Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label Buku Amal. Show all posts
Showing posts with label Buku Amal. Show all posts

Saturday, September 26, 2020

5557, LIHAT BUKU AMAL SAMBIL BERLUTUT

 


LIHAT BUKU AMAL SAMBIL BERLUTUT

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

A.   Hikmah pergantian tahun.

 

1.    Menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti bulan, bulan berganti tahun, tahun berganti tahun.

2.    Waktu terus berlalu sampai ke anak cucu.

3.    Demikian seterusnya.

 

4.    Manusia sebagai individu dan anggota masyarakat.

5.    Dalam hari-hari berlalu itu.

6.    Senantiasa mengisi lembaran tiap tahun ditutup.

7.    Dan membuka  lembaran baru pada tahun berikutnya.

 

8.    Lembaran itu “daftar laporan” sejarah hidup kita.

9.    Yang isinya sangat terperinci.

10. Yang kelak akan disodorkan kepada kita.

11. Sebagai pribadi dan anggota masyarakat untuk dibaca.

12. Dan tanggung jawab di akhirat.

 

13. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 14 menyatakan manusia cukup  menghitung diri sendiri.

                          اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

    Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.

 

B.   Di akhirat, tiap orang melihat buku catatan amalnya sambil berlutut.

 

1.    Al-Quran surah Al-Jatsiyah (surah ke-45) ayat 28 menyatakan tiap umat akan melihat buku catatan amalnya sambil berlutut.

 

                 وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

     

Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

 

2.    Al-Quran adalah “buku” pertama yang menegaskan bukan hanya untuk individu.

3.    Tetapi bangsa dan masyarakat juga punya hukum dan prinsip menentukan runtuh dan bangkitnya.

4.    Masyarakat terdiri atas pribadi-pribadi.

5.    Manusia sebagai individu punya potensi mengarahkan masyarakat.

6.    Dan diarahkan oleh masyarakat.

 

7.    Manusia sebagai pribadi dan anggota masyarakat diharapkan tanggung jawab atas diri dan masyarakatnya.

8.    Muncul istilah “fardhu ain” (kewajiban individu) dan “fardhu kifayah” (kewajiban kelompok).

9.    Allah tidak mengubah suatu masyarakat, sebelum mereka mengubah (terlebih dahulu) sikap mental mereka sendiri.

 

10. Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.

 

                                 لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

 

      Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan mereka sendiri. Dan jika Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tidak ada yang bisa menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

 

11. Semua Nabi dan Rasul mulai langkah menanamkan kesadaran terdalam dalam jiwa masyarakat.

12. Untuk paham bahwa semua berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

13. Langkah ke-1: Menyadarkan masyarakat bahwa semua manusia dan alam semesta berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

14. Langkah ke-2: Menyadarkan sifat manusia dan kehormatan manusia.

1)    Yaitu agar bisa memanusiakan diri sendiri.

2)    Dan berusaha meniru sifat mulia Allah untuk diterapkan dalam hidup sehari-hari sebagai makhluk.

15. Langkah ke-3: Menyadarkan semua manusia terhadap tanggung jawab sosialnya terhadap lingkungannya.

 

16. Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 75 memerintahkan membela orang lemah dan tertindas.

                                وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

 

       Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang lemah baik pria, wanita, dan anak-anak yang semua berdoa,”Ya Tuhan kami, keluarkan kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan beri kami pelindung dari sisi Engkau, dan beri kami penolong dari sisi Engkau!”

 

17. Jika manusia dan masyarakat mampu berjuang karena Allah.

18. Dan digerakkan oleh niat yang suci.

19. Maka kelak mereka akan mendapat bahagia abadi.

 

20. Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 71.

 

 

                              يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَأُولَٰئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَابَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا

      (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barang siapa diberi kitab amalannya di tangan kanannya, maka mereka akan membaca kitabnya, dan mereka tidak dianiaya sedikit pun.

 

Daftar Pustaka

1.    Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.    Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.    Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.    Tafsirq.com online