Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label STANDAR PERILAKU MANUSIA DI ALQURAN. Show all posts
Showing posts with label STANDAR PERILAKU MANUSIA DI ALQURAN. Show all posts

Monday, September 9, 2024

36235. STANDAR PERILAKU MANUSIA DI ALQURAN

 






STANDAR PERILAKU MANUSIA DI ALQURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Standar.

Yaitu ukuran tertentu.

Sebagai patokan.

 

Para ulama berpendapat

Bahwa standar atau tolok ukur

 

Perilaku baik dan buruk.

Merujuk  pada ketentuan Allah.

 

Suatu yang dinilai baik oleh Allah.

Pasti dalam esensinya baik.

 

Al-Quran surah Thaha (surah ke-20) ayat 8.

Allah punya segala sifat yang baik.

 

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ

 

  Dia Allah, tidak ada tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Dia punya “asmaul husna” yaitu nama-nama yang baik.

 

Rasulullah  Perintahkan  umat Islam.

Agar usaha sekuat   kemampuan.

Sebagai  makhluk.

Meneladani Allah.

Dalam semua sifat-Nya.

 

Berakhlak dengan akhlak Allah.

Aisyah (isteri Rasulullah) ditanya.

Soal akhlak Rasulullah.

 

Aisyah menjawab,

”Budi pekerti Rasulullah adalah Al-Quran.”

 

Semua sifat Allah.

Tertuang dalam  Al-Quran.

 

Jumlahnya melebihi 99 sifat.

Populer disebut dalam hadis.

 

Sifat  Allah  satu kesatuan.

Allah Esa dalam zat, sifat, dan  perbuatan-Nya.

 

Tak wajar sifat  Allah.

Dinilai saling  bertentangan.

 

Semua sifat Allah.

Punya tempat masing-masing.

Ada tempat 

Untuk keperkasaan  dan  keangkuhan Allah.

 

Juga ada tempat.

Untuk kasih sayang dan lemah-lembut Allah.

 

Muslim teladani sifat Al-Kibriya'  (Keangkuhan  Allah).

 

Sifat disandang Allah.

Dalam  konteks  ancaman.

 

Pada pembangkang.

Dan orang yang merasa super.

 

Rasulullah melihat orang.

Berjalan angkuh di medan perang.

 

Nabi bersabda,

“Itu cara berjalan dibenci Allah.

Kecuali dalam kondisi ini.” 

 

Dalam konteks ini.

Ditemukan Riwayat.

 

“Bersikap angkuh pada orang angkuh adalah sedekah”.

1.         

2.        Ketika  seorang  Muslim  berusaha  meneladani   kekuatan   dan kebesaran  Allah,  harus  diingat  bahwa  sebagai  makhluk, maka manusia terdiri atas jasad dan ruh, sehingga keduanya  harus  sama-sama kuat. 

 

Kekuatan untuk bantu yang lemah.

Tak menopang yang salah.

Dan sewenang-wenang.

 

Allah tak suka orang angkuh.

Membanggakan diri.

 

Al-Quran surah Lukman (surah ke-31) ayat 18.

 

 

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

   

Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak suka orang sombong lagi membanggakan diri.

 

Muslim teladani Allah Yang Maha Kaya.

AlQuran  pakai sifat  Al-Ghani.

 

Tak butuh dan bukan kaya materi.

 

Ssensi sifat kaya.

Mampu  berdiri  sendiri.

Tak hajatkan pihak  lain.

Tak meminta-minta.    

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 273.

 

لِلْفُقَرَاءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِي الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمَاهُمْ لَا يَسْأَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا ۗ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلِيمٌ

    

       (Berinfaklah) pada orang fakir yang terikat (oleh jihad) di jalan Allah; mereka tak dapat (berusaha) di bumi; orang yang tak tahu menyangka mereka orang kaya karena memelihara diri dari minta-minta. Kamu kenal mereka dengan melihat sifatnya, mereka tidak minta pada orang secara mendesak. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.

 

 

Manusia sebagai makhluk.

Sadar amat butuh pada Allah.

 

Al-Quran surah Fathir (surah ke-35) ayat 15. 

 

۞ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنْتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

     

      Hai manusia, kamu yang berkehendak pada Allah; dan Allah Dia Yang Maha Kaya (tak perlu sesuatu) lagi Maha Terpuji.

 

Demikian seterusnya.

Pada sifat Allah yang  lain.

 

Seperti  Maha  Mengetahui, Maha Pemaaf, Maha Bijaksana, Maha Agung, Maha Pengasih, dan lain-lain.

 

Semua sifat  Allah  jadi tolok ukur.

Bukan  kelezatan atau manfaat sesaat .

Jadi tolok ukur kebaikan.

 

Kelezatan dan manfaat.

Tiap orang bisa berbeda.

 

Orang  dalam  kondisi tertentu.

Juga bisa berbeda.

Dengan kondisi  lainnya.

 

 

Daftar Pustaka

1.        Hatta, DR. Ahmad. Tafsir Quran Per Kata, Dilengkapi dengan Asbabun Nuzul dan Terjemah. Penerbit Pustaka Maghfirah, Jakarta 2011.

2.        Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

3.        Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

4.        Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

5.        Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2