.png)
GUBERNUR ANIES KAMPUNG
KUMUH HARUS DITATA BUKAN DIGUSUR
Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Gubernur Jakarta.
Anies Baswedan.
Beberkan Cara Hadapi.
Menyediakan Perumahan
Terjangkau.
Dan Berkelanjutan
Gubernur Jakarta.
Anies Baswedan.
Pada Forum U20 Mayor Summit
2022.
Di Hotel Fairmont.
Jakarta.
Selasa 30 Agustus 2022.
Jakarta punya ketimpangan.
Seperti kota lain.
Diperparah fakta.
Bahwa ekonomi Indonesia.
Terpusat di Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta.
Anies Baswedan.
Membeberkan cara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Menyediakan perumahan terjangkau.
Dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan.
Gubernur Anies.
Saat jadi pembicara.
Dalam Forum Urban 20.
Atau U20 Mayor Summit 2022.
Dengan tema:
‘Kota untuk semua.
Kota untuk masa depan:
Mencapai perumahan, mobilitas, dan energi.
Yang inklusif dan berkelanjutan.
Di wilayah perkotaan’.
Di Hotel Fairmont.
Jakarta.
Selasa 30 Agustus 2022.
Gubernur Anies menyebutkan.
Komponen utama yang perlu ditangani.
Yaitu :
1)
Cara atasi kesenjangan.
2)
Cara atasi pajak properti.
Cara atasi kesenjangan.
Yaitu dengan cara:
1)
Formal.
2)
Informal.
3)
Pajak.
Cara formal.
Lewat pasar.
Cara informal seperti kampung.
Dengan gratis pajak properti.
Cara pemerintah mengatasi kesenjangan di kota.
Hal ini berpengaruh terhadap perumahan.
Jakarta punya ketimpangan.
Seperti kota lain.
Diperparah fakta.
Bahwa ekonomi Indonesia.
Terpusat di Jakarta.
Jakarta kontribusi 80 persen.
Terhadap PDB nasional.
Daya magnet Jakarta.
Amat tinggi.
Yaitu warga di daerah.
Ingin datang ke Jakarta.
Untuk mencari nafkah.
Sangat tinggi,” ujarnya.
Mekanisme pasar.
Bekerja untuk masyarakat.
Yang punya daya beli kuat.
Bagi masyarakat.
Yang punya daya beli kuat.
Mekanisme pasar benar-benar bekerja.
Ada pengembang.
Sebagai pemasok perumahan.
Ada warga Jakarta.
Yang punya daya beli.
Sebagai sisi permintaan.
Maka transaksi terjadi.
Tapi berbeda.
Dengan pembangunan pinggiran kota.
Yang kompleks.
Tantangannya yaitu:
1)
Daya beli warga kurang.
2)
Warga tak punya daya beli.
Maka pemerintah perlu campur tangan.
Ikut campur tangan.
Pada mekanisme pasar.
Dengan membuat program.
Proyek perumahan.
Tanpa uang muka,” terang Anies.
Tantangan lainnya.
Yaitu warga golongan miskin.
Pemerintah menyiapkan skema sewa.
Pemerintah membangun menara.
Dan unit.
Memberi beragam fasilitas.
Maka orang yang butuh.
Akan menyewa.
“Dengan tarif amat lebih murah.
Daripada sewa di luar.
Khusus untuk orang miskin.
Sekarang ini komponen formal.
Dan begitu cara kami mengatasinya,” jelas Anies.
Gunernur Anies Baswedan.
Mantan Rektor Universitas Paramadina.
Menjelaskan poin ke-2.
Yaitu di Indonesia khususnya Jakarta.
Juga ada lingkungan tradisional.
Yang disebut kampung.
Pemerintah mengubah kampung.
Yang semula kumuh.
Jadi kampung lebih tertata.
“Membuat kampung jadi sehat.
Bukan menghapus kampung.
Bukan menggusur kampung.
Tapi menjaga .
Dan membuat kampung.
Jadi sehat dan higienis,” jelas Anies.
Poin ke-3.
Yaitu soal pajak.
Pemerintah harus campur tangan.
Dalam soal pajak.
Pajak properti di Jakarta.
Salah satu pajak termahal di Indonesia.
Jika Pemerintah tak ikut campur.
Soal pajak properti.
Maka cepat atau lambat.
Mahalnya pajak properti.
Yaitu cara sopan mengusir dari kota.
Bagi warga lapisan bawah.
“Di Jakarta kami mengadopsi.
Model harga rumah di bawah Rp2 miliar.
Dengan pajak nol persen.
Hasilnya.
Pemerintah membantu 85 persen.
Rumah di Jakarta.
Gratis pajak properti.
Cara itu.
Untuk menghindari orang miskin.
Tersingkir dari kota.
Lewat mekanisme pajak,” tegas Anies Baswedan.
(sumber kba)
