Saturday, December 13, 2025

54344. ARTINYA SEMUA BAIK BURUK DARI ALLAH

 




ARTINYA SEMUA BAIK BURUK DARI ALLAH

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

 

Penjelasan konsep.

1)        Semua yang baik dan buruk dari Allah.

2)        Dalam Al-Qur’an.

 

Manusia sering salah paham.

Al-Qur’an membedakan:

 

1)        Takdir.

2)        Sebab-akibat.

3)        Tanggung jawab manusia.

 

A.       Dasar Utama dari Al-Qur’an

 

1.        Segala sesuatu berasal dari Allah sebagai Pencipta

 

1)        Allah tegaskan.

2)        Bahwa asal-usul semua kejadian.

 

3)        Berupa nikmat atau musibah.

4)        Di bawah kekuasaan-Nya.

 

(QS. An-Nisā’ 4:78)


أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ ۗ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَٰذِهِ مِنْ عِنْدِكَ ۚ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۖ فَمَالِ هَٰؤُلَاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا

 

Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakan: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?

 

Catatan.

1.        “Katakan (Muhammad): Semua (itu) dari sisi Allah.”

 

Tafsir Ibnu Kasīr, Ṭabarī:

 

1)        Yang “dari sisi Allah”

 

2)        Maksudnya: Allah Pencipta seluruh kejadian, tak ada kekuatan lain selain-Nya.

 

3)        Tapi Al-Qur’an tak sebut bahwa Allah “meridai” atau “mencintai” keburukan.

 

4)        Allah hanya menciptakan bagian dari sistem ujian.

 

2.        Perbedaan: Takdir, Perbuatan Allah, dan Perbuatan Manusia

 

a.        Allah menciptakan hukum sebab-akibat

 

1)        Allah menciptakan alam, mekanisme, dan hukum kehidupan.

 

2)        Jika manusia memilih jalan tertentu.

3)        Maka mendapat konsekuensinya.

 

Allah berfirman:

“Apa pun musibah yang menimpa kalian, maka itu akibat perbuatan tangan kalian sendiri.”
(QS. Asy-Syūrā 42:30)

 

1)        Musibah terjadi dengan izin Allah,

2)        Tapi sebabnya bisa berasal dari salah manusia.

 

Tafsir Baghawī dan Ibnu Kasīr:

 

1)        Ayat ini tak menetapkan bahwa Allah “berbuat jahat”,

 

2)        Tapi manusia dapat konsekuensi atas tindakan yang dipilih.

 

3.        Kebaikan dari Allah.

 

Keburukan juga diizinkan Allah.

Tapi tidak dinisbahkan pada-Nya

 

Ada kaidah penting dari Nabi:

“Dan keburukan tak dinisbahkan pada Allah.”

(HR. Muslim, doa qunut Nabi ﷺ)

 

Tafsir ulama:

 

1)        Allah menciptakan seluruh realitas.

 

2)        Tapi keburukan tak dinisbahkan pada Allah.

3)        Sebagai perbuatan dicintai-Nya.

 

4)        Keburukan hanya terjadi dengan izin-Nya.

5)        Dalam konteks hikmah dan ujian.

  •  

4.        Cara ulama menjelaskan “keburukan dari Allah”?

 

Imam Ghazālī

 

1)        Keburukan menurut manusia = sesuatu yang menyakitkan.

 

2)        Keburukan menurut Allah = bukan buruk, karena mengandung hikmah.

 

Contoh:

1)        Sakit itu “buruk” menurut manusia.

2)        Tapi baik menurut Allah.

 

3)        Sebab mendidik, menghapus dosa, membuka jalan.

 

Ibnu Taimiyah

 

1)        Perbuatan Allah semua baik secara hakikat.

 

2)        “Buruk” hanya istilah sudut pandang manusia.

 

Ibnu ‘Aṭiyah dan Fakhruddin Rāzī

 

1)        Allah menciptakan perbuatan manusia;

2)        Tapi manusia memilih dan tanggung jawab penuh.

 

5.        Mengapa Allah mengizinkan keburukan terjadi?

 

Al-Qur’an jelaskan hikmah:

1)        Untuk ujian

 

“Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian…”

(QS. Al-Mulk 67:2)

 

2)        Untuk menyaring keimanan

 

“Supaya Allah mengetahui siapa yang benar dan siapa yang dusta.”
(QS. Al-‘Ankabūt 29:3)

 

3)        Untuk mendidik manusia

 

“Boleh jadi kalian membenci sesuatu padahal itu baik bagi kalian…”

(QS. Al-Baqarah 2:216)

 

4)        Untuk menampakkan sifat Allah

a.        Tanpa kesulitan, tak tampak Allah Maha Penolong,

 

b.        Tanpa kemiskinan, tak tampak Allah Maha Pemberi Rezeki,

 

c.        Tanpa kezaliman, tak tampak Allah Maha Adil.

 

6.        Penyatuan seluruh ayat yang tampak bertentangan

 

 

Ada 2 ayat sering salah paham:

 

1)        “Semua dari Allah” (4:78)

Allah sebagai Pencipta semua kejadian.

 

2)        “Keburukan dari dirimu sendiri” (4:79)

Manusia memilih sebab keburukan.

Akibatnya kembali pada dirinya.

 

Tafsir Ibnu Kasīr, Ṭabarī, Rāzī tegaskan:

 

1)        Ayat ini tak kontradiksi.

