Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label SUNAH CIUM HAJAR ASWAD SAKITI ORANG HARAM. Show all posts
Showing posts with label SUNAH CIUM HAJAR ASWAD SAKITI ORANG HARAM. Show all posts

Friday, August 23, 2024

35895. SUNAH CIUM HAJAR ASWAD SAKITI ORANG HARAM

 

 




SUNAH MENCIUM HAJAR ASWAD MENYAKITI ORANG HARAM

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Kakbah dibangun dan direnovasi.

Minimal 12 kali sepanjang sejarah.

 

Beberapa riwayat dapat dipercaya.

Tapi ada yang meragukan. 

 

Pembangunan dan renovasi Kakbah.

Yang dapat dipercaya.

 

1)        Para malaikat.

2)        Nabi Adam.

3)        Nabi Syis bin Nabi Adam.

 

4)        Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

5)        Amaliqah.

6)        Jurhum.

 

7)        Qushai bin Kilab.

8)        Quraisy.

9)        Abdullah bin Zubair (65 Hijrah).

 

10)  Hujai bin Yusuf (74 Hijrah).

11)  Sultan Murad Usmani (1040 Hijrah).

12)  Raja Fahd bin Abdul Aziz (1417 Hijrah).

 

Abdullah bin Umar berkata,

 

”Ketika Nabi Adam diturunkan ke bumi Allah berfirman:

 

Aku menurunkanmu beserta sebuah rumah.

Yang dipakai tawaf seperti Arsy-Ku.

 

Dan sekitarnya dipakai salat.

Seperti Arsy-Ku’.”

 

Nabi Ibrahim dan anaknya (Nabi Ismail).

Diperintah Allah bangun Kakbah Kembali.

 

Di atas pondasi semula.

Dengan bahan bebatuan.

 

Diambil dari 5 gunung.

 

Yaitu:

 

1)        Hira.

2)        Tsabir.

3)        Laban.

4)        Thur.

5)        Khair.

 

Nabi Ibrahim berdoa.

Al-Quran surah Ibrahim (surah ke-14) ayat 37.

 

رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ

   

 Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku  menempatkan sebagian keturunanku di lembah tidak punya tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati. Ya Tuhan kami (yang demikian) agar mereka mendirikan salat, maka jadikan hati sebagian manusia cenderung pada mereka dan beri rezeki mereka buah-buahan, semoga mereka bersyukur.

 

Hajar Aswad.

Yaitu batu tertanam di pojok selatan Kakbah.

Pada ketinggian 1,1 meter di atas lantai.

 

Tertanam dalam batu besar .

Dikelilingi perak.

Ukuran panjang 25 cm dan lebar 17 cm.

 

Awalnya, Hajar Aswad berupa 1 bongkahan diameter 30 cm.

Sekarang berkeping-keping jadi 8 gugusan batu kecil.

 

Hajar Aswad dipecah pada zaman Qaramithah.

Sekte Syiah Ismaililyah.

 

Membawa Hajar Aswad ke Kuffah.

Pada tahun 319 Hijrah.

Dikembalikan tahun 339 Hijrah.

 

Hajar Aswad.

Berupa 8 gugusan batu kecil.

 

Disunahkan oleh Nabi Muhammad.

Untuk mencium dan menyalaminya.

Bukan lapisan perak dan bukan batu.

Yang mengelilinginya.

 

Hajar Aswad.

Jadi patokan jemaah haji dan umrah.

Saat tawaf.

 

Mulai dan mengakhiri tawaf.

Sebanyak 7 kali keliling Kakbah.

 

Berjalan kaki atau pakai kursi roda.

Berputar berlawanan arah jarum jam.

Kakbah selalu di sebelah kiri jemaah.

 

Ibnu Abbas berkata.

Rasulullah bersabda,

 

“Hajar Aswad turun dari surga berwarna putih lebih putih daripada susu.

Dosa manusia membuat batu jadi hitam.”

 

Nabi Muhammad bersabda,

“Hajar Aswad batu dari surga.

 

 Semula berwarna putih yang lebih putih daripada salju.

Dan dosa kaum musyrik.

