Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BEDANYA AHAD DAN WAHID. Show all posts
Showing posts with label BEDANYA AHAD DAN WAHID. Show all posts

Thursday, October 28, 2021

11453. BEDANYA AHAD DAN WAHID

 



BEDANYA AHAD DAN WAHID

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Ikhlas (surah ke-112) ayat 1-4.

 


قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

 

Katakan: "Dia Allah, Yang Maha Esa.

 

 

اللَّهُ الصَّمَدُ

 

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.

 

 

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

 

Dia tidak beranak dan tidak pula dilahirkan.

 

وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

 

Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia".

 

 

Al-Quran menempatkan kata “huwa”.

Untuk menunjuk kepada Allah.

 

Padahal sebelumnya tidak pernah disebut.

 

Dalam susunan redaksi ayat Al-Quran.

Kata yang menunjuk kepada Allah.

 

 

 Hal ini memberi kesan.

 

Bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa sangat terkenal dan nyata.

 

Sehingga hadir dalam benak tiap orang.

 

Dan hanya kepada-Nya.

Selalu tertuju segala isyarat.

 

 

Kata “ahad” diterjemahkan  “esa”.

 

 Terambil dari akar kata “wahdat”.

Artinya “kesatuan”.

 

Kata “wahid”.

Artinya  “satu”.

 

Kata “Ahad” bisa sebagai “nama”.

Dan sebagai “sifat” untuk sesuatu.

 

Jika kata “Ahad” sebagai “sifat”.

 

Maka hanya khusus untuk Allah.

 

 

Dalam surah Al-Ikhlas.

Kata “ahad” berfungsi sebagai sifat Allah.

 

Dalam arti bahwa Allah punya sifat tersendiri.

 

Yang tidak dimiliki selain Allah.

 

Dari segi bahasa.

Kata “ahad”, berakar sama dengan “wahid”.

 

Tapi masing-masing punya makna.

Dan penggunaan tersendiri.

 

 Kata “ahad”.

Artinya “esa” atau “tunggal”.

 

Hanya untuk sesuatu.

Yang tidak dapat menerima tambahan apa pun.

 

Dalam pikiran dan kenyataan.

 

Karena kata “ahad” berfungsi sebagai sifat.

 

Kata “wahid”.

Artinya “satu”.

Tapi dapat bertambah  menjadi dua, tiga, dan seterusnya.

 

Meskipun tambahan itu hanya dalam pikiran pengucap.

Atau pendengarnya.

 

Kata “ahad” terulang  dalam Al-Quran 85 kali.

 

Tapi hanya 1 kali yang dipakai untuk menunjukkan sifat Tuhan.

 

Yaitu dalam Al-Quran surah Al-Ikhlas (surah ke-112) ayat 1.

 

 


قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

 

Katakan: "Dia Allah, Yang Maha Esa.

 

 

Seakan-akan Allah menekankan keyakinan tauhid.

 

Bukan saja dalam maknanya.

 

Tapi juga dalam bilangan pengulangan lafalnya.

 

Serta kandungan lafal itu.

 

 Hal ini menggambarkan kemurnian mutlak dalam keesaan.

 

Kata “wahid”.

Artinya “satu”.

 

Tapi dapat berbilang unsurnya.

 

Kata “ahad”.

Artinya “satu” mutlak.

 

 

Allah terkadang juga disifati dengan “Wahid”.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 163.

 

وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَٰنُ الرَّحِيمُ

 

Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan melainkan Dia Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.

 

 

Kata “Wahid” dalam ayat ini menunjuk kepada keesaan Zat-Nya.

 

Disertai keragaman sifat-Nya.

 

Karena Allah Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Kuat, Maha Mengetahui.

Dan maha lainnya.

 

Kata “Ahad” dalam surah Al-Ikhlas.

Mengacu pada keesaan Zat-Nya saja.

 

Tanpa memperlihatkan keragaman sifat itu.

 

 

Daftar Pustaka

1.      Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.      Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

3.      Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2