Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label TAREKAT SIDDIQIAH PUSATNYA LOSARI PLOSO JOMBANG JATIM. Show all posts
Showing posts with label TAREKAT SIDDIQIAH PUSATNYA LOSARI PLOSO JOMBANG JATIM. Show all posts

Friday, December 24, 2021

12061. TAREKAT SIDDIQIAH PUSATNYA LOSARI PLOSO JOMBANG JATIM

 

 



TAREKAT SIDDIQIAH PUSATNYA LOSARI PLOSO JOMBANG JATIM

Oleh:Drs.H.M.Yusron Hadi, M.M.

 

ARTI TAREKAT

Kata “tarekat” bisa diartikan:

1.      Jalan.

2.      Cara.

 

3.      Metode.

4.      Sistem.

 

5.      Mazhab.

6.      Aliran.

 

7.      Haluan.

8.      Keadaan.

 

9.      Tiang tempat berlabuh.

 

Menurut istilah tasawuf.

Tarekat artinya perjalanan seorang salik.

 

Yaitu pengikut tarekat menuju Tuhan.

 

Dengan cara menyucikan diri.

Atau perjalanan diri.

 

Yang harus ditempuh seseorang.

 

Untuk sedekat mungkin kepada Tuhan.

 

Sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

 

Orang yang ikut tarekat dilarang  meninggalkan syariat.

 

Bahkan tarekat adalah pelaksanaan syariat agama.

 

Agar dapat ikut tarekat dengan baik.

 

Seorang murid hendaknya mengikuti jejak.

 

Melakukan perintah.

Dan anjuran mursyidnya.

 

Mursyid adalah gurunya.

Tak boleh mencari keringanan.

 

Dalam melakukan amalan.

Yang sudah ditetapkan.

 

Dengan segala kekuatannya.

Harus mengekang hawa nafsunya.

 

Untuk menghindari dosa dan dosa.

Yang dapat merusak amal.

 

Harus memperbanyak zikir, wirid dan doa.

 

Manfaatkan waktu efektif dan efisien.

 

Agar tidak melanggar hukum agama.

 

Murid harus belajar ilmu pengetahuan terkait syariat.

 

Biasanya agar bisa aktivitas tarekat secara baik.

 

Pengikut tarekat dimasukkan tempat khusus.

Yang disebut ribat.

 

Yaitu tempat belajar.

Zawiyat yaitu tempat ibadah kaum sufi.

 

Atau khandaq (parit).

 

Di tempat ini amaliah tarekat dilaksanakan.

 

Berupa zikir, ratib, pembacaan wirid.

 

Atau syair tertentu.

 

Diiringi bunyi-bunyian seperti rebana.

 

Dan bergerak menari.

Mengiringi wirid yang dibaca.

 

Maupun berupa pengaturan nafas.

Yang berisi zikir tertentu.

 

Tarekat banyak muncul pada abad ke-6 dan ke-7 Hijriah.

 

Saat tasawuf menempati posisi penting.

Dalam kehidupan umat Islam.

 

Dan dijadikan filsafat hidup.

 

Pada periode ini tasawuf.

Punya aturan, prinsip, dan sistem khusus.

 

Periode sebelumnya.

Tasawuf dipraktikkan individu.

 

Tanpa ada ikatan satu sama lain.

 

Dalam perkembangan selanjutnya.

Tarekat menjadi organisasi atau perguruan.

 

Dan kegiatannya meluas.

 

Tak terbatas hanya zikir dan wirid.

 

Atau amalan tertentu saja.

 

Tapi juga pada masalah lain.

Bersifat duniawi.

 

Tarekat menjadi beberapa golongan, yaitu:

 

1.      Tarekat Naqsabandiyah.

2.      Tarekat Khalwatiyah.

 

3.      Tarekat Sammaniyah.

4.      Tarekat Tijaniyyah.

 

5.      Tarekat Qadiriyah.

6.      Tarekat Shiddiqiyah.

 

7.      Dan lainnya.

 

 

Tarekat Shiddiqiyah adalah satu-satunya dari 46 tarekat.

 

Yang berkembang di dunia.

Berpusat di Indonesia.

 

Yaitu di desa Losari.

Kecamatan Ploso.

 

Kabupaten Jombang.

 Jawa Timur.

 

Tarekat ini pernah muncul di beberapa Negara.

 Tapi kemudian hilang.

 

Hanya di Jombang satu-satunya kelompok tarekat.

 

Yang masih tersisa.

Dan eksis hingga kini.

 

Nama tarekatnya adalah Shiddiqiyah.

 

Menurut mursyidnya.

Yaitu Kyai Muchtar Mu‘thi.

 

Dinisbatkan kepada Abu Bakar Sidik.

 

Tarekat Siddiqiah berkembang dalam 3 fase, yaitu:

 

1.      Fase perjuangan.

Pertumbuhan setelah vakum.

 

2.      Fase perkembangan ke-1.

 

3.      Fase perkembangan ke-2.

 

 

 

 

Fase ke-1.

Fase perjuangan.

 

Mulai tahun 1959-1969.

 

Pada fase ini Siddiqiah.

Seperti perahu tenggelam.

 

Dilupakan oleh yang punya.

Dan orang yang merawatnya.

 

Fase ini Kai Muchtar.

Menyebarkan ajaran Siddiqiah.

 

Kepada orang di sekelilingnya.

Yang mau menjadi muridnya.

 

Fase ke-2.

Fase perkembangan pertama.

Diawali tahun 1970-1999.

 

Pada fase ini.

Para murid sudah menjadi mursyid.

 

Mursyid mengangkat murid Siddiqiah.

 

Yang sudah mumpuni.

Dan cakap ilmu lahir batinnya.

 

Diangkat sebagai khalifah.