Membuatnya jadi hitam.”

 

Ibnu ‘Abbas berkata.

Rasulullah bersabda,

 

“Allah mengutus Hajar Aswad.

Pada hari kiamat kelak.

Dia dapat melihat dan berbicara.

Jadi saksi bagi orang yang menyentuhnya.”

 

Zaman dahulu.

Kakbah dikelilingi 365 berhala.

Milik kaum musyrik.

 

Hajar Aswad berubah warna jadi hitam.

Karena dosa manusia di sekitarnya.

 

Mencium Hajar Aswad.

Dan menyalaminya.

 

Tak menyembah batu.

Batu hanya benda mati.

 

Tapi patuh perintah Allah.

Dan perintah Nabi Muhammad.

 

Umar bin Khattab berkata,

 

“Aku mencium Hajar Aswad.

Aku tahu Hajar Aswad hanya batu.

 

Jika aku tak melihat

Nabi Muhammad mencium Hajar Aswad.

Maka aku tak akan mencium Hajar Aswad.”

 

 

Adab dan etika mencium Hajar Aswad.

 

1)        Dilarang mendorong dan menyakiti jemaah lain.

 

2)        Mencium Hajar Aswad, hukumnya sunah.

Tak menyakiti orang lain, hukumnya wajib.

 

3)        Umat Islam dilarang mengerjakan sunah.

Tapi meninggalkan kewajiban.

 

4)        Ibnu Abas berkata,

”Umat Islam jangan berebut mencium Hajar Aswad.

Dengan menyakiti atau disakiti sesamanya.”

 

5)        Bertakbir dan angkat tangan kanan.

Beri salam pada Hajar Aswad.

 

Lebih disukai daripada mencium Hajar Aswad.

Tapi menyakiti umat Islam lain.

 

6)        Para wanita dilarang berdesakan.

Dalam keramaian jamaah kaum pria.

Untuk mencium Hajar Aswad.

 

Tapi jika kondisinya mungkin.

Wanita boleh mencium Hajar Aswad.

 

7)        Saat mencium Hajar Aswad.

Dilarang bersuara keras.

Dan angkat kedua tangan ke atas.

 

8)        Dilarang berhenti untuk berdoa.

Atau salat di sepanjang garis Hajar Aswad.

 

Untuk mulai dan akhiri tawaf.

Buisa mengganggu jemaah lain.

Terutama pada jam padat.

 

Keutamaan Hajar Aswad.

 

1)   Hajar Aswad adalah batu mulia yang berasal dari surga dikirimkan kepada Nabi Ibrahim agar dipasang disudut Kakbah.

2)   Nabi Muhammad meletakkan Hajar Aswad dengan tangan beliau sendiri ke dinding Kakbah ketika direnovasi oleh kaum Qurasiy.

3)   Nabi Muhammad, para Nabi, dan para orang-orang saleh mencium Hajar Aswad, sehingga Hajar Aswad menjadi tempat bertemunya bibir para orang-orang suci dan beriman kepada Allah sepanjang sejarah.

4)   Sekitar Hajar Aswad adalah tempat yang mustajab (doa yang dikabulkan).

5)   Garis di depan Hajar Aswad adalah tempat untuk memulai dan mengakhiri tawaf.

6)   Hajar Aswad menjadi saksi yang menguntungkan bagi orang-orang saleh di akhirat kelak.

 

Daftar Pustaka

1. Rasjid, Sulaiman. Fikih Islam (Hukum Fikih Lengkap). Penerbit Sinar Baru Algensindo. Cetakan ke-80, Bandung. 2017.

2. Al-Mubarakfury, Syaikh Shafiyurrahman. Sirah Nabawiyah. Pustaka Al-Kautsar. Jakarta. 2006.

3. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Masjid Nabawi. Madinah 2017.

4. Ghani, Muhammad Ilyas Abdul. Sejarah Mekah. Mekah 2017

5. Al-Kandahlawi, Maulana Muhammad Zakaria. Himpunan Fadhilah Amal. Penerbit Ash-Shaff. Yogyakarta. 2000.

6. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

7. Tafsirq.com online