NABI MUHAMMAD DITEGUR ALLAH BUKTI QURAN
WAHYU
Oleh: Drs. H. M.
Yusron Hadi, M.M.
Nabi Muhammad ditegur Allah.
Dalam Al-Quran.
Yaitu:
1)
Surah
Ali lmran (surah ke-3) ayat 128.
2)
Surah
Al-Anfal (8 : 67-68).
3)
Surah
At-Taubah (9 : 43,113-114).
4)
Surah
At-Tahrim (66: 1).
5)
Surah
Abasa (80 : 1-11).
Al-Quran surah Ali lmran (surah ke-3)
ayat 128.
لَيْسَ لَكَ مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ أَوْ يَتُوبَ عَلَيْهِمْ أَوْ يُعَذِّبَهُمْ
فَإِنَّهُمْ ظَالِمُونَ
128. Bukan urusanmu (
Muhammad), apakah Allah menerima tobat
mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka orang-orang zalim.
Asbabun nuzul (sebab turun) ayat
128.
Sahabat Anas jelaskan.
Pada Perang Uhud.
Rasulullah terluka bagian wajah.
Dan patah gigi depan.
Nabi bersabda,
“Apakah mungkin suatu kaum bisa beruntung?
Mereka berbuat seperti ini. Pada rasul
yang mengajak menyembah Tuhan mereka?.”
Nabi mendoakan jelek pada Allah.
Bagi orang yang melukainya.
Lalu turun ayat 128 ini.
Al-Quran surah Al-Anfal (surah ke-8)
ayat 67-68.
مَا كَانَ لِنَبِيٍّ أَنْ يَكُونَ لَهُ أَسْرَىٰ حَتَّىٰ يُثْخِنَ فِي الْأَرْضِ ۚ
تُرِيدُونَ عَرَضَ الدُّنْيَا وَاللَّهُ يُرِيدُ الْآخِرَةَ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ
حَكِيمٌ
67. Tidak patut, bagi seorang Nabi punya tawanan sebelum ia dapat
melumpuhkan musuhnya di bumi. Kamu menghendaki harta benda dunia sedangkan
Allah menghendaki (pahala) akhirat (untukmu). Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana.
لَوْلَا كِتَابٌ مِنَ اللَّهِ سَبَقَ لَمَسَّكُمْ
فِيمَا أَخَذْتُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
68. Kalau sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa
siksaan besar karena tebusan yang kamu ambil.
Asbabun nuzul (sebab turun) ayat 67-68.
Ibnu Mas’ud jelaskan.
Ayat 67-68 ini turun.
Terkait putusan Rasulullah.
Sependapat dengan Abu Bakar.
Mengampuni tawanan perang Badar.
Dan terima tebusan.
Serta menolak usulan Umar bin Khattab.
Untuk membunuh para tawanan.
Lalu turun ayat 67-68 ini.
Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9)
ayat 43.
عَفَا اللَّهُ عَنْكَ لِمَ أَذِنْتَ لَهُمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكَ الَّذِينَ
صَدَقُوا وَتَعْلَمَ الْكَاذِبِينَ
43. Semoga Allah
memaafkanmu. Mengapa kamu memberi izin pada mereka (untuk tidak ikut
berperang), sebelum jelas bagimu orangyang benar (uzur) dan sebelum kamu
ketahui orang yang berdusta?
Al-Quran surah At-Taubah (surah ke-9)
ayat 113-114.
مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ
وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَىٰ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ
أَصْحَابُ الْجَحِيمِ
113. Tidak sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang beriman
memintakan ampun (pada Allah) bagi orang musyrik, meskipun orang musyrik itu kaum
kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwa orang musyrik itu penghuni
neraka jahanam.
وَمَا كَانَ اسْتِغْفَارُ إِبْرَاهِيمَ لِأَبِيهِ
إِلَّا عَنْ مَوْعِدَةٍ وَعَدَهَا إِيَّاهُ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ أَنَّهُ
عَدُوٌّ لِلَّهِ تَبَرَّأَ مِنْهُ ۚ إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَأَوَّاهٌ حَلِيمٌ
114. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (pada Allah) untuk
bapaknya tidak lain hanya karena suatu janji yang telah diikrarkan pada
bapaknya. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu musuh Allah, maka
Ibrahim berlepas diri darinya. Sesungguhnya Ibrahim orang sangat lembut hatinya
lagi penyantun.
