Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label SEJARAH ULANG SUHARTO TNI JOKOWI POLRI. Show all posts
Showing posts with label SEJARAH ULANG SUHARTO TNI JOKOWI POLRI. Show all posts

Wednesday, April 3, 2024

33211. PBNU SEJARAH BERULANG SUHARTO TNI JOKOWI POLRI

 


PBNU SEJARAH BERULANG SUHARTO TNI JOKOWI POLRI

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Ketua PBNU.

Syafieq Alielha menilai.

 

 Pilpres 2024 mirip Pemilu 1971.

Era Orde Baru.

 

Yaitu:

Sama pakai instrumen negara.

 

Pemilu 1971.

Era Suharto.

 

Mesin penggeraknya.

 

1)        Golkar.

2)        ABRI.

 

Pemilu 2024.

Era Jokowi.

 

Motor penggeraknya Polri.

 

Pemilu 1971.

Mesin yang dipakai.

 

1)         Golkar.

2)        ABRI atau militer.

 

Pemilu 2024.

Mesin terdepan polisi.

Bukan TNI.

 

Bedah Buku.

“NU, PNI, dan Kekerasan Pemilu 1971”.

Karya Ken Ward (1972).

 

Di kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Selasa (2/4/2024).

 

Syafieq sampaikan.

Sejarah Pemilu 1971.

Berulang Pilpres 2024.

 

Penggunaan alat negara.

Berhasil menangkan pihak tertentu.

 

Pemilu 2024.

 

Seperti Golkar menang.

Pemilu 1971.

 

Di buku ini.

Ditemukan bukti.

 

Golkar menang telak pada 1971? 

 

Syafieq tuturkan.

Intimidasi oleh ABRI .

Pada kiai

Pemilu 1971.

 

Diduga dilakukan aparat

Pemilu 2024.

 

“Saya dengar banyak cerita.

Dari orang tua kami.

 

Pemilu 1971.

Banyak kiai diintimidasi.

Oleh Koramil dan Kodim.

Waktu itu ada Babinsa.

 

Hasil peristiwa 1965-1966.

Tentara tempatkan pasukannya.

Di wilayah teritorial.

 

Syafieq juga soroti.

Rencana era Jokowi.

Bentuk 22 Kodam.

 

Rencana itu.

Rentan disalah gunakan elite perwira.

Untuk kekerasan pada rakyat sendiri.

 

“Tak ada ancaman keamanan praktis.

Apa alasannya Kodam ditambah?” ucap Syafieq.

 

Syafieq sebut.

Beda Pemilu 1971 dan Pemilu 2024.

 

Pemilu 2024.

Bansos dan politik uang.

 

Amat terasa

Demi electoral.

 

Biasanya Bansos.

Cair bulan Maret dan April.

 

Tapi tahun 2024.

Bulan Januari 2024.

Bansos sudah cair.

Cairnya besar .

 

Juga politik uang.

Hebat luar biasa.

 

“Saya tidak tahu angkanya.

Tapi jelas.

Bahwa itu berpengaruhi,” tutur Syafieq.

 

Hal itu.

Beda Pemilu 1971 dan Pemilu 2024.

 

Tapi kita saksikan.

Peran aparat negara.

Begitu intensif,” pungkasnya. 

 

(Sumber JPNN)