Bertugas membantu mursyid.

 

Terutama membangun opini.

 

Tentang Tarekat Siddiqiah kepada masyarakat.

 

Khalifah yang diangkat.

 

Diperintahkan mengajarkan Siddiqiah di berbagai wilayah.

 

Di Jombang dan luar Jombang.

 

Siddiqiah diikuti calon murid di berbagai wilayah di Jawa.

 

Bahkan seluruh Indonesia.

 

Dalam fase ini.

Murid Siddiqiah berasal dari berbagai daerah.

 

Misalnya,

 Lamongan, Surabaya, Jember, Madiun, Yogyakarta, Jakarta.

 

Dan lainnya.

 

Fase ke-3.

Fase perkembangan.

Sejak tahun 2000.

 

Tarekat Siddiqiah  koordinasi  anggotanya.

 

Pada 30 Rajab 1422 Hijriah.

Atau 25 Maret 2000 Masehi.

 

Berdiri Organisasi Shiddiqiyah (ORSHID).

Yang dijiwai manunggalnya iman dan manusia.

 

Beberapa ajaran pokok Tarekat Siddiqiah, yaitu:

 

1.       Doktrin teosofi.

2.      Pandangan tentang manusia dan kebangsaan.

 

Doktrin teosofi adalah konsep menggambarkan kebijaksanaan ketuhanan.

 

Terkait upaya manusia.

Membangun hubungan  harmonis dengan Tuhan.

 

Teosofi  mengarahkan proses praktis.

 

Yang memberi arah.

Cara manusia melakukan mendekatkan diri pada Allah.

 

Dengan bentuk ritual zikir.

Dan lainnya.

 

Pokok pangkal ajaran Tarekat Siddiqiah.

Yaitu :

 Lailaha illallah.

 

Kalimat Lailaha illallah dalam perspektif tarekat.

 

Punya banyak  nama.

 

Antara lain:

1.      Kalimat tauhid.

2.      Kalimat ‘urwatul wutsqo.

3.      Dan lainnya.

 

Kalimat Lailaha illallah.

Jumlah hurufnya 12 .

 

Terkait kehidupan manusia.

Yaitu:

1.      Usia manusia malam 12 jam.

2.      Usia manusia siang 12 jam.

3.      Dan 1 tahun 12 bulan.

 

Ajaran pokok ke-2 Tarekat Siddiqiah.

Tentang manusia dan kebangsaan.

 

Ada  8 Kesanggupan, yaitu:

1.      Sanggup taat dan bakti kepada Allah.

 

2.      Sanggup taat dan bakti kepada Rasulullah.

 

3.      Sanggup taat dan bakti kepada Ibu dan bapak.

 

4.      Sanggup bakti kepada sesama manusia.

 

5.      Sanggup bakti kepada Negara Republik Indonesia.

 

Untuk  warga Negara Indonesia.

 

6.      Sanggup cinta tanah air Indonesia.

Untuk warga Negara Indonesia.

 

7.      Sanggup mengamalkan tarekat Siddiqiah.

 

8.      Sanggup menghargai waktu.

 

 

Dalam Muhammadiyah.

 

Istilah tarekat hampir tidak pernah digunakan.

 

Sebagai landasan berpikir dan implementasi gerakan.

 

Karena Muhammadiyah punya  manhaj sendiri.

 

Yang berbeda dengan tarekat pada umumnya.

 

 Sikap Muhammadiyah terkait tarekat.

 

Termuat dalam Fatwa Tarjih.

 

Majalah Suara Muhammadiyah Nomor 3 Tahun 2015.

 

Dalam fatwa dijelaskan.

 

Bahwa tujuan ibadah  Muhammadiyah dan tarekat.

 

Secara umum sama.

 

Yaitu untuk mendekatkan diri kepada Allah.

 

Tapi dalam praktiknya.

Ada beberapa perbedaan.

 

Muhammadiyah dalam mendekatkan diri kepada Allah.

 

Dijelaskan dalam Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.

 

Atau MKCH butir ke-3 dan ke-4.

 

 

Dalam butir ke-3 MKCH.

 

Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasar:

 

1.      Al-Quran.

Yaitu kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad.

 

2.      Sunah Rasululllah.

 

Penjelasan dan pelaksanaan ajaran Al-Quran.

Yang diberikan oleh Nabi Muhammad.

 

Dengan memakai akal pikiran.

Sesuai jiwa ajaran Islam.

 

Dalam butir ke-4 MKCH.

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran Islam.

 

Meliputi bidang:

 

1.      Akidah.

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya akidah Islam murni.

 

Bersih dari gejala musyrik, bid’ah dan khurafat.

 

Tetap memperhatikan prinsip toleransi.

Menurut ajaran Islam.

 

2.      Akhlak.

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai akhlak mulia.

 

Dengan pedoman Al-Quran dan Sunah Rasulullah.

 

Tidak bersendi kepada nilai ciptaan manusia.

 

3.      Ibadah.

Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah.

Sesuai tuntunan Rasulullah.

 

Tanpa tambahan dan perubahan manusia.

 

4.      Muamalah dunia.

 

Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya muamalat dunia.

 

Yaitu pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat.

 

Dengan berdasar ajaran agama.

 

Dan menjadikan semua kegiatan dalam bidang.

 

Sebagai ibadah kepada Allah.

 

Corak tasawuf yang diterima Muhamamadiyah.

 

Yaitu tasawuf akhlaki.

 

Yang menjadikan ihsan sebagai landasan utama.

 

Bukan tasawuf dan tarekat.

 

Yaitu tak mengamalkan ajaran.

 

Yang tidak punya dasar.

Dalam Al-Quran dan Sunah.

 

 

(Sumber suara.muhammadiyah)