Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label GURU INDONESIA MENGAJAR DI MALAYSIA DIGAJI 19. Show all posts
Showing posts with label GURU INDONESIA MENGAJAR DI MALAYSIA DIGAJI 19. Show all posts

Friday, April 2, 2021

9161. GURU INDONESIA MENGAJAR DI MALAYSIA DIGAJI 19,5 JUTA PER BULAN

 



GURU INDONESIA MENGAJAR DI MALAYSIA DIGAJI 19,5 JUTA PER BULAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

BERITA 20 OKTOBER 2019

 

JAKARTA - Kemendikbud telah mengirimkan 94 guru ke Malaysia.

 

 

Guru-guru ditempatkan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau Community Learning Center (CLC).

 

 

 

Yang tersebar di wilayah Sabah dan Sarawak.

 

 

Mereka didatangkan untuk menjamin terpenuhinya hak anak Indonesia agar mendapat layanan pendidikan bermutu di Malaysia.

 

 

 

Lalu berapa gaji mereka?

 

 

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikbud, Supriano mengungkapkan.

 

 

Gaji yang diterima para guru disesuaikan dengan tingkat upah di Malaysia.

 

 

Yaitu sebesar Rp 19,5 juta per bulan.

 

 

“Itu sudah termasuk biaya tempat tinggal dan makan.

 

 

Setelah 2 tahun, guru akan kita evaluasi lagi.

 

 

Jika memang kompetensinya baik maka akan diperpanjang.

 

 

Jumlah guru yang sekarang ada di sana sebanyak 225 guru.

 

 

Dan nanti akan ditambah 94 guru yang baru ini,” kata Supriano.

 

 

 

Ditandaskan, anak usai sekolah asal Indonesia yang di Malaysia belum semua bisa bersekolah.

 

 

Hal ini karena anak-anak itu ikut kerja bersama orang tua mereka di perkebunan.

 

 

“Jumlah anak usia sekolah yang ada di perkebunan Malaysia itu ada sekitar 50.000 anak.

 

 

Yang bisa kita dorong ke sekolah ada sekitar 18.000 anak.

 

 

Karena itu, dibutuhkan kerja sama dengan orang tuanya dan harus ada keinginan anak itu untuk belajar,” katanya.

 

 

Alhamdulillah, yang lulus dari sekolah di Malaysia ada yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

 

 

 

Contohnya UI, ITB, IPB, UGM.

 

 

Artinya, anak-anak kita ini walaupun posisinya di mana.

 

 

Kalau diintervensi dengan pendidikan yang baik.

 

 

Dia juga punya kemampuan,” tambahnya.

 

 

 

Hingga saat ini ada 160 PKBM di dua wilayah itu.

 

 

Dengan perincian 115 pada jenjang Sekolah Dasar (SD) dan 45 pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP).

 

 

Supriano mengemukakan bahwa program ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk pemerataan pendidikan di tingkat SD, SMP.

 

“Untuk jenjang SMA kita dekatkan dengan kota terdekat.

 

 

Misalnya Nunukan atau bahkan ke Jakarta.

 

 

 

Untuk setiap periode, para guru ini kita kontrak selama 2 tahun.

 

 

Kemudian kita evaluasi lagi.

 

 

Tahun lalu yang kita seleksi ke sana ternyata ada 48 orang yang lulus CPNS.

 

 

Jadi guru-guru sekarang yang akan diberangkatkan ini merupakan pengganti guru yang lulus CPNS tadi,” terang Supriano.

 

 

 

Proses seleksi guru dilakukan  8 Lembaga Pendidik Tenaga Kependidikan (LPTK).

 

 

Para guru yang lulus punya latar belakang pendidikan S1 dan D4.

 

 

“Jadi guru yang kita kirimkan ini memang punya panggilan jiwa untuk mengajar.

 

 

 

Karena perjuangan di sana butuh fisik dan mental yang baik,” kata Supriano.

 

 

“Para guru ini setelah lulus seleksi, kita karantina dulu untuk diberi pelatihan.

 

 

Yang pertama tentunya berkaitan dengan pendidikan karakter.

 

 

Yang di dalamnya ada nasionalisme, religius, mandiri, gotong royong dan integritas,” imbuh Supriano. 

 

 

(Sumber internet)