KISAH LONDO IRENG ZAMAN DIJAJAH BELANDA
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Londo Ireng.
Artinya Belanda Hitam.
Kulitnya hitam.
Tapi otaknya Belanda.
Atau Belanda pesek.
“Waktu mereka masuk kampung kami.
Belanda asli cuma 1 orang.
Belanda itam dan Belanda pesek.
Yang banyak.
Mereka ambil telur ayam kami.
Mereka lebih ganas.
Daripada Belanda asli”, cerita pak Tua.
Yang pernah merasakan.
Sakitnya zaman penjajahan.
Sekarang ada varian baru.
Lebih soft.
Disebut LONDO PRESTO.
Mengapa mereka mau ikut?
Ada beberapa jawaban:
1)
Biaya hidup tinggi.
2)
Ada yang lebih nimat daripada uang.
3)
Makanan haram.
4)
Pilih hidup mudah.
5)
Pilih terenal.
6)
Tipuan setan.
Biaya hidup di Batavia tinggi.
Urusan 2 jengkal.
Sejengkal ke atas.
Sejengkal di bawah pusar.
Kami duduk di laman Pustaka.
Ada SMS Sms kawan,
“Kalian berkeringat.
Cari ringgit di Malaysia.
Aku cuma modal.
1)
Seminar.
2)
Foto.
3)
Lapor
4)
Uang cair.
Dia kirim foto mobil bagus.
Ada yang lebih nikmat daripada duit.
Butuh popular viar.
Setelah tersebarnya foto.
Dengan tokoh terkenal.
Cerita berantai segala arah.
Berita jelak.
Bagi seseorang.
Bisa jadi berita bagus.
Bagi orang lain.
Makanan haram.
Setelah hati mati.
Bisikan setan masuk hati.
Bisikan awal.
“Tidak ada setan”.
Bisikan selanjutnya:
Akhirat, malaikat.
Tuhan jadi samar dan kabur.
Bisa ada.
Tapi bisa tidak ada.
Jangan-jangan tidak ada.
(Sumber fb)
