsung merobek-robek surat Nabi.

 

 

 

Surat Nabi disobek berkeping-keping.

 

 

Raja Kisra berkata,

 

 

“Seorang budak yang hina, pernah menuliskan namanya sebelum aku berkuasa.”

 

 

 

Nabi Muhammad mengetahui berita suratnya dirobek-robek oleh Raja Kisra. 

 

 

 

Rasulullah berdoa,

 

 

“Semoga Allah merobek-robek kerajaannya.”

 

 

 

Doa Rasulullah dikabulkan oleh Allah beberapa tahun kemudian.

 

 

 

Beberapa tahun kemudian doa Nabi Muhammad dikabulkan.

 

 

 

Kerajaan Persia dikalahkan kerajaan Romawi.

 

 

 

Kerajaan Persia hancur karena perang saudara.

 

 

 

 

Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, Persia dikuasai pasukan Islam.

 

 

 

Raja Persia mengirim surat kepada Gubernur Yaman.

 

 

 

 

Setelah menerima surat dari Nabi Muhammad.

 

 

 

Maka Raja Kisra di Persia mengirim surat kepada Gubernurnya di Yaman.

 

 

 

 

Gubernur Yaman bernama Badzan.

 

 

 

 

Yaman adalah wilayah di selatan Arab Saudi yang dikuasai Raja Persia.

 

 

 

Raja Kisra memerintahkan Gubernur Yaman mengirim tentara untuk menangkap Nabi Muhammad di Madinah.

 

 

 

Setelah ditangkap, agar Nabi Muhammad dihukum di Persia.

 

 

 

Kerajaan Persia amat besar.

 

 

 

Nabi Muhammad dianggapnya tidak ada apa-apanya.

 

 

 

Raja Persia hanya mengirim beberapa tentara untuk menangkap Nabi Muhammad di Madinah.

 

 

 

Utusan Gubernur Yaman tiba di Madinah.

 

 

 

Tentara Yaman menyerahkan surat ancaman kepada Nabi Muhammad.

 

 

 

Rasulullah bersabda kepada utusan gubernur Yaman,

 

 

 

“Raja Kisra di Persia telah dibunuh puteranya sendiri.” 

 

 

 

Para utusan menjawab,

 

 

”Apakah benar berita itu?”

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

“Benar, sampaikan berita itu kepada gubernurmu.

 

Sampaikan juga bahwa agama Islam akan menyebar seperti yang dicapai Raja Kisra di Persia.”

 

 

 

Rasulullah bersabda,

 

 

“Jika Gubernur Yaman masuk Islam, maka dia akan tetap menjadi gubenur di wilayahnya.”

 

 

 

 

Para utusan kembali ke Yaman untuk menghadap Gubernur Badzan.

 

 

 

Tak lama kemudian, datang berita mengejutkan.

 

 

 

Bahwa Raja Kisra di Persiadibunuh Syiruyah, puteranya sendiri.

 

 

 

Akhirnya, Gubernur Yaman dan seluruh rakyatnya masuk Islam.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.  Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfury. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

2.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

3.  Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017