Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label NIKMAT SEHAT DAN KESEMPATAN GUNAKAN MAKSIMAL. Show all posts
Showing posts with label NIKMAT SEHAT DAN KESEMPATAN GUNAKAN MAKSIMAL. Show all posts

Friday, March 11, 2022

12778. NIKMAT SEHAT DAN KESEMPATAN GUNAKAN MAKSIMAL

 

 




NIKMAT SEHAT DAN KESEMPATAN GUNAKAN MAKSIMAL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

Al-Quran surah Al-Ashri (surah ke-103) ayat 1-3.

 

وَالْعَصْرِ . إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ

 

      Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran. 

  

Allah memulai Al-Quran surah Al-Ashri (surah ke-103) ayat 1-3.

 

Dengan bersumpah,

“Wal ashr” (Demi masa).

 

 

Ayat ini untuk membantah sebagian orang.

Yang menyalahkan waktu.

Saat gagal dalam pekerjaannya.

  

Para ulama berpendapat.

Bahwa tidak ada yang disebut “waktu sial” dan “waktu mujur”.

  

Yang berpengaruh adalah kebaikan dan keburukan.

 

Hasil usaha dan pekerjaan seseorang yang dikerjakannya sendiri.

 

Allah bersumpah dengan kata “ashr”.

Yang arti harfiahnya adalah “memeras  sesuatu.

 

Sehingga ditemukan hal yang paling tersembunyi padanya”.

 

Demi waktu adalah saat manusia mencapai hasilnya.

Setelah memeras tenaga dan pikirannya.

 

 

Apa pun hasilnya.

Manusia tidak akan merugi.

 

Jika dia beriman dan beramal saleh.

Saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran. 

 

Kerugian akan disadari setelah “waktu berlalu”.

 

Ketika seorang manusia mendekati “waktu Asar”.

 

Yakni sewaktu mendekati berakhirnya kehidupan seseorang.

 

Waktu Asar adalah waktu  matahari akan terbenam.

Allah mengaitkan kerugian manusia dengan  kata  “ashr”.

Untuk menunjuk “waktu secara umum”.

 

 

Allah mengisyaratkan.

Bahwa penyesalan dan kerugian selalu datang kemudian. 

 

 

Kata “khusr” punya banyak arti.

 

Misalnya “rugi”,  “sesat”, “celaka”, “lemah”,  dan sebagainya.

Yang semuanya mengarah kepada “makna negative.

Yang tidak disenangi siapa pun”. 

 

 

Kata “khusr” dalam Al-Quran surah Al-Ashri (surah ke-103) ayat 1-3.

 

Berbentuk  “indefinitif” (nakirah).

 

 

Karena memakai “tanwin”.

Sehingga dibaca “khusrin”.

 

Bunyi  “in” itu yang disebut “tanwin”.

 

Bentuk “indefinitif” atau bunyi “in”.

Yang ada pada kata “kusrin”.

Artinya “keragaman  dan kebesaran”.

 

 

Kata “khusr” harus dipahami sebagai “kerugian”, “kesesatan”.

Atau “kecelakaan besar”.

 

Kata “fi” dalam bahasa Indonesia.

Biasanya diterjemahkan dengan “di”.

 

Misalnya seseorang berkata,

”Baju di lemari atau uang di saku”.

 

 

Tentunya yang dimaksudkan.

Bahwa baju berada “di dalam”  lemari.

Dan uang berada “di dalam” saku.

 

 

Yang tergambar dalam benak kita.

Yaitu “seluruh bagian baju telah berada di dalam lemari”.

 

Artinya “tidak sedikit pun bagian baju yang berada di luar lemari”.

 

Yang dimaksudkan dengan “manusia berada di dalam kerugian”, yaitu:

 

1.      Kerugian adalah sebuah “wadah”.

Dan manusia berada “di dalam wadah” itu.

2.      Keberadaannya dalam wadah itu mengandung arti.

Bahwa manusia berada dalam “kerugian total”.

Tidak ada satu sisi  pun dalam diri.

Dan usahanya yang luput dari kerugian.

 

Kerugian itu amat besar lagi beraneka ragam.

 

Waktu adalah modal utama bagi manusia.

 

Jika “waktu” tidak diisi dengan kegiatan yang baik.

Maka “waktu” akan berlalu.

 

Ketika “waktu” berlalu begitu saja.

Maka modal akan hilang percuma dan sia-sia.

 

Ali bin Abi Thalib berkata,

 

”Rezeki yang tidak diperoleh pada hari ini.

Masih mungkin  diharapkan hasilnya lebih banyak pada hari besok.

 

Tapi waktu yang berlalu pada hari ini.

Tidak mungkin akan kembali besok”.  

 

Jika  waktu tidak diisi dengan baik.

Maka manusia akan merugi.

 

Jika “waktu” diisi dengan hal-hal negatif.

Maka manusia tetap berada dalam kerugian. 

 

Rasulullah Muhammad bersabda,

 

”Ada 2 nikmat yang sering disia-siakan dan dibiarkan hilang banyak orang.

 

Yaitu nikmat kesehatan dan nikmat kesempatan.”

 

 

 

Daftar Pustaka

1.   Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.   

2.   Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.   Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.   Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.   Tafsirq.com online.

Description: https://img1.blogblog.com/img/icon18_email.gif