Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label NASDEM CARI PRESIDEN SEBENARNYA BUKAN BONEKA. Show all posts
Showing posts with label NASDEM CARI PRESIDEN SEBENARNYA BUKAN BONEKA. Show all posts

Wednesday, October 5, 2022

15216. NASDEM CARI PRESIDEN SEBENARNYA BUKAN BONEKA

 

 


 

 

NASDEM CARI PRESIDEN SEBENARNYA BUKAN BONEKA

Oleh:  Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Surya Paloh dan Partai NasDem.

Ingin cari presiden sebenarnya.

 

Bukan presiden boneka.

Yang terus dikendalikan pengusung.

 

 Sikap Paloh ini sikap negarawan.

 

Tidak banyak pemimpin partai.

Yang mengendalikan partai.

 

Model seperti ini.

Respek.

 

Sikap politik Surya Paloh.

Deklarasi Capres 2024 Partai NasDem.

 

Sikap politik berbeda.

Dengan pilihan istana.

 

Hal itu sikap tegas.

 

 Sikap Paloh.

Pasti punya risiko tak kecil.

 

Pilihan sikap itu.

Bisa disebut nekat.

 

Sikap Paloh seolah dikejar waktu.

 

 

Muncul kesan.

Bahwa Paloh pasang badan buat Anies.

 

Yang dibidik KPK.

Menilik laporan Koran Tempo.

Pekan lalu.

 

Firli Bahuri.

Ketua KPK.

 

Tampak bernafsu.

Membuat Anies Baswedan.

Jadi  tersangka.

 

Dalam kasus Formula E.

Yang tidak ditemukan unsur pidana.

 

Paloh seolah isyarat.

Bahwa nasib Anies.

 

Bentuk tanggung jawab.

Yang diambil NasDem.

 

Paloh melakukan gerakan.

Yang mencengangkan.

 

Meskipun beda pandangan politik.

Hal biasa dalam demokrasi.

 

Tetap saja punya risiko.

Dan itu tidak main-main.

 

Gerakan Paloh.

Bisa dimaknai head to head.

Berhadapan dengan istana.

 

Paloh siap memutus gerbong.

NasDem dalam barisan Presiden Jokowi.

 

Pilihan NasDem.

Yang berbeda dengan istana.

 

Pasti muncul risiko.

 

Tidak saja buat Paloh.

Tapi juga bagi NasDem.

 

Pada hitungan hari.

Bisa muncul reshuffle menteri.

Yang berasal dari NasDem.

 

 

Bahkan tidak cuma menteri.

Bisa menyasar Kepala Daerah.

Yang diusung NasDem.

 

Akan “diganggu”.

Dengan kasus hukum.

 

Semua risiko yang akan dihadapi Paloh dan NasDem, pastilah sudah ada dipikirkannya.

 

 

Di NasDem Tower.

Pinangan pada Anies Baswedan.

Sebagai capres NasDem.

 

Penuh narasi kebangsaan.

Yaitu ingin negeri yang lebih baik lagi.

 

“Kenapa (memilih) Anies Baswedan?

 

Yang dijawab Paloh sendiri, “Why not the best?

 

“Kami memikirkan masa depan bangsa.

 

Insya Allah jika Anies terpilih jadi Presiden.

Pimpinlah bangsa ini.

Jadi bangsa bermartabat.

 

Yang mampu membentuk karakter bangsa.”

 

Kita butuh 2 hal penting, yaitu:

1)                Membangun fisik.

2)                Membangun karakter bangsa.

Keduanya sangat penting.

 

 

Anies siap menerima tantangan itu.

 

“Ketika Bang Surya dan NasDem.

Mengajak berdampingan.

 

Mengajak memperbaiki yang kurang tuntas.

Maka kami terima.

 

Kami siap menjawab tantangan.

Dengan rendah hati,” kata Anies.

 

Paloh membangun tradisi.

Tak menghadirkan capres “dipaksa”.

 

Atau “terpaksa”.

Disandingkan dengan cawapres.

 

Tradisi yang salah ini.

Coba diluruskan Surya Paloh.

 

Yaitu ingin presiden leluasa.

Milih wakil presiden.

 

Bukan presiden yang “dirantai”.

Hanya jadi petugas partai.

 

Surya Paloh dan Partai NasDem.

Ingin menghadirkan presiden sebenarnya.

 

Bukan presiden boneka.

 

Yang terus dikendalikan pengusung.

 

Sikap Paloh ini sikap negarawan.

 

Tidak banyak pemimpin partai.

Yang mengendalikan partai.

 

Model seperti ini.

Respek.

 

(Ady Amar)