Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label MANUSIA BACA RAPOR BERLUTUT DI AKHIRAT. Show all posts
Showing posts with label MANUSIA BACA RAPOR BERLUTUT DI AKHIRAT. Show all posts

Wednesday, July 3, 2024

33998. MANUSIA BACA RAPOR BERLUTUT DI AKHIRAT

 



MANUSIA BACA RAPORNYA SAMBIL BERLUTUT DI AKHIRAT

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Menit berganti jam, jam berganti hari.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun.

Tahun berganti tahun.

 

Waktu terus berlalu sampai ke anak cucu.

Demikian seterusnya.

 

Manusia individu dan anggota warga.

Dalam hari-hari yang berlalu.

 

Selalu mengisi lembaran.

Tiap tahun ditutup.

 

Kemudian buka  lembaran baru.

Pada tahun berikutnya.

 

Lembaran daftar laporan (rapor) sejarah hidup.

Berisi sangat terperinci.

 

Kelak disodorkan pada kita.

Sebagai individu dan anggota masyarakat.

 

Untuk dibaca dan tanggung jawab.

Pada hari kiamat.

 

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 14 .

Manusia hitung dirinya sendiri.

 

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

 

        

Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu.

 

Al-Quran surah Al-Jatsiyah (surah ke-45) ayat 28.

Tiap umat melihat buku catatan amalnya sambil berlutut.

 

وَتَرَىٰ كُلَّ أُمَّةٍ جَاثِيَةً ۚ كُلُّ أُمَّةٍ تُدْعَىٰ إِلَىٰ كِتَابِهَا الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

 

        

Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap umat berlutut. Tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

 

Al-Quran buku pertama tegaskan.

Tak hanya untuk individu.

 

Tapi bangsa dan masyarakat.

Juga punya hukum dan prinsip.

 

 Tentukan runtuh dan bangkitnya.

 

Masyarakat terdiri atas individu.

Manusia sebagai individu.

 

Punyai potensi arahkan dan diarahkan.

Oleh masyarakat.

 

Muncul hukum Islam.

1)        Fardhu ain (wajib individu).

2)        Fardhu kifayah (wajib kelompok).

 

Allah tak ubah masyarakat.

Sebelum mereka ubah (lebih dulu) sikap mental mereka.

 

Al-Quran surah Ar-Ra’du (surah ke-13) ayat 11.

 

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

 

        Bagi manusia ada malaikat selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

 

Semua Nabi dan Rasul.

Mulai langkah tanamkan kesadaran.

Dalam jiwa masyarakat.

 

Agar paham bahwa semua dari Allah.

Dan akan kembali pada Allah.

 

Hikmah pergantian tahun.

Yaitu tiap manusia dan kelompok masyarakat.

 

Menyiapkan diri agar mampu terima rapor.

Dengan hasil memuaskan. 

 

Caranya

1)        Menyadarkan diri sendiri dan masyarakat bahwa semua manusia beserta alam semesta berasal dari Allah dan akan kembali kepada Allah.

 

2)        Menyadarkan sifat dan kehormatan manusia.

 

Memanusiakan diri sendiri.

Dan meniru sifat mulia Allah.

 

Diterapkan dalam hidup sehari-hari.

Sebagai makhluk.

 

3)        Menyadarkan diri dan semua manusia.

Atas tanggung jawab social.

Pada lingkungannya.

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 75 Perintah membela orang lemah dan tertindas.

 

وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمُسْتَضْعَفِينَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَخْرِجْنَا مِنْ هَٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ أَهْلُهَا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا وَاجْعَلْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ نَصِيرًا

 

      Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang lemah baik laki-laki, wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa,”Ya Tuhan kami, keluarkan kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan beri kami pelindung dari sisi Engkau, dan beri kami penolong dari sisi Engkau”.

 

Jika manusia dan masyarakat.

Mampu berjuang karena Allah.

 

Digerakkan niat suci.

Kelak mereka dapat bahagia abadi.

 

Al-Quran surah Al-Isra (surah ke-17) ayat 71.

 

يَوْمَ نَدْعُو كُلَّ أُنَاسٍ بِإِمَامِهِمْ ۖ فَمَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ فَأُولَٰئِكَ يَقْرَءُونَ كِتَابَهُمْ وَلَا يُظْلَمُونَ فَتِيلًا

    

      (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barang siapa diberikan kitab amalnya di tangan kanannya maka mereka akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikit pun.

 

 

Daftar Pustaka

1.                Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.                Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.                Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.                Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

Tafsirq.com online