Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ASAL MULA ADANYA HALAL BIHALAL. Show all posts
Showing posts with label ASAL MULA ADANYA HALAL BIHALAL. Show all posts

Wednesday, May 12, 2021

9577. ASAL MULA ADANYA HALAL BIHALAL

 


ASAL MULA ADANYA HALAL BIHALAL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.






Asal mula halal bihalal


Budayawan Dr Umar Khayam menyatakan tradisi Lebaran adalah terobosan akulturasi budaya Jawa dan Islam.

 

Kearifan para ulama di Jawa mampu memadukan kedua budaya demi kerukunan dan kesejahteraan masyarakat.

 

Tradisi Lebaran meluas ke seluruh  Indonesia, dan melibatkan penduduk  berbagai pemeluk agama.

  

Di negara Islam Timur Tengah dan Asia (selain Indonesia).

 

Sehabis umat Islam melakukan salat Idul Fitri.

 

Tidak ada tradisi berjabatan tangan secara massal untuk saling memaafkan.

 

Yang ada beberapa orang secara sporadis berjabatan tangan sebagai tanda keakraban.

Menurut ajaran Islam, saling memaafkan  tidak ditetapkan waktunya setelah selesai puasa Ramadan.

 

Kapan saja setelah merasa berbuat salah kepada orang lain, maka dia harus segera minta maaf.

 

Allah lebih menghargai orang yang memberi maaf kepada orang lain.

 

Al-Quran surah Ali Imran (aurah ke-3) ayat 133-134.

 


۞ وَسَارِعُوٓا۟ إِلَىٰ مَغْفِرَةٍ مِّن رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ



Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.


BUDAYA SUNGKEM


Dalam budaya Jawa, sungkem kepada orang lebih tua adalah  perbuatan terpuji.

 

Sungkem bukan simbol kerendahan derajat, tapi justru menunjukkan perilaku utama.

 

Tujuan sungkem.

 

1.       Lambang penghormatan.

 

2.       Permohonan maaf atau “nyuwun ngapura”.

 

Istilah “ngapura” tampaknya berasal dari bahasa Arab “ghafura”.



Para ulama di Jawa ingin mewujudkan tujuan puasa Ramadan.

 

Selain meningkatkan iman dan takwa, juga agar dosanya diampuni Allah.

 

Orang berdosa kepada Allah bisa langsung mohon pengampunan kepada-Nya.

 

Tetapi, apakah semua dosanya bisa terhapus jika dia masih bersalah kepada orang orang lain yang dia belum minta maaf kepada mereka?



Para ulama punya ide di hari Lebaran itu orang perlu saling memaafkan kesalahan masing-masing.

 

Kemudian dilakukan secara kolektif dalam bentuk halal bihalal.

 

Disebut Lebaran, karena puasa telah lebar (selesai), dan dosa-dosanya telah lebur (terhapus).



Tradisi Lebaran dan halal bihalal adalah  perpaduan budaya Jawa dan Islam.



Sejarah halal bihalal


Sejarah asal mula halal bihalal ada beberapa versi.

 

Menurut sumber Keraton Surakarta, tradisi halal bihalal dirintis oleh KGPAA Mangkunegara I, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa.

 

Untuk menghemat waktu, tenaga, pikiran, dan biaya, maka setelah salat Idul Fitri diadakan pertemuan antara Raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana.

 

Semua punggawa dan prajurit dengan tertib melakukan sungkem kepada raja dan permaisuri.

Apa yang dilakukan oleh Pangeran Sambernyawa ditiru organisasi Islam, dengan istilah halal bihalal.

 

lnstansi pemerintah dan swasta mengadakan halal bihalal yang diikuti  warga masyarakat berbagai agama.



Halal bihalal berfungsi sebagai media pertemuan segenap warga masyarakat.

 

Dengan adanya acara saling memaafkan, maka hubungan antarmasyarakat menjadi lebih akrab penuh kekeluargaan.



Halal bihalal punya efek positif bagi kerukunan warga masyarakat.

 

Tradisi halal bihalal perlu dilestarikan dan dikembangkan.

 


Makna Idul Fitri



Ada 3 pengertian Idul Fitri.

 

1.               Kembali kepada kesucian.

 

2.               Kembali kepada fitrah.

 

3.               Kembali makan dan minum seperti biasa.

 

Di kalangan ulama ada yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada kesucian.

 

Selama bulan Ramadan umat Islam melatih diri menyucikan jasmani dan rohaninya dengan harapan dosanya diampuni oleh Allah.

 

Masuk Lebaran mereka menjadi suci lahir dan batin.



Ada yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali kepada fitrah atau naluri religius.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 183 menjelaskan tujuan puasa agar menjadi orang takwa.

 

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ



 

Hai orang-orang beriman, diwajibkan atasmu berpuasa seperti diwajibkan atas orang-orang sebelum mu agar kamu bertakwa.



Ada yang mengartikan Idul Fitri dengan kembali diperbolehkan lagi makan dan minum siang hari seperti biasa.

 

Dalam bahasa Arab, pengertian ketiga  dianggap paling tepat.



Disimpulkan memasuki Idul Fitri, umat Islam diharapkan suci lahir batin dan meningkat kualitas religiusitasnya.

 

Salah satu ciri manusia religius adalah peduli nasib kaum yang sengsara.

 

Dalam Surat Al-Ma’un ayat 1 -3 disebutkan, adalah dusta belaka kalau ada orang mengaku beragama tetapi tidak mempedulikan nasib anak yatim.

 

Penyebutan anak yatim adalah representasi kaum sengsara.



Umat Islam yang mampu wajib memberi zakat fitrah kepada kaum fakir miskin.

 

Pemberian zakat itu paling lambat sebelum salat Idul Fitri.

 

Agar umat Islam bergembira merayakan Idul Fitri.

 

Jangan ada orang miskin yang sedih karena tidak ada yang dimakan.



Agama Islam sangat menekankan harmonisnya hubungan kaya dan miskin.

 

 

Orang kaya wajib mengeluarkan zakat mal (harta), untuk dibagikan kepada 8 asnaf (kelompok), di antaranya fakir miskin.



Idul Fitri adalah  puncak pendidikan mental selama 1 bulan untuk mewujudkan  manusia suci lahir batin, punya kualitas keberagamaan tinggi, dan menjaga hubungan sosial harmonis.

 

(Sumber detik.com)