KISAH NYATA AYAH
MENGUJI 3 ANAK DAN MENANTUNYA
Oleh:Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Kisah ini disampaikan seorang
jemaah haji Kabupaten Sidoarjo kepada teman rombongannya.
Sambil berlinang air mata,
dia menceritakan kisahnya.
Semoga ada hikmahnya.
Sepasang suami istri
punya anak 3 anak lelaki.
Semua anaknya sudah
berumah tangga.
Mereka semuanya sudah
punya pekerjaan, kendaraan, istri, anak, dan tinggal di luar kota
Ayah mereka tinggal di
Sidoarjo sendirian.
Ibunya sudah lama
wafat terlebih dahulu.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Si Ayah mengandalkan uang
pensiunnya.
Ditambah uang parkir
sepeda anak-anak sekolah
Karena rumahnya dekat
dengan sekolah.
Semua anaknya tak ada
yang mau berkumpul dan tinggal bersama dengan dirinya.
Pada suatu hari, si
ayah ingin menguji sikap 3 anak dan menantunya.
Bagaimana mereka memperlakukan
orang tuanya yang sudah manula.
Minggu ke-1.
Ayah mengunjungi rumah
anaknya yang ke-1.
Dengan membawa tas
berisi baju seadanya.
Ayah tiba di rumah
anak ke-1.
“Assalamu alaikum,”
sapa si ayah.
“Wa alaikum salam,”
jawab si anak lelaki ke-1.
“Ada apa ayah datang
ke sini?”, tanya anak ke-1.
“Ayah ingin tidur di
sini beberapa hari.”
Anak ke-1 memberitahu
istrinya.
Ternyata istrinya marah
dan keberatan, jika ayah mertuanya tinggal di rumahnya.
Anak lelakinya juga
ikut marah dan keberatan, jika ayahnya ikut tidur di rumahnya.
Si ayah tidur di rumah
anaknya yang ke-1.
Ayah minta dibelikan air
minum dalam botol 1,5 liter.
Malam itu, ayah
menumpahkan air minumnya ke kasur yang ditempati tidur.
Paginya, si ayah
memberi tahu anaknya.
“Maaf nak, ayah sudah
tua
Tadi malam ayah
ngompol.”
Melihat kasurnya banjir
dengan air ngompol.
Menantu dan anaknya
marah.
Kemudian, si ayah minta
maaf dan pamit pulang
Si ayah mampir terlebih
dahulu ke toko mebel untuk membeli kasur baru.
Dan langsung dikirim
ke rumah anaknya ke-1.
Untuk mengganti kasur
yang kotor.
Kesimpulan.
Anaknya yang ke-1 sangat luar biasa takut kepada istrinya.
Minggu ke-2
Kegiatan hampir serupa
dilakukan terhadap anak ke-1.
Tetapi perlakukan
mereka tak sekasar anaknya yang ke-1.
Anak lelakinya ke-2
hanya diam saja.
Saat istrinya bersikap
kurang baik terhadap ayah mertuanya.
Kesimpulan
Anak lelakinya yang ke-2
takut kepada istrinya, tapi biasa saja.
Minggu ke-3
Kegiatan serupa dilakukan
terhadap anak ke-3.
Ternyata perlakuan menantu
ke-3 sangat berbeda.
Saat diberi tahu bahwa
ayahnya ngompol
Menantunya berkata,
“Tak apa-apa ayah.
Dahulu waktu suami
saya saat masih bayi.
Juga sering ngompol
dan merepotkan orang tua.
Dan itu berlangsung
bertahun-tahun.
Sekarang gantian, anaknya
yang merawat orang tuanya.”
Si ayah terharu
melihat sikap menantunya.
Kemudian ayah
membelikan kasur baru.
Ditambah banyak perhiasan
untuk menantunya yang akhlaknya baik itu.
Minggu ke-4.
Semua anaknya dikumpulkan.
Dijelaskan bahwa ayah tak ngompol saat tidur di rumah mereka.
Tapi air minum yang
ditumpahkan .
Ayah ingin menguji
sikap anak dan menantunya.
Kemudian ayah memberi harta
kekayaannya kepada anak ke-1 dan ke- 2.
Tapi kepada anak ke-3
diberi harta kekayaan lebih banyak.
Semoga bermanfaat.
(Sumber H. A Jainuri)



