Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label GUBERNUR JAKARTA ANIES BASWEDAN TEGAS TAPI RAMAH. Show all posts
Showing posts with label GUBERNUR JAKARTA ANIES BASWEDAN TEGAS TAPI RAMAH. Show all posts

Saturday, February 19, 2022

12534. GUBERNUR JAKARTA ANIES BASWEDAN TEGAS TAPI RAMAH

 

 





 

GUBERNUR JAKARTA ANIES BASWEDAN TEGAS TAPI RAMAH

 

 

Oleh: Lieus Sungkharisma.

 

ANDA nggak pernah dengar Anies marah-marah kan?

Nggak bakal ketemu.

Karena Anies memang bukan pemarah.

Dia lembut, ramah, dan santun.

 

Bahkan kepada orang yang suka maki-maki sekalipun.

Anies tetap bersikap baik.

 

Giring atau Arde Armando.

Jika jumpa Anies.

Pasti disambut dengan senyum.

 

Begitulah Anies.

 

Suatu karakter yang harus kita contoh bersama.

 

Kalau gubernurnya ramah.

Maka warganya mesti ramah.

 

Kalau gubernurnya pemaaf.

Maka warganya mesti pemaaf.

 

Karakter Anies ini lama kelamaan.

Akan memberi pengaruh pada warga Jakarta.

 

Bahkan mungkin kepada seluruh rakyat Indonesia.

 

Kita butuh seorang pemimpin punya karakter.

Seperti Anies.

 

Ini membuat Jakarta adem.

 

Didemo tak marah.

Dicaci maki diam.

 

Ini top banget.

 

 

Tapi kalau menyangkut soal aturan.

Anies orang yang sangat tegas.

 

Tak bisa dibelokin.

 

Ya, reklamasi dan Alexis dibabat habis.

 

Apa aja yang menyangkut soal pelanggaran hokum disikat.

 

Tak pandang bulu.

Ini orang lurus.

 

Susah disogok.

 

Komunikasi oke.

 

Tapi kalau sudah nego.

 

Untuk hal berpotensi merugikan Negara.

 

Dia tolak dengan tegas.

 

Begini baru pemimpin yang benar.

 

 

Orang terkadang bilang:

Anies Jawa banget.

 

Anies Islam banget.

Gue kasih tahu ya.

 

Anies meskipun lahir dan besar di Jawa.

 

Tapi tak pernah bersikap diskriminatif.

 

Anies tak pernah tanya asal usul orang.

 

Yang dilihat integritas dan kapasitasnya.

 

Bukan Jawa non Jawa.

 

Dengan gue, Anies deket.

 

Suka ngobrol.

 

Dengan Zeng Wei Jian (Ken Ken) deket.

 

Meski Ken Ken terkadang suka kritik dan menyerang.

 

Anies tetap ramah.

Dan terima sebagai sahabat.

 

Dengan pendeta dan ulama.

 

Anies juga deket. 

 

No rasis.

Emang lu pernah ditanya Anies soal agama?

 

Kagak mungkin pernah.

 

Ditanya tentang etnis?

 

Kagak pernah juga.

 

Soal agama, itu urusan lu.

 

Urusan individu masing-masing.

 

 Soal etnis, itu takdir Tuhan dari orok.

 

Anies memberi perhatian ke vihara, gereja, masjid.

Dan semua tempat ibadah.

 

Anies pun datang ke tempat ibadah itu.

 

Pada momen tertentu.

 

Meskipun terkadang disalahpahami.

 

Oleh orang yang tak terlalu paham  tentang agama.

 

Ke vihara dan gereja dianggap merusak akidah.

 

Ke masjid dibilang politik identitas.

 

Memang begitu.

Jika orang selalu berpikirnya politis.

 

Di matanya selalu ada yang salah.

Kepada semua pemeluk agama.

 

Anies berlaku sama.

 

Egaliter sekali.

 

Ramah kepada semua warganya.

 

Kepada orang-orang yang memusuhi aja ramah.

 

Apalagi kepada yang tidak memusuhinya.

 

“Tak apa-apa Anda menyerang saya.

Yang penting Anda ikut berkontribusi terhadap Jakarta,” kata Anies Baswedan.

 

Artinya.

 Anies menganggap dia nomor sekian.

 

Yang penting kalian pada berbuat untuk Jakarta.

 

Seolah Anies ingin bilang,

 

“Tak apa-apa lu caci maki gue.

 

Yang penting kalian membantu berbuat untuk Jakarta.

 

Agar kotanya makin maju dan warganya makin bahagia.

 

Itu yang utama.”

 

 

Oleh: Lieus Sungkharisma.

 

Penulis adalah tokoh Tionghoa.

Koordinator Tionghoa Antikorupsi (Komtak)