TAK SEMUA ORANG KAFIR DIAZAB VERSI ALQURAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, MM
Penjelasan:
1)
Ada orang kafir
2)
Tapi tidak diazab.
Dalam Al-Qur’an.
1)
Orang kafir tak otomatis diazab.
2)
Yang diazab adalah orang kafir.
3)
Yang MENOLAK KEBENARAN.
4)
Setelah tahu dan paham.
1️⃣ Prinsip besar Al-Qur’an
QS. Al-Isrā’ (17:15)
مَنِ اهْتَدَىٰ فَإِنَّمَا يَهْتَدِي لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ ضَلَّ فَإِنَّمَا
يَضِلُّ عَلَيْهَا ۚ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ ۗ وَمَا كُنَّا
مُعَذِّبِينَ حَتَّىٰ نَبْعَثَ رَسُولًا
Barangsiapa berbuat
sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat untuk
(keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa sesat maka sesungguhnya dia
tersesat bagi (kerugian) diri sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat
memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus
seorang rasul.
Catatan.
1)
“Kami tidak akan mengazab sebelum Kami
mengutus seorang rasul.”
2)
Artinya:
3)
Tidak ada azab tanpa penjelasan yang
jelas).
4)
Ini fondasi semua tafsir.
2️⃣ Kafir yang TIDAK diazab: siapa saja?
1)
Kafir tak pernah dengar dakwah.
2)
Disebut Ahlul Fatrah
QS. An-Nisā’ (4:165)
رُسُلًا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ لِئَلَّا يَكُونَ لِلنَّاسِ عَلَى اللَّهِ
حُجَّةٌ بَعْدَ الرُّسُلِ ۚ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا
(Mereka Kami utus)
selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya
tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul
itu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
Catatan.
1)
“Agar manusia tak punya alasan
membantah Allah setelah para rasul diutus.”
2)
Maknanya:
3)
Kalau rasul & ajaran tidak sampai
4)
Maka tidak ada azab otomatis
Ibnu Taimiyah & Ibnu Qayim:
1)
Mereka tak sama dengan kafir penentang.
2)
Urusannya diadili adil oleh Allah.
B. Kafir karena SALAH PAHAM
(informasi rusak)
Orang yang:
1)
Kenal Islam hanya dari hoaks.
2)
Berita kekerasan.
3)
Salah propaganda
4)
Tak tahu Islam sebenarnya
5)
Maka diampuni oleh Allah.
QS. Al-Ahzāb (33:5)
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ فَإِنْ لَمْ تَعْلَمُوا
آبَاءَهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَمَوَالِيكُمْ ۚ وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ
جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُمْ بِهِ وَلَٰكِنْ مَا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ ۚ
وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Panggil mereka (anak
angkat itu) dengan (memakai) nama bapak mereka; itu lebih adil pada sisi Allah,
dan jika kamu tidak tahu bapak mereka, maka (panggil mereka sebagai) saudaramu
seagama dan maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf
padanya, tapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang.
Catatan.
1)
“Tidak ada dosa bagimu terhadap apa
yang kamu tidak ketahui.”
2)
Tafsir ulama:
3)
Menolak karena bodoh.
4)
Menolak tak disengaja.
5)
Maka dimaafkan.
6)
Tapi menolak sebab sombong
7)
Maka pasti diazab
C. Kafir secara istilah, tapi beriman secara fitrah
QS. Ar-Rūm (30:30)
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ
عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ
وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Maka hadapkan wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;
(tetap atas) fitrah Allah yang menciptakan manusia menurut fitrah. Tidak ada perubahan
pada fitrah Allah. (Itu) agama yang lurus; tapi kebanyakan manusia tidak tahu.
Catatan.
1)
“Fitrah Allah yang dengannya manusia
diciptakan.”
2)
Contoh fitrah:
- Percaya Tuhan
- Cinta keadilan
- Tak sekutukan Allah secara sadar
- Tapi tak kenal Islam formal
Banyak ulama tegaskan:
1)
Mereka tak diperlakukan sama dengan
penentang kebenaran.
D. Anak kecil & orang tidak berakal
(difabel mental)
QS. Al-Baqarah (2:286)
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا
مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ
رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ
عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Allah tidak membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari
kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang
dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, jangan Engkau hukum kami
jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, jangan Engkau bebankan kepada
kami beban berat seperti Engkau bebankan kepada orang sebelum kami. Ya Tuhan
kami, jangan Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya.
Beri maaf kami; ampuni kami; dan rahmati kami. Engkau Penolong kami, maka
tolong kami terhadap kaum yang kafir".
Catatan.
1)
“Allah tak membebani orang kecuali
sesuai kemampuannya.”
2)
Kesepakatan ulama:
3)
Tidak ada azab bagi yang tidak punya
kemampuan memahami iman
3️⃣ Siapa yang PASTI diazab menurut Al-Qur’an?
Jawab:
1)
Orang ingkar, tapi hatinya yakin.
2)
Lebih cinta dunia daripada akhirat.
3)
Tahu benar, tapi menolak.
QS. An-Naml (27:14)
“Mereka mengingkari padahal hati
mereka meyakininya.”
QS. An-Nahl (16:107)
“Itu karena mereka lebih cinta dunia
daripada akhirat.”
Jadi yang diazab adalah:
1)
Sudah tahu kebenaran
2)
Sudah paham risikonya
3)
Tapi menolak dengan sombong
4)
Ini kafir hakiki dalam konteks azab.
Kesimpulan
1)
Allah tidak kejam.
2)
Orang tahu kebenaran tapi menolaknya.
3)
Maka diazab.
4)
Sebab angkuh.
QS. An-Nisā’ (4:40)
1)
Allah tidak menzalimi manusia sedikit
pun.
2)
Tapi manusia zalim pada diri sendiri.
Sumber
1)
Tafsir Quran Perkata DR M Hatta.
2)
ChatGPT.
3)
Copilot.
4)
Cici.
5)
Claude.
6)
Grok.
7)
Meta AI
.bmp)
.bmp)
0 comments:
Post a Comment