NEGARA
DEMOKRASI HARUS ADA OPOSISI SEIMBANG
Oleh Drs. HM Yusron
Hadi,MM
Ikatan
Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) menyebut.
Bahwa
oposisi hal wajar dalam demokrasi.
Sebagai
pengimbang sistem kekuasaan.
Tapi kekuasaan
oposisi jangan terlalu kuat.
Adanya oposisi
sifat alamiah demokrasi.
Demokrasi
tidak bekerja dengan baik.
Jika tidak
ada check and balance.
Di negara
demokrasi.
Harus ada
oposisi yang seimbang.
Hal itu hukum
kehidupan,” ujar Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie.
Usai
menjadi pembicara.
Diskusi
buku di Jakarta.
Kamis
(25/7/2019),
Adanya oposisi.
Atau Istilah apa pun.
Sebagai kelompok
pengimbang.
Haru s
ada.
Tapi besaran
kewenangannya.
Harus
dijaga.
Harus ada
oposisi.
Tapi
jangan terlalu kuat.
Dan jangan
terlalu lemah,” kata mantan Ketua Mahkamah Konstitusi.
Kekuatan
oposisi yang terlalu kuat.
Akan mendikte
proses pengambilan politik.
Yang
seharusnya berada di tangan presiden.
Tetap jika
oposisi terlalu lemah.
Maka pemerintah
tidak ada yang mengontrol.
Akan berakibat
runtuhnya sistem demokrasi.
Di Indonesia.
Jimly mengapresiasi
pertemuan Prabowo-Jokowi.
Dan
Prabowo-Megawati.
Pertemuan lambing.
Bahwa
sudah saatnya.
Rakyat
Indonesia kembali bersatu.
Setelah polarisasi Pemilu 2019.
“Saya
senang melihatnya.
Karena memberi
sinyal pada rakyat.
Bahwa sudah move on,” katanya.
Jimly berharap
media sosial antar pendukung capres.
Jadi wadah
merekatkan lagi silaturahmi kebangsaan.
Yaitu saling
merangkul.
Dan
mengajak sinergi.
Meskipun
beda politik.
Tapi semua
tujuannya sama.
Yaitu untuk
maslahat Indonesia.
Hasil Pemilu
2014
1. PDIP = 23,6 juta suara.
2. Gerindra = 14,7 juta
suara.
3. Gokar = 18,4 juta
suara.
Hasil Pemilu
2019
1. PDIP = 27 juta
suara lebih.
2. Gerindra = 17,5 juta suara.
3. Golkar = 17,2 juta
suara.
Perincian Hasil
Pemilu 2019
1. PDI-P: 27.053.961 (19,33
persen).
2. Gerindra: 17.594.839
(12,57 persen.
3. Golkar: 17.229.789 (12,31
persen).
4. PKB: 13.570.097 (9,69
persen).
5. Nasdem: 12.661.792 (9,05
persen).
6. PKS: 11.493.663 (8,21
persen).
7. Demokrat: 10.876.507 (7,77
persen).
8. PAN: 9.572.623 (6,84
persen).
9. PPP: 6.323.147 (4,52
persen).
10.
Perindo: 3.738.320 (2,67 persen).
11.
Berkarya: 2.929.495 (2,09 persen).
12.
PSI: 2.650.361 (1,89 persen).
13.
Hanura: 2.161.507 (1,54 persen).
14.
PBB: 1.099.848 (0,79 persen).
15.
Garuda
702.536 (0,50 persen).
16.
PKPI 312.775 (0,22 persen) .
(Sumber Kompas.com)


