MEDIA INGGRIS JOKOWI RAJA JAWA DARURAT
DEMOKRASI
Oleh:
Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
The Economist.
Media Inggris.
Terbit artikel serangan keras.
Pada Presiden Jokowi.
Dan mantan penguasa Orde Baru.
Presiden Suharto.
“The King of Java inflames an
Indonesian ‘democratic emergency’
(Raja Jawa mengobarkan "darurat
demokrasi" Indonesia)”.
Judul artikelnya.
Kamis, 29 Agustus 2024.
Pada awal artikel.
The Economist singgung Suharto.
Dan sebut Jokowi.
Rebut Partai Golkar.
Lewat anak buahnya.
Bahlil Lahadalia.
Hal itu jenis Langkah.
Akan dikagumi Suharto.
Pemimpin kuat Indonesia.
Dengan tangan besi.
Tahun 1967 - 1998.
Joko Widodo.
Presiden Indonesia.
Ambil paksa
Partai diktator terdahulu.
Yaitu Golkar.
Para anggotanya.
Pilih Bahlil Lahadalia.
Penentu kebijakan Presiden.
Dan Menteri Energi Indonesia.
Sebagai ketuanya,” tulis The
Economist.
“Tidak seorang pun berani.
Mencalonkan diri lawan Bahlil.
Dalam pidato kemenangan.
Penuh kepuasan.
Bahlil ingatkan para pengikutnya.
Tak bermain dengan Raja Jawa.
Jelas merujuk pada Jokowi.
Jika ada orang bermain.
Akan berakhir buruk
Bagi mereka,” lanjut The
Economist.
Artikel juga soroti.
Upaya anggota Parlemen.
Disebut sekutu Jokowi.
Revisi UU Pilkada.
Secara terburu-buru.
Amandemen itu.
Melarang Anies Baswedan.
Politisi oposisi terkemuka.
Jadi calon Gubernur Jakarta.
Mereka juga akan turunkan.
Batas usia minimum.
Untungkan satu kandidat.
Kaesang Pangarep.
Usia 29 tahun.
Putra kedua Presiden,” lanjut artikel.
The Economist singgung.
Jargon “darurat demokrasi”.
Saat demo menentang.
Revisi UU Pilkada.
Oleh Parlemen.
“Esok harinya.
Puluhan ribu pengunjuk rasa.
Turun ke gedung DPR.
Media social dipenuhi jargon.
“Darurat demokrasi”.
Bintang film dan jurnalis terkemuka.
Ikut dalam demo.
Mereka tunjuk akun Instagram.
Erina, isteri Kaesang.
Naik jet pribadi.
Dari Jakarta ke Los Angeles.
Untuk berbelanja.
Menjelang sore.
Protes makin meluas.
Menantang kekuasaan koalisi.
Yang berkuasa.
Pada hari itu.
DPR koalisi Presiden.
Cabut RUU itu.
Buat tenang para pengunjuk rasa.
Tapi demo berlanjut.
Di tempat lain.
Tapi Jakarta tetap tenang,” paparnya.
(Sumber sindo)



.png)