Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label MANUSIA BUTUH ATURAN YANG DISEBUT AGAMA. Show all posts
Showing posts with label MANUSIA BUTUH ATURAN YANG DISEBUT AGAMA. Show all posts

Saturday, June 26, 2021

10118. MANUSIA BUTUH ATURAN YANG DISEBUT AGAMA








MANUSIA BUTUH ATURAN YANG DISEBUT AGAMA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Hidup bermasyarakat dapat diibaratkan dengan lalu lintas.

 

Karena masing-masing orang ingin sampai tujuan dengan cepat dan selamat.

 

 

Untuk keselamatan dan kelancaran perjalanan untuk semua orang.

 

Maka perlu adanya peraturan lalu lintas.

 

 

Peraturan dalam kehidupan manusia, harus ditetapkan oleh pihak paling tahu sifat dan karakternya.

 

Serta kebutuhan manusia yang akan terkena peraturan itu.

 

Juga agar peraturan akan dipatuhi.

 

Karena bersifat manusiawi.

 

 

Yang menetapkan peraturan harus pihak  tidak terlibat.

 

Atau tidak punya kepentingan dengan peraturan itu.

 

Agar semuanya berjalan dengan fair dan netral.

 

 

Dalam peraturan kehidupan manusia.

 

Allah yang paling berhak menetapkan segala peraturan.

 

Karena Allah Maha Mengetahui dan Maha Kuasa atas segala sesuatu.

 

 

 

Allah yang menciptakan segala alam semesta beserta isinya.

 

Allah paling mengenal sifat dan watak manusia.

 

Allah tidak punya kepentingan apa pun terhadap manusia.

 

 

Peraturan lalu lintas dalam hidup manusia disebut “agama”.

 

 

Agama adalah “peraturan dari Allah untuk manusia sebagai pedoman.

 

Yang mengantarkan manusia menuju bahagia dunia dan akhirat”.

Sebagian ulama berpendapat “agama” artinya “jalan”.

 

Al-Quran, hadis Nabi,  dan para ahli.

 

Hampir selalu memakai kata-kata yang mengacu kepada arti “jalan”.

 

 

Untuk peraturan dan petunjuk agama.

 

Misalnya:

 

1.      Syari'ah (jalan ke sumber air).

2.      Mazhab (tempat berjalan).

 

3.      Shiratal mustaqim” (jalan yang luas lagi lurus).

 

 

4.      Sabilillah (jalan Allah).

 

5.      Dan istilah lainnya.

 

Agama seperti lampu dan rambu pengaturan lalu lintas.

 

Yang diperlukan di jalan raya untuk memperlancar perjalanan.

 

 

Bukan untuk menghambat perjalanan.

 

 

Jika lampu dan rambu pengaturan lalu lintas tidak berfungsi.

 

 

Maka akan macet dan semrawut.

 

 

Setiap orang harus sadar bahwa agama sangat perlu dalam hidup manusia.

 

 

 

Sebagai pedoman untuk “rambu kehidupan”.

 

 

Agama akan mengantarkan semua manusia menelusuri “jalan hidupnya”.

 

Dengan aman, tertib,  dan lancer.

 

Yang mengantarkan manusia dengan mudah sampai tujuan.

 

 

Sebelum masuk “shiratal mustaqim” (jalan yang luas lagi lurus).

 

Ada hambatan dan kesulitan yang harus dilewati.

 

Tetapi setelah berjalan beberapa saat.

 

Pasti ditemukan kemudahan dan kenyamanan.

 

 

Allah meninjau “peraturan lalu lintasnya” secara berkala.

 

Sehingga Allah mengutus para nabi dan rasul kepada umat manusia.

 

 

Berdasar kepentingan manusia.

 

 

Akhirnya, Allah mengutus Nabi Muhammad.

 

 

Yang membawa “peraturan lalu lintas” secara global.

 

Yaitu ajaran Islam sebagai pedoman dan petunjuk.

 

 

Untuk kepentingan manusia sampai akhir zaman.

 

Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) yat 40.

 

مَاكَانَمُحَمَّدٌأَبَاأَحَدٍمِنْرِجَالِكُمْوَلَٰكِنْرَسُولَاللَّهِوَخَاتَمَالنَّبِيِّينَ ۗ وَكَانَاللَّهُبِكُلِّشَيْءٍعَلِيمًا

 

Muhammad itu sekali-kali bukan bapak dari seorang laki-laki di antaramu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online