Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label INDONESIA BISA KALAHKAN AMERIKA DAN CINA. Show all posts
Showing posts with label INDONESIA BISA KALAHKAN AMERIKA DAN CINA. Show all posts

Sunday, January 17, 2021

8422. INDONESIA BISA KALAHKAN AMERIKA DAN CINA

 


INDONESIA BISA KALAHKAN AMERIKA DAN CINA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

PERANG YUK DENGAN TIONGKOK DAN AMERIKA

 

Dari awal cita cita sontoloyo membuat Indonesia mengalahkan Tiongkok dan Amerika.

 

 

Kita nggak mau jadi budak mereka lagi.

 

 

Sungguh ini ide gila.

 

Mengalahkan mereka dalam arti KEMAKMURAN kita harus  di atas mereka.

 

 

Punya kekuatan tawar lebih dari mereka.

 

 

Punya kekuatan penggentar lebih dari mereka.

 

 

Dan punya produk domination absolut.

 

Kita nego dengan mereka selalu kalah.

 

 

Selalu ngemis dan minta karena LEVEL PLAYING FIELD nya berbeda.

 

 

Kita harus samakan atau lebihkan.

 

 

Produk kita bukan hanya competitive advantage.

 

 

Tetapi absolut advantage sehingga bisa mendominasi.

 

 

Apa yang harus lndonesia lakukan?

 

 

Apa yang harus di dominasi?

 

 

Amerika punya kekuatan militer dengan anggaran 1.000 bilion dolar per tahun.

 

 

Atau hampir 100 kali anggaran militer Pak Menhan Prabowo.

 

 

Atau 3 kali dari anggaran militer Tiongkok.

 

 

 

Amerika punya 8000 titik safe house CIA di 194 negara.

 

 

Amerika punya tentara swasta terbesar di dunia.

 

 

 

Seperti triple canopy, blackwater dan lain sebagainya.

 

 

 

Amerika punya hulu ledak nuklir terbanyak di dunia.

 

 

Punya kapal induk terbanyak di dunia.

 

 

 

Menguasai media internasional dan banyak lagi.

 

 

Kekuatan penggentar tadi jika di gelar di meja bisa 1 km kali kertasnya.

 

 

 

Tiongkok di sisi lain punya kendali atas distrubsi barang. 

 

 

 

Kendali kepemilikan dan manajemen di puluhan Negara.

 

 

 

Dan ratusan lokasi pelabuhan di Eropa, Asia, Afrika di berbagai negara untuk sea port produk mereka.

 

 

Seperti misalnya  di Malaysia prot dikson, di Srilangka, di Selat Hormuz.

 

 

Di 3 negara sisi barat, 2 negara sisi timur, terusan suez.

 

 

 

Hingga 3 port di kawasan Eropa dan banyak lagi di Amerika Selatan.

 

 

 

Tiongkok menguasai armada distribusi laut.

 

 

 

Kapal other vessel mereka setiap tahun lebih dari 150.000 kali bolak balik memutari wilayah dagang tadi.

 

 

 

Dengan lebih dari 10.000 kapal cargo besar berbagai armada milik mereka.

 

 

Selat Malaka saja 1 tahun ada 100.000 vessel kapal dagang yang melewati wilayah itu.

 

 

Di mana 80% nya adalah vessel barang Tiongkok.

 

 

Yang kalau si Sontoloyo punya ide akan kita lawan unclose.

 

 

Yang memberatkan Indonesia kita pajakin selat malaka.

 

 

Walaupun artinya PERANG DENGAN KOMUNIS TIONGKOK!!!

 

 

Kita kan patriotik nasionalis.

 

 

Kita Indonesia secara nasional harus untung.

 

 

Bukan yang untuk segelintir oligarki.

 

 

Juga bukan yang untung kepentingan negara lain.

 

 

Harus nasional, bangsa dan negara Indonesia yang untung!!!

 

 

Nggak bisa pejabat negara itu di kelola oleh pemahaman pragmatis oportunis selalu, gantian.

 

 

 Gantian yang nasionalis, bagaimana?

 

 

Kita harus membangun kekuatan penggentar.

 

 

Kalau boleh milih partner  negara yang punya kemampuan membuat nuklir adalah mitra kita.

 

 

 

Bagaimana kalau buat listrik tenaga nuklir gabung sama JEPANG DAN RUSIA !!!

 

 

Kita perlu punya pengayaan uranium atau uranium enrichment.

 

 

Kita punya bahan baku dari Freeport.

 

 

Kita enrich jadi bahan untuk PLTN yang akan kita bangun di Batam atau pulau sekitarnya.

 

 

Listrik tadi kita kasih murah buat Singapura dan Malaysia.

 

 

Selain untuk menghidupi listrik di Sumatera.

 

Listrik 15.000 Mega Watt, 15 giga watt, 5 giga untuk Malaysia, 5 giga untuk Singapura, 5 giga untuk Sumatera.

 

 

Kasih murah Singapura dan Malaysia.

 

 

 

Tetapi seluruh HAK Selat Malaka, Indonesia ambil.

 

 

 

Hak atas memajaki Selat Malaka di chock point selat.

 

 

Kita minta vessel yang lewat bayar asuransi.

 

 

 

Asuransi ini milik 3 negara.

 

 

Indonesia 70%, Amerika 15%, Tiongkok 15%.

 

 

 

Angka ini bisa membuat pendapatan APBN naik 400 triliun pertahun.

 

 

Lumayan buat bayarin HUTANG PARA PEJABAT LAMA.

 

 

Baik ngak tuh kita.

 

 

Buat uang buat BAYAR HUTANGAN yang di buat pejabat lama.

 

 

Yang saat ini naik utangnya tambah 3000 triliun, menjadi 6000 triliun.

 

 

Yang beban bunganya saja 500 triliunan per tahun.

 

 

Utang tadi kita bayarin, bukan kayak sekarang tambah utang terus, kita bikin duit.

 

 

Tenang boss.

 

 

Pensiun tetap kita jaga martabat Anda.

 

 

Kami kaum Sontoloyo itu patriotik nasionalis.

 

 

Ngerti apa itu MIKUL DUWUR MENDHEM JERO.

 

 

 

Bukan ngerti, kami lakukan.

 

 

Kalian pensiun santai aja, aman.

 

Utang kita bayarin.

 

 

Kewajiban yang kalian tidak sanggup pikul kita tanggung.

 

 

Selama semua saat ini di permudah dan mempermudah kami bergerak.

 

 

Jangan lagi perbanyak utang dan kagum dengan negara komunis Tiongkok dan Amerika yang amburadul.

 

 

 

Jadi kekuatan penggentar yang mau kita bangun.

 

 

Kita punya pengayaan nuklir.

 

 

Kita punya PLTN.

 

 

Kendali selat Malaka.

 

 

Dan punya senjata berhulu ledak nuklir.

 

 

Wani ora  sekarang dilakukan?

 

 

Atau nunggu pensiun kita yang muda yang nggarap?.

 

 

 

Yo wis, kita toto dahar dulu sebentar.

 

 

Monggo vaccine disebar dan covid segera di tuntaskan.

 

 

 

Biar nanti kita kerja enak.

 

 

Terima kasih loh untuk usahanya memenangkan perang lawan covid, plus vaccine, kita dukung penuh.

 

 

 

Untuk kita juga kok ya?

#peace #dinaran

 

(Sumber Mardigu)