PENGERTIAN AHLI KITAB
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Tafsir Tematik (Tafsir Maudhui) adalah penafsiran Al-Quran dengan memilih tema tertentu.
Lalu menghimpun ayat Al-Quran yang terkait dengan Tema.
Kemudian menyajikan kandungan dan pesan terkait dengan tema.
Tanpa terikat urutan ayat dan surah seperti dalam mushaf
Al-Quran.
Dan tanpa menjelaskan hal yang tidak terkait dengan topik.
Salah satu keistimewaan Al-Quran adalah susunan redaksinya sangat
teliti.
Karena redaksi Al-Quran bersumber langsung dari Allah.
Al-Quran memakai beberapa istilah berbeda.
Saat menunjuk kepada orang Yahudi dan Nasrani.
Yaitu 2 kelompok masyarakat yang disebut “Ahli Kitab”.
Selain istilah “Ahli Kitab”, Al-Quran juga memakai
istilah:
1. Ahli kitb.
2. Utul Kitab.
3. Utu nashiban minal kitab.
4. Al-Yahud.
5. Al-Ladzina Hadu.
6. Bani Israel.
7. An Nashara.
8. Dan istilah lainnya.
1) “Ahli Kitab” terulang dalam Al-Quran 31
kali.
2) “Utul Kitab” 18 kali.
3) “Utu
nashiban minal kitab” 3 kali.
4) “Al-Yahud” 8 kali.
5) “Al-Ladzina Hadu” 10 kali.
6) “An-Nashara” 14 kali.
7) “Bani Israel” 41 kali.
Kesan umum diperoleh jika Al-Quran memakai kata “Al-Yahud”.
Maka isinya “kecaman” atau gambaran negatif tentang mereka.
Kata “Nashara” sama penggunaannya dengan “Al-Ladzina Hadu”.
Terkadang dipakai dalam konteks positif dan pujian.
Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 82.
Menjelaskan orang Kristen paling akrab bersahabat dengan orang
Islam.
۞ لَتَجِدَنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَدَاوَةً
لِلَّذِينَ آمَنُوا الْيَهُودَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا ۖ وَلَتَجِدَنَّ
أَقْرَبَهُمْ مَوَدَّةً لِلَّذِينَ آمَنُوا الَّذِينَ قَالُوا إِنَّا نَصَارَىٰ ۚ
ذَٰلِكَ بِأَنَّ مِنْهُمْ قِسِّيسِينَ وَرُهْبَانًا وَأَنَّهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُون
“
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya
terhadap orang-orang beriman ialah orang Yahudi dan orang musyrik. Dan
sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang beriman
ialah orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang
demikian karena di antara mereka itu (orang Nasrani) ada pendeta dan rahib,
(juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.
Al-Quran surah
Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 120.
Berisi orang Kristen tak rela terhadap orang Islam.
Sampai kaum Muslim mengikuti mereka.
.
وَلَنْ
تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ
قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ
بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ
وَلَا نَصِيرٍ
Orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga
kamu mengikuti agama mereka. Katakan:”Sesungguhnya petunjuk Allah itu petunjuk
(yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu”.
Al-Quran surah Al-Haj (surah ke-22) ayat 17.
Membicarakan keputusan Allah yang adil terhadap mereka.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا
وَالصَّابِئِينَ وَالنَّصَارَىٰ وَالْمَجُوسَ وَالَّذِينَ أَشْرَكُوا إِنَّ
اللَّهَ يَفْصِلُ بَيْنَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ
شَيْءٍ شَهِيدٌ
Sesungguhnya orang beriman, orang Yahudi, orang Shaabi-iin,
orang Nasrani, orang Majusi dan orang musyrik, Allah akan memberi keputusan di
antara mereka pada hari kiamat. Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.
Jika Al-Quran memakai kata “Al-Yahud”.
Pasti ayat itu berisi kecaman terhadap sikap buruk orang Yahudi.
Jika memakai kata “Al-Ladzina Hadu” dan “Nashara”.
Maka isinya belum tentu bersikap kecaman.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 120.
Yang berbunyi “Lan tardha 'ankal-Yahud wa lan
Nashara hatta tattabi'a millatahum”.
Artinya “Orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu
(Muhammad) sampai engkau mengikuti agama dan cara mereka.
Al-Quran memakai kata “Lan” untuk orang Yahudi.
Dan kata “La” terhadap orang Nasrani.
Kata “Lan“ dan “La” bersifat menolak sesuatu di masa
lampau, sekarang, dan di masa depan.
Tetapi kata “Lan” lebih kuat penolakannya daripada kata “La”.
Para ulama berpendapat.
Bahwa orang Yahudi dan Kristen pasti selamanya tidak rela
terhadap umat Islam.
Sebelum umat Islam ikut agama, sikap, dan cara mereka.
Al-Quran surah Al-A'raf (surah ke-7) ayat 40.
Menyatakan orang yang menolak Al-Quran tidak akan masuk surge.
Dan mustahil bisa masuk surge.
Bagaikan unta yang masuk ke lubang jarum.
إِنَّ
الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ
أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ الْجَمَلُ فِي
سَمِّ الْخِيَاطِ ۚ وَكَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ
Sesungguhnya orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka
pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke
lubang jarum. Demikian Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat
kejahatan.
Al-Quran surah
Al-Kafirun (surah ke-109) ayat 2-3.
.
لَا أَعْبُدُ
مَا تَعْبُدُونَ وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah, dan kamu bukan
penyembah Tuhan yang aku sembah.
Dahwa dalam
ayat itu ditemukan kalimat “ketika itu”.
Artinya kaum Yahudi dan Kristen “ketika itu” yang menolak ajaran
Islam.
Bukan terhadap mereka semua.
Karena ternyata setelah turunnya ayat Al-Quran ada beberapa
Ahli Kitab yang memeluk agama Islam.
Al-Quran surah Yasin (surah ke-36) ayat 10.
وَسَوَاءٌ
عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Sama saja bagi mereka apakah kamu memberi peringatan kepada
mereka atau kamu tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan
beriman.
”.
Para ulama menjelaskan
bahwa yang dimaksud adalah orang kafir tertentu pada zaman Nabi yang tidak akan
beriman.
Karena ternyata sebagian besar orang kafir pada zaman Nabi
akhirnya masuk Islam.
.Yahudi bukan
agama dakwah.
Sehingga orang Yahudi cenderung bersifat “eksklusif’ dalam
bidang agama.
Atau khusus yang terpisah dari yang lain.
Dan orang lain enggan menganut agama Yahudi.
Kesimpulannya.
Ayat Al-Quran yang membahas ahli Kitab.
Berkisar pada uraian tentang sikap dan sifat Ahli Kitab yang
positif dan negatif.
Serta sikap yang hendaknya diambil oleh umat Islam terhadap Ahli
Kitab.
Daftar Pustaka
1. Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan
Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2. Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan
Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.
3. Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
4. Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an
Ver 3.2
5. Tafsirq.com online.




