HALAL DAN HARAM UJIAN BAGI MANUSIA
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Halal dan haram sudah lama dikenal oleh umat manusia.
Meskipun masing-masing berbeda ukurannya, macamnya.
Dan sebab-sebabnya.
Kebanyakan ukuran
halal dan haram.
Pada tiap kelompok manusia.
Dikaitkan kepercayaan
primitif, khurafat.
Dan dongeng mereka.
Kemudian
datang agama samawi.
Membawa
peraturan dan rekomendasi.
Tentang
halal dan haram.
Untuk
mengangkat martabat manusia.
Dari
tingkatan khurafat, dongeng, dan hidup primitif.
Menjadi
manusia mulia dan terhormat.
Sebagian masalah
halal dan haram.
Disesuaikan dengan
keadaan dan kondisi.
Berkembang menurut
perkembangan manusianya.
Serta mengikuti
perkembangan situasi.
Dan kondisi
masyarakatnya.
Dalam agama Yahudi.
misalnya, ada beberapa hal diharamkan.
Bersifat preventif.
Sebagai suatu hukuman
Allah terhadap Bani Israel.
Karena mereka zalim.
Hukum itu tidak berlaku
selamanya.
Sampai akhir zaman.
Al-Quran surah Ali
Imran (surah ke-3) ayat 50.
Menuturkan perkataan
Nabi Isa kepada Bani Israel.
وَمُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ
وَلِأُحِلَّ لَكُمْ بَعْضَ الَّذِي حُرِّمَ عَلَيْكُمْ ۚ وَجِئْتُكُمْ بِآيَةٍ
مِنْ رَبِّكُمْ فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَطِيعُونِ
Dan (aku datang kepadamu)
membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu
sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa
suatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan
taatlah kepadaku.
Waktu terus
belalu sampai ke anak cucu.
Kondisi umat manusia
terus berubah.
Hingga tepat waktunya.
Allah menurunkan agama terakhir.
Hukum yang berlaku untuk
umat manusia.
Ditutup Allah.
Dengan syariat Islam komplet,
menyeluruh, dan universal.
Al-Quran surah
Al-Maidah (surah ke-5) ayat 3.
Menjelaskan masalah
halal dan haram makanan.
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ
الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ
وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ
إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا
بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ
دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ
دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ
دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ
اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Diharamkan bagimu (memakan)
bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan
(diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga)
mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah
kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan)
agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku.
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang
siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Cara berfikir dalam
Islam.
Tentang halal dan
haram.
Sangat sederhana,
gampang, dan jelas.
Cara berfikir ini
adalah bagian amanat besar.
Yang ditolak langit,
bumi dan gunung.
Krena semuanya tidak sanggup memikulnya.
Tapi manusia mengaku
sanggup menerimanya.
Amanat manusia sebagai khalifah di bumi.
Membawa
konsekuensi hukum bagi manusia.
Dengan
risiko akan mendapat pahala.
Atau
siksaan.
Akibat
perbuatannya.
Manusia
diberi bekal akal pikiran.
Dapat
menentukan pilihan bebas.
Dengan
segala risikonya.
Dan
diutusnya para rasul.
Membawa
petunjuk bagi umat manusia.
Masalah halal dan
haram.
Termasuk ujian untuk
manusia.
Berbeda dengan
makhluk lainnya.
Manusia
adalah makhluk.
Yang
derajatnya dapat meningkat melebihi malaikat.
Atau
jatuh lebih rendah daripada binatang.
Agama Islam datang
membawa rahmat.
Bagi seluruh hamba
Allah.
Sampai pada akhir
perkembangan manusia.
Al-Quran surah
Al-Anbiya (surah ke-21) ayat 107.
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
Dan tidaklah Kami mengutusmu
(Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Rasulullah bersabda,
”Saya hanya
diutus oleh Allah
sebagai rahmat.
Dan membimbing
untuk manusia”.
Daftar Pustaka.
1.
Qardhawi, Syekh
Muhammad Yusuf Qardhawi. Halal dan Haram dalam Islam. Alih bahasa: H. Mu'ammal
Hamidy. Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993
2. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.2
3. Tafsirq.com online.