2)        Allah menciptakan hukum.

 

3)        Manusia menjalankan pilihan.

4)        Akibatnya sesuai pilihan manusia.

 

Contoh:

1)        Mencuri → ditangkap → dipenjara.

 

2)        Allah menciptakan takdir dan hukum.

3)        Tapi manusia penyebabnya.

 

7.        Ringkasan Akhir: “Baik dan buruk dari Allah” menurut Al-Qur’an

 

1)        Allah menciptakan semua realitas

 

a.        Semua yang terjadi berada dalam kekuasaan-Nya.

 

b.        Ini makna “semua dari Allah”.

 

2)        Allah tak cinta keburukan tapi mengizinkan terjadi sebagai ujian

 

a.        Keburukan bukan “perbuatan Allah dalam arti moral”.

 

b.        Tapi bagian dari sistem ujian.

 

3)        Manusia tanggung jawab atas pilihan

a.        Keburukan dinisbahkan pada manusia.

b.         Sebabnya berasal dari manusia.

 

4)        Segala takdir Allah ada hikmah, tak buruk murni

 

1)        Tidak ada “keburukan sejati” dalam penciptaan Allah;

 

2)        yang buruk hanya perspektif manusia.

 

 

B.       Jadi apakah semua dari Allah?

 

Ringkasnya:

 

Kebaikan.

1)        Kebaikan Allah langsung menciptakan, memberi, menghendaki.

 

2)        Allah sumber seluruh kebaikan, rahmat, dan manfaat.

 

3)        Tak ada kebaikan murni dari manusia.

 

Keburukan.

1)        Keburukan terjadi karena 2 sisi:

 

Sisi manusia

 

a.        Karena dosa, lalai, buruknya pilihan.

 

b.        Seperti orang sakit karena pola hidup buruk, atau dihukum karena zalim.

 

Sisi Allah (takdir/kekuasaan)

a.        Allah izinkan keburukan terjadi.

b.        Untuk menguji, bersihkan dosa, atau angkat derajat.

 

c.        Allah tidak menzalimi.

d.        Tak “berbuat buruk”.

 

e.        Allah menetapkan hukum sebab-akibat.

 

Kesimpulan:

1)        Keburukan bukan ciptaan-Nya.

2)        Allah tak niat jahat.

 

3)        Tapi masuk dalam takdir-Nya.

4)        Dalam bentuk izin.

5)        Bukan zalim.

 

Ibnu Abbas

a.        Kebaikan dari Allah sebagai karunia.

b.        Keburukan dari dirimu.

c.        Balasan dari amal burukmu.

 

Imam Qurthubi

a.        Allah menciptakan segala sesuatu.

b.        Tapi tidak dinisbatkan pada-Nya kecuali yang baik.

 

c.        Keburukan dinisbatkan kepada manusia.

d.        Bentuk adab pada Allah.”

 

Imam Ghazali

1)        Allah menciptakan sistem alam:

2)        Kebaikan muncul.

3)        Dari taat aturan,

 

4)        Keburukan muncul.

5)        Saat manusia melanggar atau salah memilih.

 

6)        Seperti api:

a.        Allah menciptakan api.

b.        Baik sebagai manfaat,

 

c.        Manusia memasukkan tangan dalam api.

 

d.        Maka terbakar.

e.        Itu dari manusia.

 

Analogi Sains Modern

Hukum Fisika = “ketetapan Allah”

 

Dalam sains:

1)        air mendidih di 100°C,

2)        api membakar,

 

3)        gravitasi menarik,

4)        virus menular jika tanpa proteksi.

 

Mirip dengan sunatullah (ketetapan Allah).
Allah yang membuat sistemnya.

 

Kebaikan

Manusia ikut ketetapan ini:

 

1)        minum air bersih,

2)        pakai sabuk pengaman,

 

3)        jujur, disiplin, rajin,

4)        maka hasilnya baik.

 

Seperti janji nikmat Allah.

Lewat hukum sebab-akibat.

 

Keburukan

Jika manusia melanggar:

1)        makan sembarangan sakit,

2)        mengebut kecelakaan,

 

3)        korupsi masyarakat rusak,

4)        maka muncul keburukan yang “dari dirimu sendiri”.

 

Allah tidak menzalimi.

Manusia aktifkan akibatnya.

 

Bagaimana Allah Menetapkan Takdir Baik dan Buruk?

 

1)        Allah tahu dan menetapkan sistemnya

2)        Allah menciptakan hukum alam & hukum moral.

 

Manusia memilih

 

1)        Pilihan baik → hasilnya baik.

2)        Pilihan buruk → akibatnya buruk.

 

 Allah izinkan akibat itu terjadi

 

Bukan karena Allah “kejam”.

Tapi:

 

1)        sebagai ujian,

2)        untuk mendidik,

 

3)        membersihkan dosa,

4)        atau menaikkan derajat.

 

Kesimpulan

1)        Segala kebaikan berasal dari Allah sepenuhnya.

2)        Keburukan terjadi karena pilihan manusia.

 

3)        Tapi tetap dalam izin dan ketetapan Allah.

 

 

4)        Bukan Allah berbuat jahat.

5)        Allah tetapkan hukum sebab akibat.

 

 

Sumber

1)        Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.

2)        ChatGPT.

 

3)        Copilot.

4)        Cici.

 

5)        Claude.

6)        Grok.

7)        Meta AI

 

0 comments:

Post a Comment