Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label RASULULLAH BERPOLITIK SANTUN SAAT IBADAH HAJI. Show all posts
Showing posts with label RASULULLAH BERPOLITIK SANTUN SAAT IBADAH HAJI. Show all posts

Sunday, July 25, 2021

10591. RASULULLAH BERPOLITIK SANTUN SAAT IBADAH HAJI

 



RASULULLAH BERPOLITIK SANTUN SAAT IBADAH HAJI

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Ibadah haji dapat dipahami dengan baik.

 

Jika kita memahami Nabi Ibrahim dan keistimewaannya.

 

Karena ibadah haji terkait erat dengan pengalaman rohani Nabi Ibrahim.

Paling sedikit, ada 3 keistimewaan Nabi Ibrahim.

 

Yang tak dimiliki nabi lain.

 

Sekaligus dicerminkan dalam kegiatan ibadah haji, yaitu:

 

1.      Nabi Ibrahim menemukan Allah lewat pencarian dan pengalaman rohani.

 

2.      Nabi Ibrahim mengubah kebiasaan mengorbankan manusia sebagai sesaji (tumbal) yang dibatalkan oleh Allah.

 

Dan diganti mengorbankan hewan ternak.

 

3.      Nabi Ibrahim adalah satu-satunya nabi yang mohon agar dilihatkan cara Allah menghidupkan makhluk  mati.

 

Dan permohonan itu dikabulkan oleh Allah.

 

 

Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan, dan keyakinan  adanya hari akhir.

 

Adalah makna terdalam tiap amalan ibadah haji.

Jika orang mengerjakan ibadah haji tanpa menghayatinya.

 

Maka ibadah hajinya tidak punya banyak arti bagi jiwa manusia.

 

 

Nabi Ibrahim mengumandangkan.

 

Bahwa Allah adalah Tuhan sekalian alam.

 

Bukan Tuhan satu ras dan bangsa tertentu.

 

Serta bukan Tuhan yang terbatas untuk satu periode tertentu.

Raja yang menyembah api, bertanya kepada Nabi Ibrahim,

 

“Jika kamu tidak mau menyembah patung.

 

Mengapa kamu tidak menyembah api?”

 

“Karena air dapat memadamkan api,” jawab Nabi Ibrahim.

 

 

Raja melanjutkan,

 

”Kalau begitu, mengapa kamu tidak menyembah air?”

 

“Karena awan yang mengandung air lebih kuat daripada air,"jawab Nabi Ibrahim.

 

 

Raja berkata,

 

”Jika demikian, maka sembahlah awan!"

 

“Angin yang menggiringnya lebih berkuasa daripada awan,” jawab Nabi Ibrahim.

 

 

Raja berkata,

 

”Kalau demikian, mengapa kamu tidak menyembah angin?"

 

 

“Manusia yang dapat menghembuskan dan menarik angin lebih hebat daripada angin”, jawab Nabi Ibrahim.

 

 

Sebagian ulama berpendapat bahwa ibadah haji adalah ibadah murni.

 

Yang tidak sah jika dicampur urusan dunia.

 

Seperti bisnis dan politik.

 

Pendapat ini ada benarnya.

Meskipun tidak sepenuhnya benar.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 197.

 

Berbicara tentang larangan bercumbu, berkata cabul, dan bertengkar.

 

Sebagian sahabat Nabi Muhammad menduga.

 

Bahwa larangan itu mencakup larangan berdagang.

 

Karena sering terjadi pertengkaran dalam bisnis.

 

 

Dugaan itu diluruskan Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 198.

 

Yang menyatakan bahwa tidak ada dosa bagimu mencari rezeki karunia dari Allah.

 

Dengan bisnis pada musim haji.

 

لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَبْتَغُوا فَضْلًا مِنْ رَبِّكُمْ ۚ فَإِذَا أَفَضْتُمْ مِنْ عَرَفَاتٍ فَاذْكُرُوا اللَّهَ عِنْدَ الْمَشْعَرِ الْحَرَامِ ۖ وَاذْكُرُوهُ كَمَا هَدَاكُمْ وَإِنْ كُنْتُمْ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الضَّالِّينَ

 

Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka jika kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy’arilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkan-Nya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang yang sesat.

 

 

Dalam bidang politik juga dibolehkan.

 

Asalkan dengan cara sehat dan santun.

 

Dan menjadi terlarang jika dapat mengganggu kekhusyukan jamaah.

 

Dalam melakukan ritual ibadah haji dan umrah.

 

 

Nabi Muhammad memerintahkan umat Islam mengikuti cara beliau melakukan haji.

 

 

Rasulullah tawaf.

 

Yaitu berjalan kaki mengelilingi Kakbah 7 kali.

 

Ternyata pada 3 putaran pertama Rasulullah berlari-lari kecil.

 

 

Ibnu Abbas menjelaskan,

 

”Rasulullah berlari-lari kecil sewaktu tawaf keliling Kakbah.

 

Karena saat itu ada yang mengisukan.

 

Bahwa Rasulullah dan para pengikutnya dalam kondisi payah dan lemah”.

 

 

Ketika orang-orang musyrik di Mekah mengintip.

 

 

Untuk menyaksikan kebenaran isu itu.

 

Kemudian Nabi Muhammad dan para sahabat berlari-lari kecil.

 

 

Untuk membantah desas-desus itu.

Artinya Rasulullah dan para sahabat.

 

Saat melakukan tawaf mengelilingi Kakbah 7 kali.

 

Sebenarnya juga melakukan “show of force”.

 

Yaitu pamer kekuatan terhadap lawan-lawannya.

 

 

Setelah tawaf 3 putaran.

 

Ternyata para pengintip membubarkan diri.

Hanya pada sisi Kakbah tertentu Nabi Muhammad dan para sahabat berlari-lari kecil.

 

Karena para pengintip dapat memandang dari sisi itu.

 

 

Sewaktu rasulullah dan para sahabat melakukan sai.

 

Yaitu berjalan kaki bolak-balik 7 kali dari Sofa ke Marwa.

 

Rasulullah dan para sahabat juga berlari-lari kecil.

 

Untuk tujuan serupa.

 

Kesimpulannya.

 

1.      Ada tujuan non-ibadah murni.

 

Yang diperagakan oleh Rasulullah dan para sahabat.

 

Saat melakukan ibadah haji dan umrah.

 

Yang dianjurkan diteladani oleh seluruh umat Islam.

 

 

2.      Tetapi, jangan menyebut ibadah haji rasulullah dan para sahabat.

 

Seperti terlihat di atas sebagai ibadah politik yang kotor.

 

 

3.      Dalam pandangan Nabi Muhammad.

 

Kegiatan politik harus berdasar nilai etika, tata karma,  dan moral yang mulia.

 

 

Cara Nabi Muhammad dalam berpolitik, yaitu:

 

1)     Memakai cara yang santun.

2)     Memakai etika yang baik.

3)     Bermoral mulia.

4)     Tidak curang.

5)     Bertujuan meraih kebahagian hidup di dunia dan akhirat.

6)     Mengharapkan rida Allah.

 

 

 

Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online