Asbabun nuzul (sebab turun) ayat 113.
Said bin Musayab jelaskan.
Abu Thalib menjelang ajal.
Rasululah mendatanginya.
Abu Jahal dan Abdulllah bin Abi Umayah.
Berada di samping Abu Thalib.
Rasulullah bersabda,
“Wahai Paman, ucapkan: tak ada tuhan selain Allah.
Agar aku dapat berjuang di akhirat.
Di depan Allah kelak.”
Abu Jahal dan Abdullah berkata,
“Wahai Abu Thalib, apakah kamu membenci agama Abdul Muttalib?”.
Hingga akhirnya.
Ucapan tetap setia agama Abdul Muttalib.
Rasulullah bersabda,
Aku akan terus bmohon ampun atas mu.
Selama tidak dilarang oleh Allah.
Lalu turun ayat 113 ini.
Al-Quran surah At-Tahrim (surah ke-66)
ayat 1.
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللَّهُ لَكَ ۖ تَبْتَغِي
مَرْضَاتَ أَزْوَاجِكَ ۚ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Hai Nabi, mengapa kamu
mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati
isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Asbabun nuzul (sebab turun) ayat
ini.
Aisyah, isteri Rasulullah jelaskan.
Pada suatu hari.
Rasulullah tinggal di rumah Zainab binti Jahsy.
Salah satu isteri Rasulullah.
Rasulullah minum madu.
Di rumah Zainab binti Jahsy.
Aku dan Hafsah sepakat.
Jika Nabi masuk ke rumah mereka.
Maka akan diucapkan bau aroma maghafir.
Dan benar terjadi.
Rasulullah bersabda,
“Aku hanya minum madu.
Aku tak akan ulangi lagi.”
Lalu turun ayat ini.
Allah melarang Nabi Muhammad.
Mengharamkan barang yang halal.
Al-Quran surah Abasa (surah ke-80)
ayat 1-11.
عَبَسَ وَتَوَلَّىٰ
Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling.
أَنْ جَاءَهُ الْأَعْمَىٰ
Karena telah datang seorang buta kepadanya.
وَمَا يُدْرِيكَ لَعَلَّهُ يَزَّكَّىٰ
Tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari
dosa).
أَوْ يَذَّكَّرُ فَتَنْفَعَهُ الذِّكْرَىٰ
Atau dia (ingin) mendapat pengajaran, lalu pengajaran itu
memberi manfaat padanya?
أَمَّا مَنِ اسْتَغْنَىٰ
Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup.
فَأَنْتَ لَهُ تَصَدَّىٰ
Maka kamu melayaninya.
وَمَا عَلَيْكَ أَلَّا يَزَّكَّىٰ
Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau dia tidak membersihkan
diri (beriman).
وَأَمَّا مَنْ جَاءَكَ يَسْعَىٰ
Dan adapun orang yang datang padamu dengan segera (untuk
mendapat pengajaran).
وَهُوَ يَخْشَىٰ
Sedangkan ia takut pada (Allah).
فَأَنْتَ عَنْهُ تَلَهَّىٰ
Maka kamu mengabaikannya.
كَلَّا إِنَّهَا تَذْكِرَةٌ
Sekali-kali jangan
(demikian)! Sesungguhnya ajaran Tuhan adalah suatu peringatan.
Asbabun nuzul (sebab turun) ayat ini.
Ibnu Ummu Maktum orang buta.
Datang menemui Nabi.
Saat itu Nabi bersama pemimpin
Quraisy.
Ummu Maktum berteriak.
“Ya Rasulullah beri aku nasihat.”
Rasulullah memalingkan muka.
Lalu Nabi ditegur Allah.
Nabi Muhammad jadi teladan terbaik
bagi semua manusia.
Jika manusia biasa bukan nabi.
Saat ada rapat pejabat tinggi.
Ada orang buta masuk ruangan rapat.
Dan teriak dengan suara keras.
Pasti mengganggu.
Nabi bermuka masam.
Lalu ditegur oleh Allah.
Nabi Muhammad ditegur Allah dalam
Al-Quran.
Salah satu bukti Al-Quran wahyu Allah. Bukan karangan Nabi
Muhammad.
(Sumber Tafsir Quran Perkata DR M
Hatta)
0 comments:
Post a Comment