UTANG PIUTANG DAN JUAL BELI DI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.
Utang piutang daan jual beli.
Dalam Al-Quran
Yaitu:
1)
Surah Al-Hadid (57 : 11-12, 18).
2)
Surah At-Tagabun (64 : 17)
3)
Surah Al-Muzzammil (73 : 20).
4)
Surah Al-Baqarah (2 : 282-283).
5)
Surah Al-Baqarah (2 : 275).
6)
Surah An-Nur (24 : 37)
Al-Quran surah Al-Hadid (surah ke-57)
ayat 11-12.
مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ وَلَهُ
أَجْرٌ كَرِيمٌ
Siapa yang mau meminjamkan pada Allah pinjaman yang baik, maka
Allah akan mengembaikan berlipat ganda untuknya, dan baginya pahala yang mulia.
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
يَسْعَىٰ نُورُهُمْ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ بُشْرَاكُمُ الْيَوْمَ
جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ ذَٰلِكَ هُوَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
(Yaitu) pada hari ketika
kamu melihat orang mukmin pria dan wanita, sedangkan cahaya mereka bersinar di depan
dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan pada mereka): "Pada hari ini ada
berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,
yang kamu kekal di dalamnya. Itu kemenagan agung".
Al-Quran surah Al-Hadid (surah ke-57)
ayat 18.
إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ
وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
Sesungguhnya orang bersedekah
pria dan wanita serta meminjamkan pada Allah pinjaman yang baik, niscaya Dia
melipatgandakan (balasan) pada mereka; dan bagi mereka pahala yang mulia.
Al-Quran surah At-Tagabun (surah ke-64)
ayat 17.
إِنْ تُقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعِفْهُ لَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۚ
وَاللَّهُ شَكُورٌ حَلِيمٌ
Jika kamu meminjamkan pada
Allah pinjaman yang baik, niscaya Allah melipat gandakan balasannya padamu dan
mengampuni kamu. Dan Allah Maha Pembalas Jasa lagi Maha Penyantun.
Al-Quran surah Al-Muzzammil (surah
ke-73) ayat 20.
۞ إِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُومُ أَدْنَىٰ مِنْ ثُلُثَيِ اللَّيْلِ
وَنِصْفَهُ وَثُلُثَهُ وَطَائِفَةٌ مِنَ الَّذِينَ مَعَكَ ۚ وَاللَّهُ يُقَدِّرُ
اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ ۚ عَلِمَ أَنْ لَنْ تُحْصُوهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ ۖ
فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْآنِ ۚ عَلِمَ أَنْ سَيَكُونُ مِنْكُمْ
مَرْضَىٰ ۙ وَآخَرُونَ يَضْرِبُونَ فِي الْأَرْضِ يَبْتَغُونَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ
ۙ وَآخَرُونَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ فَاقْرَءُوا مَا تَيَسَّرَ
مِنْهُ ۚ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَقْرِضُوا اللَّهَ قَرْضًا
حَسَنًا ۚ وَمَا تُقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ مِنْ خَيْرٍ تَجِدُوهُ عِنْدَ اللَّهِ
هُوَ خَيْرًا وَأَعْظَمَ أَجْرًا ۚ وَاسْتَغْفِرُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ
غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya Tuhanmu
tahu bahwa kamu berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua
malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan orang bersama kamu. Dan
Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah tahu bahwa kamu sekali-kali tak
dapat menentukan batas waktu, maka Dia memberi keringanan padamu, karena itu
bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia tahu bahwa ada di antara
kamu orang sakit dan orang berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan
orang lain lagi berperang di jalan
Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikan salat,
tunaikan zakat dan berikan pinjaman kepada Allah pinjaman baik. Dan kebaikan
apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di
sisi Allah sebagai balasan paling baik dan paling besar pahalanya. Dan mohon
ampunan pada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 282-283.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا تَدَايَنْتُمْ بِدَيْنٍ إِلَىٰ أَجَلٍ
مُسَمًّى فَاكْتُبُوهُ ۚ وَلْيَكْتُبْ بَيْنَكُمْ كَاتِبٌ بِالْعَدْلِ ۚ وَلَا
يَأْبَ كَاتِبٌ أَنْ يَكْتُبَ كَمَا عَلَّمَهُ اللَّهُ ۚ فَلْيَكْتُبْ
وَلْيُمْلِلِ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ وَلَا
يَبْخَسْ مِنْهُ شَيْئًا ۚ فَإِنْ كَانَ الَّذِي عَلَيْهِ الْحَقُّ سَفِيهًا أَوْ
ضَعِيفًا أَوْ لَا يَسْتَطِيعُ أَنْ يُمِلَّ هُوَ فَلْيُمْلِلْ وَلِيُّهُ
بِالْعَدْلِ ۚ وَاسْتَشْهِدُوا شَهِيدَيْنِ مِنْ رِجَالِكُمْ ۖ فَإِنْ لَمْ
