Tuesday, December 23, 2025

54403. SURAT PROFESOR CONNIE BAGI PRESIDEN PRABOWO

 


SURAT PROFESOR CONNIE BAGI PRESIDEN  PRABOWO

 

 

 

 

 

 

SURAT TERBUKA
UNTUK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
JENDERAL TNI (PURN.) PRABOWO SUBIANTO

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Yang Terhormat
Presiden Republik Indonesia
Bapak Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto,

 

Saya menulis surat terbuka ini bukan sebagai oposisi, bukan pula sebagai pendukung buta, melainkan sebagai warga negara dan akademisi yang mencintai Republik ini dengan cara yang jujur: menyampaikan kebenaran, meski tidak selalu nyaman didengar.

 

Bapak Presiden,

Indonesia hari ini berada di persimpangan sejarah. Dunia bergerak menuju kompetisi keras—geopolitik, ekonomi, pangan, energi, dan teknologi militer—sementara bangsa kita masih sering terjebak pada seremonial kekuasaan, bukan substansi kenegaraan.

 

Sebagai mantan Menteri Pertahanan, Bapak sangat memahami bahwa kedaulatan tidak hanya diukur dari senjata, tetapi dari ketegasan sikap negara, integritas elite, dan keberanian melindungi rakyat dari ketidakadilan sistemik.

 

Namun izinkan saya berkata terus terang.

 

Rakyat menunggu bukan sekadar stabilitas, tetapi keadilan yang terasa.
Bukan sekadar pertumbuhan angka, tetapi kesejahteraan yang merata.


Bukan sekadar persatuan simbolik, tetapi keberpihakan nyata pada yang lemah.

 

Bapak Presiden,

Sejarah mencatat: bangsa runtuh bukan karena musuh di luar, tetapi karena pembiaran ketidakadilan di dalam. Ketika hukum tampak tajam ke bawah dan tumpul ke atas, ketika kekayaan nasional bocor atas nama investasi, dan ketika kritik dianggap ancaman, saat itulah negara mulai kehilangan arah.

 

Saya percaya Bapak memahami satu hal penting:


kekuatan sejati pemimpin bukan pada kekuasaan, tetapi pada keberanian mengambil risiko moral.

 

Keberanian untuk:

·         membersihkan lingkar kekuasaan dari konflik kepentingan,

·         menegakkan hukum tanpa pandang bulu,

·         menjaga kedaulatan nasional dari tekanan asing,

·         dan membuka ruang kritik tanpa rasa takut.

 

Indonesia tidak kekurangan orang pintar.
Indonesia kekurangan pemimpin yang berani memilih kebenaran daripada kenyamanan politik.

 

Bapak Presiden Prabowo,

Jabatan akan berakhir. Kekuasaan akan berganti.


Tetapi keputusan yang Bapak ambil hari ini akan tinggal dalam sejarah puluhan tahun ke depan—apakah sebagai pemimpin transisi biasa, atau sebagai negarawan yang mengembalikan marwah negara.

 

Surat ini bukan serangan.
Ini adalah peringatan penuh harapan.

Semoga Allah SWT memberi Bapak kejernihan hati, keberanian moral, dan keteguhan untuk memimpin Indonesia bukan hanya dengan kekuasaan, tetapi dengan hikmah dan keadilan.

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Hormat saya,

Connie Rahakundini Bakrie

 

0 comments:

Post a Comment