Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Ikhtilaf Ulama Zaman Now. Show all posts
Showing posts with label Ikhtilaf Ulama Zaman Now. Show all posts

Wednesday, October 7, 2020

5737. IKHTILAF ULAMA ZAMAN NOW

 


IKHTILAF ULAMA ZAMAN NOW

Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M

 

 

 

 

A.  Perbedaan pendapat di antara ulama zaman sekarang.

 

1.  Pada ulama  kontemporer (zaman sekarang) juga mengalami “ikhtilaf” di antara mereka.

 

2.  lkhtilaf adalah perbedaan pendapat.

 

3.  Artinya ulama zaman sekarang pun berijtihad dalam masalah tertentu.

 

1)        Yang tidak ada “nash” (dalil Al-Quran dan hadis Nabi) yang menjelaskannya.

2)        Atau terdapat “nash”, tetapi mereka “ikhtilaf” (berbeda pendapat) dalam memahaminya.

 

4.  Ketika para ulama kontemporer berijtihad, tentu terjadi “ikhtilaf” (perbedaan pendapat) seperti terjadi pada zaman sebelum mereka.

 

 

B.  Contoh “ikhtilaf” (perbedaan pendapat) diantara para ulama kontemporer.

 

1.  Cara turun ke lantai dari posisi iktidal ketika akan sujud dalam salat.

 

a.  Syekh Albani.

 

1)  Yang diturunkan ke lantai terlebih dahulu adalah kedua tangan, kemudian diikuti kedua lutut yang diturunkan ke lantai.

 

b.  Syekh Ibnu Baz.

 

1)  Yang diturunkan terlebih dahulu adalah kedua lutut, baru diikuti kedua tangan yang diturunkan ke lantai.

 

2.  Takbir pada sujud tilawah dalam salat.

 

a.  Syekh Albani.

 

1)  Disyariatkan bagi orang yang melaksanakan salat, jika ia sebagai imam atau salat sendirian, ketika melewati ayat sajdah agar ia bertakbir dan sujud tilawah, kemudian bertakbir ketika bangun dari sujud, karena takbir itu pada setiap turun dan bangun dalam gerakan salat.  

 

b.  Syekh Ibnu Baz.

 

1)  Bahwa beberapa sahabat telah meriwayatkan tentang sujud tilawahnya Rasulullah dalam banyak ayat dan banyak kesempatan yang berbeda-beda, tidak seorang pun dari mereka menyebutkan bahwa Rasulullah bertakbir ketika akan sujud, sehingga tidak disyariatkannya untuk bertakbir ketika sujud tilawah.

 

3.  Salat sunat tahiatul-masjid di tempat salat Idul Fitri dan Idul Adha.

 

a.  Syekh Ibnu Utsaimin.

 

1)  Di tempat salat Idul Fitri dan Idul Adha ada salat sunat tahiatul masjid.

 

b.  Syekh Ibnu Baz.

 

1)  Tidak ada salat tahiatul masjid di tempat salat Idul Fitri dan Idul Adha.

 

5.  Hukum foto.

 

a.  Syekh Ibnu Baz.

 

1)  Hukum foto sama dengan hukum lukisan atau patung.

 

b.  Syekh Ibnu Utsaimin.

 

1)  Hukum foto tidak sama dengan hukum lukisan atau patung.

 

6.  Hukum mengerjakan umrah berkali-kali dalam satu perjalanan.

 

a.  Syekh Ibnu Baz.

 

1)  Hukumnya boleh mengerjakan umrah berkali-kali dalam satu perjalanan.

 

b.  Syekh Ibnu Utsaimin.

 

1)  Mengerjakan umrah berkali-kali dalam satu perjalanan, hukumnya adalah bid’ah.

 

7.  Salat tarawih 23 rakaat dalam bulan Ramadan.

 

a.  Syekh Ibnu Baz.

 

1)  Boleh melaksanakan salat tarawih 23 rakaat dalam bulan Ramadan.

 

b.  Syekh Albani.

 

 

1)  Dalam bulan Ramadan tidak boleh salat tarawih lebih dari 23 rakaat.

 

8.  Membaca doa khatam Al-Quran dalam bulan Ramadan.

 

a.  Syekh Ibnu Baz.

 

1)  Hukumnya boleh membaca doa khatam Al-Quran dalam bulan Ramadan.

 

b.  Syekh Albani.

 

1)  Hukumnya bid’ah membaca doa khatam Al-Quran dalam bulan Ramadan.

 

9.  Zikir menggunakan tasbih.

 

a.  Syekh Utsaimin.

 

1)  Boleh menggunakan tasbih dalam berzikir, menggunakan tasbih tidak dianggap berbuat bid’ah dalam agama.

 

2)  Karena maksud bid’ah (sesuatu yang tidak ada pada zaman Rasulullah dan dibuat-buat setelah masa Rasulullah yang dilarang adalah bid’ah dalam agama).

 

 

3)  Menggunakan tasbih adalah cara menghitung jumlah bilangan (zikir).

4)  Tasbih adalah sarana “marjuhah” (lawan rajah / kuat) dan “mafdhulah” (lawan afdhal), dalam berzikir afdhalnya menghitung tasbih dengan jari tangan.

 

b.  Syekh Albani.

 

1)  Berzikir dengan tasbih adalah bid’ah (yang tidak ada pada zaman Rasulullah dan dibuat-buat setelah masa Rasulullah).

 

C. Beberapa pelajaran dari uraian di atas.

 

1.  Bahwa “ikhtilaf” (perbedaan pendapat) dalam memahami nash (teks) bukan hal baru.

 

2.  Karena sudah terjadi ketika Rasulullah masih hidup dan berlanjut pada zaman sahabat, sampai sekarang ini.

 

3.  Yang perlu dilakukan bukan menghilangkan “ikhtilaf’ (perbedaan pendapat).

 

4.  Tetapi memahami “ikhtilaf” adalah dinamika dan kekayaan khazanah keilmuan Islam.

 

5.  Asalkan ikhtilaf dalam masalah “furu” (cabang) dan bukan masalah “ushul” (prinsip / pokok) dalam ajaran Islam.

 

6.  Berbeda dalam masalah “furu” (cabang) tidak menyebabkan umat Islam saling membid’ahkan.

 

7.  Karena Imam Hambali tidak membid’ahkan Imam Syafii dan para pengikutnya yang membaca doa qunut pada salat Subuh.

 

8.  Sebaiknya umat Islam beramal dengan sesuatu yang diyakininya.

 

9.  Bersikap lapang dada serta saling menghormati dalam menghadapi “ikhtilaf” (perbedaan pendapat) dalam masalah “furu” agama Islam.

 

 

 

DaftarPustaka

1.  Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 77 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.

2.  Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 99 Tanya-Jawab Seputar Salat, 2017.

3.  Somad, Abdul. E-book Tafaqquh 37 Tanya-Jawab Masalah Populer, 2017.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.  Tafsirq.com online