SETAN SUKA LIHAT AURAT TERBUKA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Ada 3 istilah pakaian dalam Al-Quran.
Yaitu:
1)
Libas.
2)
Tsiyab.
3)
Sarabil.
Kata
“libas” ditemukan 10 kali.
Kata “tsiyab” ditemukan 8 kali.
Kata “sarabil” ditemukan 3 kali dalam 2
ayat.
Kata “Libas” awalnya berarti “penutup”.
Apa pun yang ditutup.
Disebut “libas”.
Pakaian berfungsi untuk menutup.
Tapi tak harus “menutup aurat”.
Sebuah cincin menutup sebagian jari.
Juga disebut “libas”.
Pemakainya ditunjuk pakai akar katanya.
Al-Quran
surah Al-Nahl (surah ke-16) ayat 14.
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ
الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً
تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
14. Dan Dia Allah yang
menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan darinya daging segar
(ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan perhiasan yang kamu pakai; dan kamu
melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari
karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.
Kata “libas” dipakai Al-Quran.
Menunjukkan “pakaian lahir dan batin”.
Kata “tsiyab” menunjukkan “pakaian lahir”.
Kata “tsiyab” terambil dari kata “tsaub”.
Artinya “kembali”.
Yaitu “kembali pada keadaan semula”.
Atau “kepada keadaan seharusnya sesuai ide
pertamanya”.
Ungkapan
bahwa.
“awalnya
adalah sebuah ide.
Dan akhirnya adalah kenyataan”.
Bisa membantu pahami bahasa.
Artinya kenyataan harus dikembalikan pada
ide asalnya.
Karena kenyataan adalah cermin ide asal.
Al-Quran sebut “pakaian”.
Dengan nama “tsiyab” atau “tsaub”.
Sebab ide dasarnya bahan pakaian.
Dipakai sebagai pakaian.
Jika
suatu bahan setelah dipintal.
Lalu jadi pakaian.
Hakikatnya kembali pada ide dasar keberadaannya.
Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7)
ayat 20.
فَوَسْوَسَ لَهُمَا الشَّيْطَانُ
لِيُبْدِيَ لَهُمَا مَا وُورِيَ عَنْهُمَا مِنْ سَوْآتِهِمَا وَقَالَ مَا
نَهَاكُمَا رَبُّكُمَا عَنْ هَٰذِهِ الشَّجَرَةِ إِلَّا أَنْ تَكُونَا مَلَكَيْنِ
أَوْ تَكُونَا مِنَ الْخَالِدِينَ
20. Maka setan
membisikkan pikiran jahat pada keduanya untuk menampakkan pada keduanya apa
yang tertutup dari mereka yaitu auratnya dan setan berkata: "Tuhan kamu
tidak melarangmu dan mendekati pohon ini, melainkan supaya kamu berdua tidak
menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga)".
Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7)
ayat 22.
لَّاهُمَا بِغُرُورٍ ۚ فَلَمَّا ذَاقَا الشَّجَرَةَ
بَدَتْ لَهُمَا سَوْآتُهُمَا وَطَفِقَا يَخْصِفَانِ عَلَيْهِمَا مِنْ وَرَقِ
الْجَنَّةِ ۖ وَنَادَاهُمَا رَبُّهُمَا أَلَمْ أَنْهَكُمَا عَنْ تِلْكُمَا
الشَّجَرَةِ وَأَقُلْ لَكُمَا إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمَا عَدُوٌّ مُبِينٌ
22. maka setan
membujuk keduanya (untuk makan buah itu) dengan tipu daya. Tatkala keduanya merasai
buah kayu itu, tampak bagi keduanya auratnya, dan mulai keduanya menutupinya
dengan daun surga. Kemudian Tuhan mereka menyeru mereka: "Bukankah Aku
telah melarang kamu berdua dari pohon kayu itu dan Aku katakan kepadamu:
"Sesungguhnya setan adalah musuh nyata bagi kamu berdua?"
Bahwa ide dasar manusia.
Yaitu "tertutupnya aurat".
Tapi karena godaan setan.
Aurat manusia terbuka.
Aurat ditutup pakaian.
Kembali pada ide dasarnya.
Pakaian disebut tsaub/tsiyab.
Berarti "sesuatu yang mengembalikan
aurat pada ide dasarnya".
Yaitu tertutup.
Tampak "membuka aurat".
Yaitu ide setan.
Tanda tanda hadirnya setan.
Yaitu “terbukanya aurat".
Riwayat Biqa'i.
Saat Nabi belum yakin.
Tentang apa yang dialami di Gua Hira.
Aakah dari malaikat atau setan.
Khadijah berkata,
"Jika engkau melihatnya lagi.
Maka beritahu aku".
Ketika Nabi melihat sesuatu yang dilihatnya di Gua Hira.
Maka Khadijah membuka pakaiannya.
Sambil bertanya,
"Sekarang, apakah engkau masih melihatnya?"
Nabi menjawab,
"Tidak, ... dia pergi."
Khadijah penuh yakin berkata,
"Yakinlah yang datang bukan setan.
Sebab hanya setan yang senang melihat aurat".
Al-Quran surah Al-A’raf (surah ke-7)
ayat 27.
يَا بَنِي آدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطَانُ كَمَا أَخْرَجَ أَبَوَيْكُمْ
مِنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْآتِهِمَا ۗ
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ ۗ إِنَّا
جَعَلْنَا الشَّيَاطِينَ أَوْلِيَاءَ لِلَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
27. Hai anak Adam,
jangan sekali-kali kamu dapat ditipu setan seperti ia mengeluarkan kedua ibu
bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk
memperlihatkan kepada keduanya auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikutnya
melihat kamu dan suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya
Kami menjadikan setan pemimpin agi orang-orang tidak beriman.
Kata “sarabil”.
Artinya sebagai pakaian, apa pun jenis
bahannya.
Hanya 2 ayat pakai kata “sarabil”.
Berfungsi:
1)
Menangkal
sengatan panas, dingin, dan bahaya perang.
2)
Pakaian
orang berdosa di akhirat.
Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16)
ayat 81.
وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِمَّا خَلَقَ ظِلَالًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنَ الْجِبَالِ
أَكْنَانًا وَجَعَلَ لَكُمْ سَرَابِيلَ تَقِيكُمُ الْحَرَّ وَسَرَابِيلَ تَقِيكُمْ
بَأْسَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْلِمُونَ
81. Dan Allah
menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia
jadikan bagimu tempat-tempat tinggal di gunung-gunung, dan Dia jadikan bagimu
pakaian yang memeliharamu dari panas dan pakaian (baju besi) yang memelihara
kamu dalam perang. Demikian Allah menyempurnakan nikmat-Nya atasmu agar kamu
berserah diri (kepada-Nya).
Al-Quran surah lbrahim (surah ke-14)
ayat 50.
سَرَابِيلُهُمْ مِنْ قَطِرَانٍ وَتَغْشَىٰ وُجُوهَهُمُ
النَّارُ
50. Pakaian mereka
adalah dari belangkin (ter atau aspal) dan muka mereka ditutup api neraka.
Pakaian jadi alat penyiksa.
Bagi orang yang melnaggar aturan Allah.
(Sumber Prof Quraish Shihab)
0 comments:
Post a Comment