Thursday, November 28, 2024

38104. FUNGSI HADIS DALAM TAFSIR QURAN

 


FUNGSI HADIS DALAM TAFSIR AL-QURAN

Oleh: Drs. H.M.  Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Kata “hadis” (menurut KBBI V).

Artinya:

 

1)                Sabda Nabi.

2)                Perbuatan Nabi.

 

3)                Takrir atau ketetapan Nabi Muhammad.

 

Diriwayatkan atau diceritakan para sahabat.

Untuk menjelaskan dan menetapkan hukum Islam.

Hadis.

Yaitu sumber ajaran Islam ke-2 setelah Al-Quran.

 

Hadis dalam arti ucapan Nabi Muhammad.

Pada umumnya diterima berdasar riwayat dengan makna.

 

Artinya teks hadis tak persis sama.

Dengan ucapan Nabi.

 

Tafsir.

Yaitu keterangan atau penjelasan tentang ayat Al-Quran.

Agar maksudnya lebih mudah dipahami.

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 44.

 

بِالْبَيِّنَاتِ وَالزُّبُرِ ۗ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبَيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

      

Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Quran, agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya mereka memikirkan.

 

Al-Quran surah An-Nahl (surah ke-16) ayat 64.

 

وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ إِلَّا لِتُبَيِّنَ لَهُمُ الَّذِي اخْتَلَفُوا فِيهِ ۙ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

       

Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Kitab (Al-Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

 

Umat lslam yakin Al-Quran benar.

 

1)        surah demi surah.

2)        Ayat demi ayat.

 

3)        Kata demi kata.

4)        Huruf demi huruf.

 

Semuanya disampaikan utuh.

Oleh malaikat Jibril pada Nabi Muhammad.

 

Nabi lalu memerintahkan para sahabat.

1)        Untuk menuliskan.

2)        Menghafalkan.

3)        Mempelajarinya.

 

Beberapa saat usai Nabi Muhammad wafat.

Para sahabat mengumpulkan semua naskah Al-Quran yang ditulis.

Menyalin, dan menyebarluaskan ke seluruh penjuru dunia Islam.

 

Hingga kini.

Semua yang mereka lakukan.

Diterima dan dijaga.

Oleh generasi berikutnya.

 

Mushaf Al-Quran.

Yang dibaca sekarang ini.

 

Tetap sama dan tak beda sedikit pun.

 

Dengan yang pernah dibaca.

Oleh Nabi Muhammad dan para pengikutnya.

Pada 15 abad lampau.

 

Nabi Muhammad ditugaskan menjelaskan kandungan ayat Al-Quran. 

 

 Penjelasan Nabi Muhammad tidak dapat dipisahkan dari pemahaman maksud ayat Al-Quran.

 

Nabi Muhammad.

Satu-satunya manusia dapat wewenang penuh.

Untuk menjelaskan Al-Quran.

 

Al-Quran surah An-Nisa’ (surah ke-4) ayat 105.

 

إِنَّا أَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِتَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ بِمَا أَرَاكَ اللَّهُ ۚ وَلَا تَكُنْ لِلْخَائِنِينَ خَصِيمًا

       

      Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan kamu jangan menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.

 

Penjelasan Nabi Muhammad pasti benar.

Tak ada seorang pun yang dapat menggantikan keterangan Nabi Muhammad.

 

Dengan penjelasan lain.

Siapa pun orangnya.

 

Penjelasan arti dan maksud ayat Al-Quran.

Oleh Nabi Muhammad aneka macam bentuknya.

 

Dapat berupa:

1)        Ucapan.

2)        Perbuatan.

 

3)        Tulisan.

4)        Taqrir.

 

Takrir.

Yaitu pembenaran pada sesuatu.

 

Berupa diamnya Nabi Muhammad.

Atas perbuatan orang lain.

 

Segala ketetapan Nabi Muhammad harus diikuti.

 

Segala perilaku Nabi Muhammad.

Panutan terbaik bagi orang yang mengharapkan rahmat Allah.

Dan keselamatan dunia dan akhirat.

 

Al-Quran surah Al-Ahzab (surah ke-33) ayat 21.

 

 

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

 

      Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat serta dia banyak menyebut Allah.

 

Dalam Al-Quran.

Perintah “Athiu” (patuhi).

Disebut 19 kali.

 

Terkadang perintah “Athiu”.

Digabung patuh pada Allah dan Rasul.

 

Yaitu “Athi'u Allah wa Rasul”.

Artinya “Patuhi Allah dan Rasul.”

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 32.

 

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْكَافِرِينَ

 

Katakan: ”Taati Allah dan Rasul-Nya. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir”.

 

Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 132.

 

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

     

Dan taati Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.

 

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 1.

 

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَنْفَالِ ۖ قُلِ الْأَنْفَالُ لِلَّهِ وَالرَّسُولِ ۖ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ ۖ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

       

      Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakan: “Harta rampasan perang  kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah dan perbaiki hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, jika kamu orang-orang beriman.

