KAIN BATIK DULU BAWAHAN SEKARANG ATASAN
Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M
Kain batik.
Dulu sebagai bawahan.
Kini berubah jadi atasan.
Pada awalnya.
Tradisi adalah terobosan.
Sebuah terobosan yang:
1)
Diterima.
2)
Diakui.
3)
Jadi kebiasaan baru.
Batik.
Asalnya dipakai untuk kain “jarik”.
Atau bawahan.
Zaman dulu.
Pakemnya kaum lelaki.
Memakai baju kemeja polos.
Atau lurik.
Tak pakai kemeja.
Dengan motif “gambar”.
Suatu saat.
Ada yang mengambil langkah kebaruan.
Perancang busana.
Pakai kain hasil membatik.
Bukan sebagai jarik.
Atau bawahan.
Tapi jadi kemeja bagi lelaki.
Mengejutkan.
Karena menerobos kebiasaan.
Menerobos tradisi.
Banyak pihak menyebut.
Sebagai "pelanggaran pakem".
Kini pelanggaran itu.
Tak lagi diketahui.
Dan tak diingat.
Bahkan kini.
Kemeja Batik.
Jadi “tradisi” baru.
Memajukan kebudayaan batik.
Sampai dunia internasional.
Teruslah melakukan terobosan.
Membawa kebaruan dalam budaya.
Tentu setelah lebih dulu.
Lewat proses mengenal.
Dan memahami tradisi.
Karena itu.
Jangan katakan.
Bahwa kita komitmen.
Sekadar melestarikan budaya.
Tapi katakan.
Bahwa kita bertekad mengembangkan.
Dan memajukan budaya.
Selamat Hari Batik!
(Sumber
Anies Baswedan)
