Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label CARA MENGAJAR MATEMATIKA KEPADA SISWA. Show all posts
Showing posts with label CARA MENGAJAR MATEMATIKA KEPADA SISWA. Show all posts

Saturday, April 10, 2021

9225. CARA MENGAJAR MATEMATIKA KEPADA SISWA

 




CARA MENGAJAR MATEMATIKA KEPADA SISWA

Oleh: Drs. H. M. YusronHadi, M.M.

 

 

 

 

Bagaimana Mengajar Matematika yang Benar.

 

Pernahkah kita sebagai pengajar merasa kesulitan mengajar matematika kepada anak didik?

 

 

 Mungkin guru yakin sudah mengajarkan matematika kepada anak didik dengan benar.

 

 

Tetapi mengapa nilai mereka tidak mencapai target?

 

 

Anda tidak sendirian dalam hal ini.

 

 

Banyak orang tua merasakan hal sama.

 

 

“Matematika itu susah”.

Itu pernyataan klasik.

 

 

Bisa jadi sebagian besar siswa membenarkan kalimat itu.

 

 

Apalagi siswa yang tidak suka matematika.

 

 

Pasti beranggapan bahwa ilmu pasti ini rumit, njelimet, membingungkan, dan bikin pusing saja.

 

 

Akhirnya siswa jadi malas belajar matematika.

 

 

Satu hal yang harus dipahami.

 

 

Tidak semua siswa punya tingkat intelektual tinggi.

 

 

Kemampuan setiap siswa menangkap materi pelajaran yang disampaikan berbeda-beda.

 

 

 “Setiap anak punya daya nalar berbeda.

 

 

Respon siswa terhadap materi yang disampaikan guru ada yang cepat dan lambat.

 

 

 Memaksa dan memarahi anak didik tidak akan membuahkan hasil seperti harapan Anda,” demikian penuturan Guru Besar Psikologi dan pengamat pendidikan Universitas Diponegoro dalam Suplemen Pendidikan Media Indonesia (3 Mei 2002).

 

 

Untuk pelajaran matematika, jangan menyuruh anak menghafal rumus.

 

 

 

Hal ini juga ditegaskan Seto Mulyadi, ahli psikologi anak.

 

 

 Seperti dikutip dari majalah Bobo, 18 Juni 2001.

 

 

Menurutnya, matematika adalah ilmu pasti yang menuntut pemahaman dan ketekunan berlatih.

 

 

 

Menghafal rumus dan cara mengerjakan soal bukan langkah tepat membuat anak cakap dalam ilmu ini.

 

 

 

Pendidik harus punya metode mengajar yang menggugah minat siswanya.

 

 

 Seorang guru matematika kelas 6 SDK 2 Penabur Jakarta, Hennyriawati ( Kompas, 3 Oktober 2004) punya cara mengajar yang dapat dicontoh.

 

 

 

Dia selalu memberi contoh manfaat belajar matematika kepada anak didiknya yang malas belajar matematika.

 

 

 

“Saya selalu menyadarkan mereka terhadap manfaat dan nilai penting belajar matematika.

 

 

 

Tips belajar matematika juga saya berikan agar mereka melakukannya,” tutur Henny.

 

 

Misalnya, tanamkan kepada siswa.

 

 

Dengan belajar matematika kita akan tahu dan bisa mengukur berapa jauh jalan balik menuju tempat semula.

 

Sehingga tidak tersesat.

 

 

Kita juga bisa mengatur uang saku yang harus dikeluarkan dan berapa rupiah sisanya yang bisa ditabung.

 

 

Dalam matematika banyak soal cerita.

 

 

 

Ketika mengerjakan soal cerita, kita dituntut mengaitkan beberapa hal.

 

 

 

Sehingga dapat membuat logika kita berjalan.

 

 

CARA GURU MENGAJAR MATEMATIKA

 

 

1.              Berusaha mengajar dengan cara menarik, sehingga para siswa menyukainya.

 

 

2.              Agar guru sabar dan telaten menuntun siswa belajar.

 

 

3.              Guru memberi selingan dengan dongeng dan lelucon.

 

 

4.              Jangan memaksa anak menghafal rumus matematika.

 

 

5.              Ajaklah siswa memahami teori dan langkah-langkah pengerjaan soal dengan memberi contoh yang dekat dengan dunia anak-anak.

 

 

6.              Guru membuat sketsa untuk mempermudah siswa memahami soal cerita.

 

 

7.              Untuk geometri (pelajaran bangun ruang), siswa diajak membuat alat peraga.

 

 

8.              Guru membuat bank soal  sulit yang ditemukan dari sumber mana pun.

 

 

9.              Guru dan siswa mencoba menyelesaikan semua soal itu bersama.

 

 

10.       Bisa dibentuk kelompok belajar.

 

 

11.       Setiap kelompok ada 1 dan 2 anak yang pandai matematika agar bisa membantu temannya.

 

 

12.       Guru tetap memberi petunjuk penting.

 

 

(Sumber internet)