PELAJARAN NABI MUSA DAN NABI KHIDIR
Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.
Pelajaran Nabi Khidir kepada Nabi Musa.
1. Merusak perahu milik orang
yang menolongnya.
2. Membunuh anak kecil yang
tidak dikenalnya.
3. Membangun tembok yang hampir
roboh.
Kisah
Nabi Khidir dan Nabi Musa diceritakan dalam Al-Quran surah Al-Kahfi (surah
ke-18) ayat 60-82.
Nabi
Musa adalah orang yang banyak ilmunya dan diberi kitab Taurat oleh Allah.
Nabi Musa bertemu dengan Nabi Khidir yang juga
banyak diberi ilmu oleh Allah.
Al-Quran surah
Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 65.
فَوَجَدَا عَبْدًا مِنْ عِبَادِنَا آتَيْنَاهُ رَحْمَةً مِنْ
عِنْدِنَا وَعَلَّمْنَاهُ مِنْ لَدُنَّا عِلْمًا
Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di
antara hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan
yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.
Nabi Musa ingin menjadi muridnya Nabi Khidir.
Nabi
Khidir menjawab bahwa Nabi Musa tidak
akan sabar bersamanya.
Al-Quran surah
Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 66-68.
قَالَ لَهُ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰ
أَنْ تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا
قَالَ إِنَّكَ لَنْ تَسْتَطِيعَ مَعِيَ صَبْرًا
وَكَيْفَ تَصْبِرُ عَلَىٰ مَا لَمْ تُحِطْ بِهِ خُبْرًا
قَالَ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ
اللَّهُ صَابِرًا وَلَا أَعْصِي لَكَ أَمْرًا
قَالَ فَإِنِ اتَّبَعْتَنِي
فَلَا تَسْأَلْنِي عَنْ شَيْءٍ حَتَّىٰ أُحْدِثَ لَكَ مِنْهُ ذِكْرًا
Musa berkata kepada Khidir: "Bolehkah aku
mengikutimu agar kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu yang
telah diajarkan kepadamu?"
Dia menjawab: "Sesungguhnya kamu tidak
akan sanggup sabar bersama aku.
Dan bagaimana kamu bisa sabar atas sesuatu,
yang kamu belum punya pengetahuan yang cukup tentang hal itu?"
Musa berkata: "Insya Allah kamu akan
mendapati aku sebagai orang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu
urusan pun".
Dia berkata: "Jika kamu mengikutiku, maka
janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang sesuatu apapun, sampai aku sendiri
menerangkannya kepadamu".
Kisah
Nabi Khidir dan Nabi Musa dimulai.
Keduanya
menaiki sebuah perahu.
Tapi
dalam perjalanan Nabi Khidir melubangi perahu itu.
Nabi Musa bertanya alasan melubangi perahu.
Karena bisa
membuat penumpangnya tenggelam.
Nabi
Khidir mengingatkan bahwa Nabi Musa tidak akan tahan bersamanya.
Nabi Khidir selanjutnya bertemu anak muda dan
membunuhnya.
Nabi
Musa bertanya-tanya penuh misteri alasan perbuatan mungkar itu.
Nabi Khidir mengingatkan lagi bahwa Nabi Musa tidak
akan mampu bersabar bersamanya.
Mereka berjalan
bersama hingga di sebuah kota.
Para
penduduknya menolak dan tidak mau menjamu mereka.
Nabi
Khidir melihat dinding rumah hampir roboh dan membangunnya.
Nabi Musa mengatakan bahwa Nabi Khidir bisa minta
imbalan sebagai gantinya.
Nabi
Khidir memutuskan berpisah dengan Nabi Musa.
Nabi Khidir menjelaskan pelajaran yang terjadi selama perjalanannya.
Nabi
Khidir mengatakan bahwa perahu yang dilubanginya milik orang miskin.
Di depannya ada pasukan tentara raja yang
merampas setiap perahu yang baik.
Hal itu
dilakukan untuk menyelamatkan perahu itu.
Anak muda tak berdosa itu akan masuk surga karena
dibunuh.
Setelah
dewasa anak muda itu akan membawa orang tuanya dalam kekafiran.
Nabi Khidir berdoa agar Allah memberi anak yang
lebih baik kepada keluarga itu.
Al-Quran surah
Al-Kahfi (surah ke-18) ayat 81-82.
فَأَرَدْنَا أَنْ يُبْدِلَهُمَا رَبُّهُمَا خَيْرًا مِنْهُ
زَكَاةً وَأَقْرَبَ رُحْمًا
وَأَمَّا الْجِدَارُ فَكَانَ لِغُلَامَيْنِ
يَتِيمَيْنِ فِي الْمَدِينَةِ وَكَانَ تَحْتَهُ كَنْزٌ لَهُمَا وَكَانَ أَبُوهُمَا
صَالِحًا فَأَرَادَ رَبُّكَ أَنْ يَبْلُغَا أَشُدَّهُمَا وَيَسْتَخْرِجَا
كَنْزَهُمَا رَحْمَةً مِنْ رَبِّكَ ۚ وَمَا فَعَلْتُهُ عَنْ أَمْرِي ۚ ذَٰلِكَ
تَأْوِيلُ مَا لَمْ تَسْطِعْ عَلَيْهِ صَبْرًا
Dan kami
menghendaki, agar Tuhan mengganti bagi mereka dengan anak lebih baik
kesuciannya daripada anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu
bapaknya).
Adapun
dinding rumah adalah milik 2 orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada
harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedangkan ayahnya adalah seorang yang
saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya dan
mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku
melakukannya itu menurut kemauanku sendiri.
Demikian
tujuan perbuatan yang kamu tidak sabar terhadapnya".
(Sumber internet)