 

Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8) ayat 46.

 

وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَا تَنَازَعُوا فَتَفْشَلُوا وَتَذْهَبَ رِيحُكُمْ ۖ وَاصْبِرُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

 

      Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan kamu jangan saling berbantah, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

 

Terkadang “Athiu Allah” dipisah dengan “Athiu Rasul”.

Artinya “Patuhi Allah” dan “Patuhi Rasul” dipisahkan.

Kata “Athiu” ditulis 2 kali.

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 59.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

 

 

      Hai orang-orang beriman, taati Allah dan taati Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikankepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunah), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

 

Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 54.

 

قُلْ أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ ۖ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُمْ مَا حُمِّلْتُمْ ۖ وَإِنْ تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا ۚ وَمَا عَلَى الرَّسُولِ إِلَّا الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

     

      Katakan:“Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul. Dan jika kamu berpaling, maka sesungguhnya kewajiban rasul adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul melainkan menyampaikan (amanah Allah) dengan terang.”

 

Gabungan dan pemisahan kata “athiu” (patuhi).

Isyarat semua perintah dan larangan Nabi Muhammad harus dipatuhi.   

 

Al-Quran surah Al-Hasyr (surah ke-59) ayat 7.

 

مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَىٰ رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَىٰ فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاءِ مِنْكُمْ ۚ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

       

      Apa saja harta rampasan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota maka untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan orang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang kaya saja di antaramu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Apa yang dilarangnya maka tinggalkan. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.

 

Al-Quran surah An-Nisa’(surah ke-4) ayat 80.

 

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ ۖ وَمَنْ تَوَلَّىٰ فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا

 

 

      Barang siapa menaati Rasul, sesungguhnya dia menaati Allah. Barang siapa berpaling (dari taat), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

 

Al-Quran surah An-Nisa’(surah ke-3) ayat 144.

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْكَافِرِينَ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِ الْمُؤْمِنِينَ ۚ أَتُرِيدُونَ أَنْ تَجْعَلُوا لِلَّهِ عَلَيْكُمْ سُلْطَانًا مُبِينًا

 

      Muhammad hanya seorang Rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka dia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang yang bersyukur.

 

Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24) ayat 62.

 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَإِذَا كَانُوا مَعَهُ عَلَىٰ أَمْرٍ جَامِعٍ لَمْ يَذْهَبُوا حَتَّىٰ يَسْتَأْذِنُوهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَأْذِنُونَكَ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ۚ فَإِذَا اسْتَأْذَنُوكَ لِبَعْضِ شَأْنِهِمْ فَأْذَنْ لِمَنْ شِئْتَ مِنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمُ اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

     

Sesungguhnya yang sebenar-benar orang mukmin ialah orang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan apabila mereka bersama Rasulullah dalam sesuatu pertemuan, mereka tidak meninggalkan (Rasulullah) sebelum meminta izin kepadanya. Sesungguhnya orang meminta izin kepadamu (Muhammad) mereka orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, maka apabila mereka meminta izin kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu kehendaki di antara mereka, dan mohonkan ampunan untuk mereka kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 65.

 

 

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

     

      Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikanmu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusanmu, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

 

Orang meragukan keaslian hadis Nabi Muhammad.

Karena mereka menduga.

 

Bahwa hadis baru ditulis.

Zaman pemerintahan Umar bin Abdul Aziz.

Pada tahun 99 Hijriah.

 

Mereka tak dapat membedakan.

1)        Penulisan hadis secara resmi.

Perintah penguasa untuk disebar ke pelosok.

 

2)        Penulisan hadis perorangan.

Sejak zaman Nabi Muhammad.

 

Sebagian orang meragukan penulisan hadis.

Pada zaman Nabi Muhammad.

 

Sebab keliruan pahami riwayat.

Dalam kitab hadis yang menyatakan.

Para ulama menghafal ribuan hadis.

 

Mereka menduga bahwa jumlah ribuan hadis.

Yaitu jumlah “matan”(teks) redaksi hadis.

 

Maka mereka anggap mustahil.

Penulisan hadis secara keseluruhan sejak awal sejarah Islam.

 

Mereka tidak sadar.

Bahwa jumlah ribuan hadis itu.

 

Bukan “matan” (teks) redaksi hadis.

Tapi jalur (thuruq) hadis.

 

Kesimpulan.

Salah paham kedudukan, fungsi dan sejarah perkembangan hadis.

Timbul akibat:

 

1)        Umat lslam dangkal ilmu agama.

2)        Pendangkalan agama oleh musuh Islam.

 

3)        Terutama para orientalis yang tak tanggung jawab.

 

Atas nama penelitian ilmiah.

Untuk melemahkan Islam.

 

 

Daftar Pustaka

1.Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.Tafsirq.com online.

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment