Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label DUA LAUTAN BERTEMU TAK BERCAMPUR DALAM AL-QURAN. Show all posts
Showing posts with label DUA LAUTAN BERTEMU TAK BERCAMPUR DALAM AL-QURAN. Show all posts

Saturday, March 13, 2021

8929. DUA LAUTAN BERTEMU TAK BERCAMPUR DALAM AL-QURAN

 


DUA LAUTAN BERTEMU TAK BERCAMPUR DALAM AL-QURAN

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Al-Quran surah Ar-Rahman (surah ke-55) ayat 19-20.

 

 

 

 

مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ

بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لَا يَبْغِيَانِ

      

 

 

 

 

Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.

 

 

 

 

 

Al-Quran surah Al-Furqan (surah ke-25) ayat 53

 

 

 

 

۞ وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَٰذَا عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَٰذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا مَحْجُورًا

    

       

 

 

 

Dan Dia yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.

 

 

 

 

 

Al-Quran adalah kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad.

 

 

 

 

Melalui malaikat Jibril.

 

 

 

 

Untuk menjadi pedoman hidup bagi umat Islam dan manusia sepanjang zaman.

 

 

 

 

Meskipun, sudah ada sejak beratus-ratus tahun, isi kandungan Al-Quran banyak menyimpan bukti-bukti saintifik.

 

 

 

 

Yang ditemukan oleh para ilmuwan beberapa abad setelah itu.

 

 

 

 

 

Para ilmuwan banyak yang mengkorelasikan penemuannya dengan Al-Quran.

 

 

 

 

 

Banyak pula ahli tafsir yang menyimpulkan bahwa Al-Quran menyimpan kunci berbagai pengetahuan.

 

 

 

 

Yang mungkin akan terkuak pada kemudian hari.

 

 

 

 

 

Salah satunya tentang fenomena dua air laut yang bertemu.

 

 

 

 

 

Tetapi tidak menyatu (bercampur) dalam surah Ar-Rahmaan (surah ke-55) ayat 19-20.

 

 

 

 

 

Fenomena alam aneh yang terjadi di Selat Gibraltar.

 

 

 

 

 

Yang telah mengundang keheranan sekaligus decak kagum dunia.

 

 

 

 

 

Selat Gibraltar memisahkan benua Afrika dan Eropa.

 

 

 

 

 

Tepatnya antara negara Maroko dan Spanyol.

 

 

 

 

 

Penjelasan secara fisika modern terkait fenomena ini baru ada di abad 20 Masehi.

 

 

 

 

Oleh ahli-ahli Oceanografi.

 

 

 

 

 

Para ilmuwan menjelaskan Selat Gibraltar adalah pertemuan antara dua lautan yang berbeda.

 

 

 

 

Yaitu laut Atlantik dan laut Tengah.

 

 

 

 

 

Sehingga muncul fenomena menarik.

 

 

 

 

Yaitu kedua air laut bertemu.

 

 

 

 

Tetapi kedua jenis air itu tidak bercampur.

 

 

 

 

Ada garis batas pemisah yang dapat terlihat jelas.

 

 

 

 

Fenomena ini disebut halocline.

 

 

 

 

Air laut dari Lautan Atlantik masuk Laut Mediterania atau Laut Tengah (Mediterania)  melalui Selat Gibraltar.

 

 

 

 

Keduanya punya karakteristik  berbeda, suhu air berbeda.

 

 

 

 

Kadar garam nya berbeda.

 

 

 

 

Dan kerapatan air (density) air pun berbeda.

 

 

 

 

Laut Tengah punya suhu 11,5 derajat C, salinitas > 36,5 per mil, dan kepadatan yang tinggi.

 

 

 

 

 

Lautan Atlantik punya suhu 10 derajat C, salinitas < 36 per mil, dengan kepadatan lebih rendah dari Laut Tengah.

 

 

 

 

Waktu kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar.

 

 

 

 

 

Karakter air dari masing-masing laut tidak berubah.

 

 

 

 

 

Air laut di Laut Tengah punya kerapatan dan kadar garam yang lebih tinggi daripada air laut di Samudera Atlantik.

