Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label ISLAM DAMAI TOLERAN TAPI HARUS MODERN. Show all posts
Showing posts with label ISLAM DAMAI TOLERAN TAPI HARUS MODERN. Show all posts

Monday, March 13, 2023

17087. ISLAM TAK CUKUP DAMAI TOLERAN TAPI HARUS MODERN

 



ISLAM TAK CUKUP DAMAI DAN TOLERAN TAPI HARUS MODERN

Oleh:  Drs. HM Yusron Hadi,MM

 

 

 

 

Ketua Umum

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

 

 Haedar Nashir berpesan.

Semangat kuat beragama.

 

Agar  imbang paham agama.

Yang mendalam dan utuh.

 

Haedar mewanti-wanti.

Agar umat Islam.

Dalam beragama.

 

Tak hanya dapat kembang saja.

Tapi bukan substansinya.

 

Juga umat Islam.

Jangan terlalu fokus ritual.

Tapi hilang produktifitas.

 

“Warga kita suka paguyuban.

Tapi jika banyak ritual social.

 

Maka umat tidak maju.” Ungkap Haedar.

 Sabtu (11/3/2023).

 

 Milad ke-42.

 Universitas Muhammadiyah.

 Jember.

 

Dan Launching

Rumah Sakit Unmuh Jember.

 

Beragama sebatas ‘kembang’ saja.

Jadi salah satu sebab.

 

Umat Islam.

Dan bangsa Indonesia.

 

Dijajah lama.

Oleh bangsa asing.

 

Soal paham ekstrim kiri dan kanan.

Haedar ajak seluruh ormas.

 

Kembali ke tengah.

Atau wasathiyah.

 

Sikap tengah.

Yaitu sikap menciptakan:

 

1)        Damai.

2)        Toleran.

3)        Kemajuan.

 

Tidak cukup Islam:

1)        Damai.

2)        Toleran.

 

Risikonya.

1)        Islam tertinggal.

2)        Yang lain maju.

 

Muhammadiyah.

Ingin selalu hadir.

Pada tiap peristiwa.

 

Muhammadiyah dan Islam.

Harus selalu hadir .

 

Pada tiap zaman.

Dan kebutuhan warga.” Imbuhnya.

 

Haedar sadar.

Bahwa saat ini.

 

Umat lslam dalam kondisi:

1)        Rendahnya Pendidikan.

2)        Rendah Kesehatan.

 

Bagai lingkaran tak bertepi.

 

Soal pendidikan dan kesehatan.

Terkait kemiskinan.

 

Ada 3 soal:

1)        Pendidikan.

2)        Kesehatan.

3)        Kemiskinan.

 

Membuat umat lslam.

Tak berdaya.

 

“Kecuali ada sistem:

1)        Pemimpin.

2)        Pihak lain.

 

Yang memberdayakan.

Secara tulus.

 

Bukan memberdayakan.

Agar rakyat jadi pintar.

 

Tapi memperdaya.

Yaitu menipu,” Kata Haedar.

 

Memberdayakan.

Yaitu proses mendorong.

 

Untuk berpikir dan ambil keputusan.

Bagi tujuan mereka.

 

Memperdaya.

Yaitu menipu.

 

Soal tulus memberdayakan.

 

Ada yang memberdayakan:

1)        Seketika.

2)        Dalam jangka panjang.

 

Tulus memberdayakan rakyat.

Agar mampu angkat:


Indek Pembangunan Manusia Indonesia.

 

Saat ini.

Masih tercecer.

 

Bahkan di ASEAN.

Indonesia tertinggal.

 

 

(Sumber muhammadiyah)