Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BEDANYA HAJI TAMATTU IFRAD QIRAN. Show all posts
Showing posts with label BEDANYA HAJI TAMATTU IFRAD QIRAN. Show all posts

Thursday, February 11, 2021

8584. BEDANYA HAJI TAMATTU IFRAD QIRAN

 


BEDANYA HAJI TAMATTU IFRAD QIRAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

 

 

Kata “haji” (menurut KBBI V) dapat diartikan:

 

 

1.      Rukun Islam ke-5 (kewajiban ibadah) yang harus dilakukan oleh orang Islam yang mampu dengan berziarah ke Kakbah pada bulan Haji (Zulhijah) dan mengerjakan amalan haji, seperti ihram, tawaf, sai, dan wukuf di Padang Arafah.

 

 

2.      Sebutan untuk orang yang sudah melakukan ziarah ke Mekah untuk menunaikan rukun Islam ke-5.

 

 

 

 

Ibadah haji adalah berkunjung ke Baitullah (Kakbah) untuk melakukan: wukuf, tawaf, sai, dan amalan lainnya pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah dan mengharapkan rida Allah semata.

 

 

 

 

Ibadah haji hukumnya wajib dilakukan sekali seumur hidup bagi orang yang telah memenuhi syaratnya.

 

 

 

 

4.    Ibadah haji yang ke-2 dan seterusnya hukumnya sunah.

 

 

 

 

Tetapi bagi orang bernazar ibadah haji, maka hukumnya wajib.

 

 

 

 

Waktu mengerjakan ibadah haji adalah pada bulan Haji (Zulhijah).

 

 

 

Syarat haji.

 

1.      Islam

 

2.      Balig (dewasa).

 

3.      Berakal sehat (memahami manasik haji).

 

4.      Merdeka (bukan budak).

 

5.      Istitaah (mampu).

 

1)     Ekonomi.

 

2)     Kesehatan.

 

3)     keamanan.

 

 

(Jika syaratnya tidak terpenuhi, maka tidak wajib ibadah haji).

 

 

 

 

Rukun haji.

 

1)    Ihram (niat).

 

2)    Wukuf di Arafah.

 

3)    Tawaf ifadah.

 

4)    Sai.

 

5)    Bercukur (tahalul).

 

6)    Tertib berurutan.

 

(Jika rukun tidak dipenuhi, maka hajinya batal).

 

 

 

 

 Wajib haji.

 

 

1)    Ihram (niat) dari mikat.

 

2)    Mabit di Muzdalifah.

 

3)    Mabit di Mina.

 

4)    Melontar jamrah Ula, Wusta, dan Aqabah.

 

5)    Tawaf wada (pamitan).

 

(Jika wajib hajinya tidak dipenuhi, maka hajinya sah, tetapi harus membayar dam/denda).

 

 

 

Tahalul adalah keadaan seseorang yang telah dibolehkan (dihalalkan) melakukan perbuatan yang terlarang selama berihram, ditandai dengan mencukur rambut kepala.

 

 

 

Larangan selama berihram

 

Pria:

 

1)    Dilarang menggunakan pakaian biasa.

 

2)    Dilarang pakai penutup kepala yang melekat (misalnya kopiah, peci, atau serban).

 

3)    Dilarang pakai sepatu/sandal/kaos kaki yang menutup mata kaki dan tumit.

 

 Wanita:

 

1)    Dilarang pakai cadar penutup wajah.

 

2)    Dilarang pakai kaos tangan yang menutup kedua tangan.

 

 

 

Pria dan wanita:

 

 

1)    Dilarang pakai wewangian pada tubuh dan kain ihram (boleh memakai wewangian tubuh sebelum berihram).

 

 

2)    Dilarang memotong kuku, rambut, dan bulu badan.

 

 

3)    Dilarang berburu dan membunuh hewan (boleh membunuh hewan yang membahayakan).

 

 

4)    Dilarang menikah, menikahkan, atau meminang.

 

 

5)    Dilarang bercumbu atau bersetubuh.

 

 

6)    Dilarang bertengkar atau mengucapkan kata-kata kotor.

 

 

 

 

 

Jemaah yang sedang berihram boleh melepas pakaian ihramnya ketika dalam kamar mandi/toilet.

 

 

 

Macam-macam haji.

 

 

Haji tamattu.

 

a.    Yaitu mengerjakan umrah terlebih dahulu, baru melaksanakan haji.

 

 

b.    Cara ini terkena dam menyembelih seekor kambing.

 

 

 

Haji ifrad.

 

 

a.    Hanya mengerjakan haji saja.

 

 

b.    Cara ini tidak terkena dam.

 

 

Haji qiran.

 

 

a.    Yaitu mengerjakan haji dan umrah sekaligus dalam satu niat dan satu kegiatan).

 

 

b.    Cara ini terkena dam menyembelih seekor kambing.

 

 

 

Larangan selama haji.

 

 

1)    Rafas (berbicara porno, termasuk bersetubuh) .

 

 

2)    Fasik (berbuat maksiat, selain porno).

 

 

3)    Jidal (berbantahan dan bertengkar).

 

 

 

Hikmah haji.

 

 

      Abu Hurairah berkata Rasulullah bersabda,

 

 

 

”Haji yang mabrur tidak ada balasannya, selain surga.”

 

 

 

 

Dasar hukum haji.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 196.

 

 

 

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

 

      

 

 

 

Dan sempurnakan ibadah haji dan `umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfidiah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Mekah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.

 

 

 

 

 Dasar hukum ibadah haji

 

 

 

Al-Quran surah Ali Imram (surah ke-3) ayat 97.

 

 

 

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّنَاتٌ مَقَامُ إِبْرَاهِيمَ ۖ وَمَنْ دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا ۗ وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ

 

      

 

 

 

Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) makam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

 

 

 

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

 

      

 

 

Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap).  Penerbit Sinar Baru Algensindo, cetakan ke-80, Bandung, 2017.

2.    Tuntunan Manasik Haji dan Umrah, 2018, Departemen Agama RI

3.    Doa dan Zikir Manasik Haji dan Umrah, 2018, Departemen Agama RI

4.    Doa-Doa Pilihan Manasik Haji dan Umrah, 2018, Departemen Agama RI

5.    Haji, Umrah, dan Ziarah, 1425 H, Dicetak dan diterbitkan oleh Kerajaan Arab Saudi.

6.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.

7.    Tafsirq.com online