يَكُونَا رَجُلَيْنِ فَرَجُلٌ وَامْرَأَتَانِ مِمَّنْ تَرْضَوْنَ مِنَ
الشُّهَدَاءِ أَنْ تَضِلَّ إِحْدَاهُمَا فَتُذَكِّرَ إِحْدَاهُمَا الْأُخْرَىٰ ۚ
وَلَا يَأْبَ الشُّهَدَاءُ إِذَا مَا دُعُوا ۚ وَلَا تَسْأَمُوا أَنْ تَكْتُبُوهُ
صَغِيرًا أَوْ كَبِيرًا إِلَىٰ أَجَلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ
وَأَقْوَمُ لِلشَّهَادَةِ وَأَدْنَىٰ أَلَّا تَرْتَابُوا ۖ إِلَّا أَنْ تَكُونَ
تِجَارَةً حَاضِرَةً تُدِيرُونَهَا بَيْنَكُمْ فَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَلَّا
تَكْتُبُوهَا ۗ وَأَشْهِدُوا إِذَا تَبَايَعْتُمْ ۚ وَلَا يُضَارَّ كَاتِبٌ وَلَا
شَهِيدٌ ۚ وَإِنْ تَفْعَلُوا فَإِنَّهُ فُسُوقٌ بِكُمْ ۗ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ
وَيُعَلِّمُكُمُ اللَّهُ ۗ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Hai orang-orang beriman, jika kamu bermuamalah tidak tunai untuk
waktu ditentukan, hendaklah kamu
menuliskan. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskan dengan
benar. Dan jangan penulis enggan menuliskannya seperti Allah mengajarkan, meka
hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang berutang mengimlakkan (apa yang akan ditulis), dan
hendaklah ia bertakwa pada Allah Tuhannya, dan jangan ia mengurangi sedikitpun
utangnya. Jika yang berutang orang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau
dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan
dengan jujur. Dan persaksikan dengan dua orang saksi dari orang lelaki (di
antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua
orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka
yang seorang mengingatkannya. Jangan saksi-saksi enggan (memberi keterangan)
apabila mereka dipanggil; dan jangan kamu jemu menulis utang, baik kecil maupun
besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian lebih adil di sisi Allah
dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu.
(Tulis muamalahmu), kecuali jika muamalah bisnis tunai yang kamu jalankan di
antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan
persaksikan apabila kamu berjual beli; dan jangan penulis dan saksi saling menyulitkan.
Jika kamu lakukan (demikian), maka sesungguhnya hal itu kefasikan pada dirimu.
Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.
۞ وَإِنْ كُنْتُمْ عَلَىٰ سَفَرٍ وَلَمْ تَجِدُوا
كَاتِبًا فَرِهَانٌ مَقْبُوضَةٌ ۖ فَإِنْ أَمِنَ بَعْضُكُمْ بَعْضًا فَلْيُؤَدِّ
الَّذِي اؤْتُمِنَ أَمَانَتَهُ وَلْيَتَّقِ اللَّهَ رَبَّهُ ۗ وَلَا تَكْتُمُوا
الشَّهَادَةَ ۚ وَمَنْ يَكْتُمْهَا فَإِنَّهُ آثِمٌ قَلْبُهُ ۗ وَاللَّهُ بِمَا
تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ
Jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak tunai) sedangkan
kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan
yang dipegang (oleh berpiutang). Tetapi jika sebagian kamu percaya yang lain,
maka hendaklah yang dipercayai menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia
bertakwa kepada Allah Tuhannya; dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan
persaksian. Dan barang siapa menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia orang yang
berdosa hatinya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2)
ayat 275.
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي
يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُوا إِنَّمَا
الْبَيْعُ مِثْلُ الرِّبَا ۗ وَأَحَلَّ اللَّهُ الْبَيْعَ وَحَرَّمَ الرِّبَا ۚ
فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ
إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا
خَالِدُونَ
Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri
melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan)
penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka
berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang
telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari
mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil
riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di
dalamnya.
Al-Quran surah An-Nur (surah ke-24)
ayat 37.
رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ
الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ
الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ
Pria yang tidak
dilalaikan bisnis dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Allah, dan
(dari) mendirikan salat, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada
suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.
(Sumber Tafsir Quran Perkata DR M Hatta)