Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BELAJAR DAMAI DENGAN LINGKUNGAN. Show all posts
Showing posts with label BELAJAR DAMAI DENGAN LINGKUNGAN. Show all posts

Friday, February 25, 2022

12592. BELAJAR DAMAI DENGAN LINGKUNGAN

 

 




 

BELAJAR DAMAI DENGAN LINGKUNGAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Jika tinggal di perumahan.

 Maka berdamailah dengan bisingnya teriakan tukang sayur.

 

 Jika tinggal di pinggir jalan.

Maka berdamailah dengan bisingnya knalpot.

Dan klakson kendaraan.

 

Jika tinggal di hutan.

maka berdamailah dengan suara jangkrik di malam hari.

 

Suara burung di pagi hari.

Dan suara hewan buas bersahutan tiap saat.

 

Jika tinggal dekat Masjid.

Maka  berdamailah dengan bising suara speaker dan toa.

 

Jika tinggal dekat Vihara.

Maka nikmati saja aroma dupa.

 

Jika tinggal dekat Gereja.

Maka  nikmati dentang suara lonceng Gereja.

 

Jika tinggal di Bali.

Maka nikmati suasana Nyepi.

Yang begitu hening.

 

Tak perlu menghujat.

Dan minta agar menghentikan kebisingan itu.

 

Tak perlu pamer foto profil.

Atau berkoar-koar :

 

SAYA INDONESIA

SAYA PANCASILA

SAYA BHINNEKA TUNGGAL IKA

 

Untuk menunjukkan.

Bahwa kita paling TOLERANSI.

 

Langit tak pernah sombong.

Jika dia ia paling tinggi.

 

Laut pun tak pernah congkak.

Meskipun ia sangat dalam.

 

Nikmati hidup.

 

Dan jadikan kebisingan.

Sebagai lantunan irama harmoni.

 

Karena manusia tak hidup sendirian.

 

Jika hari ini.

Mereka minta volume azan dikecilkan.

 

Mungkin besok.

Mereka minta alatnya dimatikan.

 

Dan berikutnya.

Mereka minta bangunan masjidnya diratakan.

 

Mungkin detik ini.

Kita tidak merasakannya.

 

Tapi  mereka tahu dan pintar.

 

Bahwa bukan saat ini sasarannya.

 

Tapi anak cucu kita kelak.

 

Yang tidak merasakan bebasnya beribadah.

 

Ingat sejarah.

Hilangnya suara azan di Singapura.

 

Singapura dulunya.

 

Bagian dari Tanah Melayu.

Milik Pribumi Muslim Malaysia.

 

Zaman dulu.

Suara azan terdengar sampai ke ujung-ujung jalan.

 

Saat ini.

Jika kamu berada di Singapure.

Dan ingin mendengar suara azan.

 

Mungkin kamu hanya bermimpi.

 

Kita menolak aturan ini.

 

Bukan cuma menolak.

Karena kewajiban Agama.

 

Yaitu amar makruf nahi mungkar.

 

Tapi lebih dari itu.

 

Bagaimana nanti agar anak cucu kita.

 

Tidak bernasib sama dengan saudara muslimnya di Singapura.

 

 

Islam dijamin.

Tidak akan hilang dari muka bumi.

 

Tapi tak ada jaminan.

 

Islam  tetap ada di Indonesia.

 

(Sumber FB)