.png)
MUSIK JAZZ AWALNYA MILIK KULIT HITAM
Oleh:
Drs H M Yusron Hadi, MM
Abdul Mu’ti menjelaskan.
Kebudayaan Islam dan Barat.
Dakwah Walisongo di Jawa
Pasamuan Perayaan Ta’sis 488.
Masjid Al Aqsha Menara
Kudu.
Kamis (8/2/2023).
Sekretaris Umum
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Abdul Mu’ti jelaskan.
Peradaban Islam (Arab) dan Barat.
Bahwa awal sentuhan.
Peradaban Islam (Arab) dan Barat.
Yaitu:
1)
Damai.
2)
Tak banyak pertentangan.
3)
Lahirkan budaya unik.
Paduan Islam dan
Barat.
Corak budaya.
Bisa dilihat dari:
1)
Cara makan.
2)
Model busana.
Di Barat atau Eropa.
Awalnya kental budaya Kristen.
Kemudian budaya Islam.
Busana wanita tertutup rapat.
Bergeser jadi model sekarang.
Yaitu busana terbuka.
Sejarah wanita busana terbuka.
Busana terbuka wanita Barat.
Simbol melawan dominasi pria.
Tak sekadar liberal.
Tapi ekspresi berbagai hal.
Dalam hidup mereka,” ucap Mu’ti.
Termasuk musik.
Bahwa musik jazz di Eropa.
Bukan budaya asli.
Orang kulit putih Eropa.
Tapi simbol perlawanan politik.
Orang kulit hitam.
Akibat tekanan politik.
Awalnya musik jazz.
Musik kelas rakyat bawah.
Tapi kini milik warga kelas atas.
Seni yaitu:
1)
Pilar peradaban.
2)
Tolok ukur peradaban.
Puncak peradaban.
Ukurannya seni.
1)
Seni music.
2)
Seni rupa.
3)
Arsitektur.
Seni sentuhan lintas budaya.
Contohnya.
Masjid Menara Kudus.
Bukti sentuhan budaya.
Sunan Kudus.
Gabungkan unsur Hindu dan Islam.
“Kekuatan Wali Songo.
Pendakwah Islam di Jawa.
Yaitu:
1)
Asimilasi.
2)
Adaptasi.
3)
Adopsi budaya rakyat.
Tampil apa adanya.
Atau diberi nilai berbeda.
Tapi bentuknya sama.
Budaya Islam.
Jadi struktur utama.
Pembentukan budaya Indonesia.
Islam jadi kekuatan kultural.
Tanpa disadari.
Bahwa ritual Islam.
Melekat berbagai ekspresi budaya.
Di Indonesia.
(Sumber
muhammadiyah)
