INDONESIA BANYAK MASALAH KENAPA MIKIR
PALESTINA
Oleh: Drs. HM Yusron Hadi, MM
Konflik Israel Palestina di Gaza.
Menarik perhatian seluruh dunia.
Termasuk Indonesia.
Pemerintah Indonesia.
Berulang kali tegaskan.
Kecam tindak kekerasan Israel.
Di Gaza, Palestina.
Mahasiswa asal NTT.
Bertanya pada Anies Baswedan.
Capres nomor 1.
Terkait komitmen.
Membebaskan Palestina.
"Di negara kita.
Masih banyak masalah.
Yang belum selesai.
Misalkan.
1)
Penegakan hukum.
2)
Pengembangan sumber daya manusia.
3)
Negara masih bobrok.
Kenapa pasangan AMIN.
Bela Palestina.
Padahal soal di Indonesia.
Belum selesai?”.
Anies Baswedan.
Jawab pertanyaan itu.
Dengan ambil contoh.
Bung Karno adakan.
Konferensi Asia Afrika.
Tahun 1950-an.
"Mengapa kita urus Palestina.
Saat penegakan hukum.
Juga belum terjadi?
Bung Karno tahun 1950-an.
Mendapat pertanyaan serupa.
Bung, kenapa Anda.
Bikin konferensi Asia-Afrika.
Saat 90 persen penduduk.
Masih buta huruf?
Jika baca koran hari itu.
Bung Karno dan Ali Sastroamidjojo.
Dikecam, dikritik, dicaci." kata
Anies Baswedan.
"Kenapa?
Karena saat kita masih miskin.
Bung Karno kumpulkan semua orang.
Apa yang terjadi?
Warga Asia-Afrika.
Dipanggil datang ke Bandung.
Mereka semua menyaksikan.
Semangat bangsa baru.
Bernama Indonesia.
Dalam meraih kemerdekaan.
Hal itu.
Menjadi inspirasi.
Bagi kemerdekaan.
Negara Asia dan Afrika.
Kemudian dirayakan di:
1)
Asia.
2)
Afrika.
Disebut : The spirit of Bandung.
Peristiwa yang hari itu.
Dikritik hebat.
Oleh semua media.
Dan semua partai." lanjut Anies Baswedan.
Pada saat itu.
Soekarno dan Ali Sasroamidjojo.
Dikritik pedas oleh warga.
"Silakan dibaca.
Apa yang ditulis koran hari itu.
Ali Sastroamidjojo dan Soekarno.
Dikritik habis-habisan.
Tapi 50 tahun kemudian.
Dunia menengok
Terbukti Indonesia sangat pandai.
Mereka katakan.
.
“Ya Anda memang miskin.
Secara materi.
Tapi punya kekayaan:
1)
Ide.
2)
Pikiran.
3)
Spirit.
Yang dibutuhkan dunia."
Dan itu diekspor dari Indonesia.
PR bagi Indonesia dan dunia.
Harus dimainkan bersama.
Analognya.
Kita tinggal di 1 desa.
Rumah tangga kita.
Masih banyak urusan.
"Tapi saat di desa kita.
Ada keluarga
Tertimpa krisis kemanusiaan.
Kita tidak bisa bilang.
Kepada anak-anak kita.
Lupakan soal keluarga itu.
Kita hanya piker diri sendiri.
Yang benar.
Sebagian kita kirimkan.
Membantu urus krisis kemanusiaan.
Yang dialami tetangga kita."
"Pada saat ada bangsa.
Masih tertindas.
Kita sudah merasakan merdeka.
Maka kita tidak boleh diam.
Kita katakan.
Bahwa kita selalu berusaha.
Membebaskan mereka.
Dari penderitaan .
Kita harus dukung Palestina.
Seperti dulu kita Merdeka.
Berbondong-bondong warga dunia.
Membantu Indonesia.
Untuk merdeka."
"Mereka masih punya masalah.
Tapi tak tinggal diam.
Kita tunjukkan kepada dunia.
Kami warga Surabaya.
Kami warga Indonesia.
Tapi kami juga warga dunia.
Aktif ambil tanggung jawab.
Untuk perdamaian dunia." tutup
Anies Baswedan.
(Sumber
CNN)
