ARTI TAKDIR QADA DAN KADAR
ALLAH
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kata “Takdir”.
Artinya:
1)
Ketetapan Tuhan.
2)
Ketentuan Tuhan.
3)
Nasib.
Kata “Qada”
Artinya:
1)
Peraturan.
2)
Hukum.
3)
Ketentuan dari Allah.
Kata “Kadar”.
Artinya:
1)
Kuasa.
2)
Kekuatan.
3)
Ketentuan Tuhan
(takdir).
4)
Kodrat.
5)
Sifat bawaan.
Kata “taqdir” (takdir).
Berasal dari kata “qadar”.
Artinya:
1)
Ukuran.
2)
Kadar.
3)
Batas.
Misalnya.
Matahari beredar di tempat peredarannya.
Hal itu takdir, batas, atau ukuran untuk matahari.
Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 38-39.
وَالشَّمْسُ تَجْرِي لِمُسْتَقَرٍّ لَهَا ۚ ذَٰلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ
الْعَلِيمِ
38. Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikian ketetapan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.
وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّىٰ عَادَ
كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ
39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah,
sehingga (setelah dia sampai ke manzilah terakhir) kembali dia sebagai bentuk
tandan tua.
Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 1-2.
رَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ
لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
1.
Maha suci Allah yang
telah menurunkan Furqaan (Al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi
peringatan kepada seluruh alam.
الَّذِي لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَمْ
يَتَّخِذْ وَلَدًا وَلَمْ يَكُنْ لَهُ شَرِيكٌ فِي الْمُلْكِ وَخَلَقَ كُلَّ
شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا
2. Yang kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak
punya anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah
menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukurannya
dengan serapi-rapinya.
Segala sesuatu di alam semesta.
Mulai yang kecil hingga besar.
Semua berdasarkan takdir (ketetapan) Allah.
Al-Quran surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 3.
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ
يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ ۚ
قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Dan memberinya rezeki
dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada
Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
Al-Quran surah Al-A’la (surah ke-87) ayat 1-5.
سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى
1. Sucikan nama Tuhanmu Yang Maha Tingi.
الَّذِي خَلَقَ فَسَوَّىٰ
2. Yang menciptakan, dan menyempurnakan (penciptaan-Nya),
وَالَّذِي قَدَّرَ فَهَدَىٰ
3. Dan yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi
petunjuk,
وَالَّذِي أَخْرَجَ الْمَرْعَىٰ
4. Dan yang menumbuhkan rumput-rumputan.
فَجَعَلَهُ غُثَاءً أَحْوَىٰ
5. Lalu dijadikan-Nya rumput itu kering kehitaman.
Segala sesuatu di alam semesta.
Semua ukuran ditetapkan oleh Allah.
Dengan sangat presisi.
Hal itu takdir atau sunatulah.
Atau disebut hukum alam.
Yaitu hukum Allah yang berlaku di alam semesta.
Manusia punya takdir.
Sesuai ketetapan Allah.
Misalnya.
Manusia tak dapat terbang.
Seperti burung.
Manusia hidup dalam lingkungan takdir Allah.
Apa saja yang dilakukan manusia .
Semua terikat dalam takdir.
Atau hukum Allah terhadap manusia.
Takdir atau hukum Allah terhadap manusia.
Berupa pilihan.
Allah menakdirkan manusia:
1)
Boleh.
2)
Dapat.
3)
Mampu memilih.
4)
Tak seperti matahari,
bulan, dan bumi .
Yang tak dapat memilih.
5)
Manusia boleh, dapat,
dan mampu memilih takdir atau ukuran yang diambil.
Misalnya.
Umar bin Khattab batalkan kunjungan.
Ke suatu daerah.
Sebab wilayah itu.
Terkena wabah penyakit.
Para sahabat Nabi bertanya,
”Apakah kamu menghindar dari takdir Allah?”
Umar bin Khattab menjawab,
”Saya menghindar dari takdir satu ke takdir lainnya.”
Terkadang manusia salah menilai takdir.
Misalnya.
Saat ditimpa musibah.
Manusia berkata,
”Semua bencana ini terjadi.
Karena takdir Allah.”.
Tapi ketika manusia dapat.
1)
Sukses.
2)
Nikmat.
3)
Anugerah.
Manusia berkata,
”Semua sukses ini.
Hasil kerja keras dan
cerdas.
Saya sendiri.”
Hal ini bertentangan firman Allah.
Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 79.
أَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ۖ وَمَا
أَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَفْسِكَ ۚ وَأَرْسَلْنَاكَ لِلنَّاسِ رَسُولًا ۚ
وَكَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا
79. Apa saja nikmat yang
kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu, maka dari
(kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu
menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukup Allah menjadi saksi.
Allah Maha Mengetahui
segalanya.
Manusia diberi kemampuan
memilih.
Dan menentukan
nasibnya sendiri.
Ilmu Allah sungguh
sangat luas.
Allah Maha Mengetahui
semua.
1)
Masa lalu.
2)
Sekarang.
3)
Masa mendatang.
Dengan keluasan ilmu
Allah.
Allah mengetahui
segalanya.
Yang akan dipilih tiap
manusia.
Untuk masa depannya
sendiri.
Apakah seorang manusia.
Memilih jalan yang
mengantarkan dirinya.
Ke surga atau terjemus
dalam neraka?
Manusia ditakdirkan.
Dan diberi kemampuan
oleh Allah.
Dapat dan mampu melakukan pilihannya sendiri.
Dengan segala akibatnya.
Artinya.
Manusia bebas
menentukan jalan hidupnya sendiri.
Dan akan menanggung
segala dampak, risiko, dan akibatnya.
Dalam hidup di dunia
dan akhirat.
Daftar Pustaka
1.Shihab, M.Quraish.
Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.Shihab, M.Quraish.
E-book Membumikan Al-Quran.
3.Al-Quran Digital,
Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.
4.Tafsirq.com online

0 comments:
Post a Comment