Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label TOLERAN HINGGA KALENDER ISLAM GLOBAL. Show all posts
Showing posts with label TOLERAN HINGGA KALENDER ISLAM GLOBAL. Show all posts

Friday, April 21, 2023

17589. TOLERAN PERBEDAAN HINGGA PUNYA KALENDER ISLAM GLOBAL

 




TOLERAN PERBEDAAN HINGGA PUNYA KALENDER ISLAM GLOBAL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

Ketua Umum

Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Haedar Nashir.

 

 Takbiran “Gema Takbir Jogja”.

Di Masjid Gedhe Kauman.

 

 Yogyakarta.

Kamis (20/4/2023).

 

Acara takbiran:

1)        Syiar Islam.

2)        Tutup Ramadan 1444 H.

 

3)        Sambut hari raya Idul Fitri.

Jumat (21/4/2023).

 

“Pesan saya.

Mari kita lakukan syiar takbir.

Dengan tertib, aman, nyaman, damai.

 

Junjung tinggi kebersamaan.

Berbagai kelompok Islam.

Sejatinya semua satu.

 

 Innamal mukminuna ikhwah.

Sungguh mukmin saudara.

 

Keluarga besar Muhammadiyah.

Dan komponen umat Islam lain.

 

Salat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H.

Jumat 21 April 2023,” ucapnya.

 

Karena ada muslim lain.

Merayakan Idul Fitri.

Sabtu (22/4/2023).

 

Agar peserta takbiran.

Tampilkan tasamuh (toleransi).

 

Perbedaan penentuan 1 Syawal.

Termasuk ijtihad ilmiah.

 

“Selama kita masih berbeda.

Maka hukumnya:

 

1)             Tasamuh.

2)             Saling toleran.

 

3)             Hormat mengormati.

4)             Harga menghargai.

 

Sampai nanti suatu saat.

Ada Kalender Global lnternasional .

 

Menyatukan:

1)                1 Ramadan.

2)                1 Syawal.

3)                10 Zulhijah.

 

Muhammadiyah berdasar Hisab Hakiki Wujudul Hilal.

 

Berjuang Kalender Global.

Lewat Konferensi negara muslim dunia.

Di Turki tahun 2016.

 

“Jika ada kalender.

Maka tak tidak perlu.

Tunggu H-1.

Sebelum hari raya.

 

Haedar menjelaskan.

Bahwa Islam selaras ilmu pengetahuan.

 

Umat lslam perlu kepastian metode.

Meskipun butuh waktu.

 

“Seperti kita salat 5 waktu.

Waktunya pasti.

 

Zaman dulu.

Salat Zuhur.

Harus melihat posisi matahari.

 

Tapi sekarang sudah tidak lagi.

Langsung lihat jam.

Tapi memang perlu waktu.

 

Zaman dulu.

Arah kiblat dirintis Kiai Dahlan.

Banyak yang tidak setuju.

 

Tapi sekarang.

Setelah 100 tahun.

 

 Kemenag buat sertifikat arah kiblat.

Bagi tiap masjid.

 

Jadi kita harus optimis,” pesannya.

 

“Suatu saat.

Ketika ada kalender global.

 

Kita akan bersatu dalam:

1)                Awal Ramadan.

2)                1 Syawal.

3)                10 Zulhijah.

 

Sebelum itu sampai.

Kita toleransi,” tegasnya.

 

(Sumber muhammadiyah)