 

 

 

 

Menurut sifatnya, air akan bergerak dari kerapatan tinggi ke daerah dengan kerapatan air lebih rendah.

 

 

 

 

Sehingga arus di selat Gibraltar bergerak ke barat, menuju Samudera Atlantik.

 

 

 

 

Terlihat dengan jelas air yang berasal dari Lautan Atlantik.

 

 

 

 

Dan air yang berasal dari laut tengah.

 

 

 

 

 

Dilihat dari warnanya, kedua air laut itu berbeda.

 

 

 

 

 

Air laut dari Samudera Atlantik berwarna biru lebih cerah.

 

 

 

 

 

Sedangkan air laut dari Laut Tengah berwarna lebih gelap.

 

 

 

 

 

 

Jika dipikir secara logika, pasti kedua air laut itu bercampur.

 

 

 

 

 

Tetapi nyatanya airnya tidak bercampur.

 

 

 

 

 

Kedua air laut itu butuh waktu  lama untuk bercampur.

 

 

 

 

Agar karakteristik airnya melebur.

 

 

 

 

 

Penguapan air di Laut Mediterania sangat besar.

 

 

 

 

 

Sedangkan air dari sungai yang bermuara di Laut Tengah berkurang sekali.

 

 

 

 

 

Sehingga air dari Lautan Atlantik mengalir deras ke Laut Tengah.

 

 

 

 

 

 

Sifat air lautan ketika bertemu, menurut modern science, tidak bisa bercampur satu sama lain.

 

 

 

 

 

Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan.

 

 

 

 

 

Karena adanya perbedaan masa jenis.

 

 

 

 

 

Tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain.

 

 

 

 

 

Seolah ada dinding tipis memisahkan mereka.

 

 

 

Dalam buku 'Al-Quran vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik' karya Ramadhani dkk.

 

 

 

 

Ahli oseanografi bernama Francis J Cousteau pernah menyampaikan laporannya sebagai hasil pengkajiannya terhadap fenomena alam itu.

 

 

 

 

"Kami mempelajari pernyataan peneliti tertentu tentang penghalang yang memisahkan lautan.

 

 

 

 

 

 

Dan mengamati bahwa Laut Mediterania memiliki salinitas dan kerapatan yang berbeda.

 

 

 

 

 

Serta menjadi tempat hunian bagi flora dan fauna yang khas dari tempat itu," jelas Cousteau.

 

 

 

 

 

Pihaknya meneliti air di Samudera Atlantik.

 

 

 

 

 

Dan menemukan sifat yang sama sekali berbeda dengan Laut Tengah.

 

 

 

 

Awalnya mereka mengira kedua laut yang bertemu di Selat Gibraltar mestinya menunjukkan sifat yang serupa dalam salinitas, kerapatan, dan sifat-sifat lainnya.

 

 

 

 

 

 Tetapi, kedua laut itu menunjukkan sifat berbeda.

 

 

 

 

Meskipun keduanya berdampingan.

 

 

 

 

 

Hal itu sangat mengherankan.

 

 

 

 

 

 "Sebuah tabir ajaib mencegah keduanya bercampur.

 

 

 

 

 

Tabir serupa juga diamati di Bab Al Mandab di Teluk Aden yang bertemu dengan Laut Merah," tambahnya.

 

 

 

 

 

Fenomena bertemunya dua air laut namun tidak saling bercampur ini juga karena gaya fisika yang disebut 'tegangan permukaan'.

 

 

 

 

 

Para ahli kelautan menemukan bahwa air dari laut-laut yang bersebelahan punya perbedaan massa jenis.

 

 

 

 

 

Karena perbedaan massa jenis ini.

 

 

 

 

 

 

Tegangan permukaan mencegah dua lautan untuk saling bercampur.

 

 

 

 

 

Seolah-olah ada dinding tipis yang memisahkan keduanya.

 

 

 

 

Pembatas yang ada di antara pertemuan dua jenis air ini dijelaskan sekitar 1.400 tahun lalu  dalam salah satu ayat Al-Quran.

 

 

 

 

 

 

 

 

Daftar Pustaka

1.    Internet.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

3.    Tafsirq.com online