Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label WARGA MUHAMMADIYAH TERDIDIK KRITIS TAJAM ANALISA. Show all posts
Showing posts with label WARGA MUHAMMADIYAH TERDIDIK KRITIS TAJAM ANALISA. Show all posts

Monday, February 6, 2023

16570. WARGA MUHAMMADIYAH TERDIDIK KRITIS TAJAM ANALISA

 


 

WARGA MUHAMMADIYAH TERDIDIK KRITIS TAJAM ANALISA

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

Oposisi.

Yaitu suka beri kritik.

Atau menentang rezim berkuasa.

 

Rezim

Yaitu pemerintah yang berkuasa.

 

Kritis.

Yaitu tajam dalam analisa.

 

Konstruktif.

Bersifat memperbaiki.

 

Etis.

Yaitu sesuai etika umum.

 

Karakter Muhammadiyah.

Bukan oposisi.

 

Tapi :

1)            Kritis.

2)            Konstruktif.

3)            Etis

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Busyro Muqoddas tegaskan.

 

Bahwa sikap oposisi.

Bukan karakter Muhammadiyah.

 

Muhammadiyah didominasi kaum:

1)                Terdidik.

2)                Terpelajar.

 

Tradisi Muhammadiyah.

1)                Kritis.

2)                Konstruktif.

 

3)                Etis.

4)                Terbuka.

 

Tak ada yang ditutup.

Pada siapa pun.

 

Termasuk pada pemerintah:

1)        Pusat .

2)        Daerah.

 

Muhammadiyah.

Tak punya karakter oposisi.

 

Indonesia tak ada partai oposisi.

Masak Muhammadiyah oposisi.

 

Tapi Muhammadiyah kritis, konstruktif, etis,” tegasnya.

 

Dalam Musywil Muhammadiyah.

Dan ‘Aisyiyah.

 Kalimantan Barat.

Sabtu (4/2/2023).

 

Contohya.

Muhammadiyah respon.

Kebijakan kurang tepat.

 

Yaitu pemerintah akan tarik pajak.

Perguruan tinggi swasta.

Pada tahun lalu.

 

Muhammadiyah.

Punya 172 perguruan tinggi.

 

Semua biaya mandiri.

Tanpa bantuan APBN/APBD.

 

Dari wacana pajak.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

 

Proyeksi beban pajak.

Sebesar Rp62 M per tahun.

 

Merespon rencana kebijakan itu.

PP Muhammadiyah kumpulkan data.

 

Bertemu Menko Perekonomian.

Dan Dirjen Pajak.

 

Muhammadiyah jelaskan.

Aset ekonomi Muhammadiyah besar.

 

Distribusi untuk kemajuan daerah.

Di berbagai Indonesia.

Belum optimal disentuh pemerintah.

 

Muhammadiyah.

Punya catatan detil dan transparan.

 

“Setelah dijelaskan.

Pemerintah tahu.

Kekuatan ekonomi Muhammadiyah besar.

 

Misalnya.

Jawa Timur asetnya 5 triliun rupiah.

 

Dirjen bertanya,

Berapa gaji Ketua Umum Muhammadiyah?” .

 

Pertanyaan itu dijawab.

Bahwa sejak dulu kala.

 

 PP Muhammadiyah.

Sampai tingkat Ranting.

 

Tak boleh terima gaji.

Tak ada gaji.

Dan Pak Dirjen sangat positif,” imbuhnya.

 

“Pemerintah sangat positif.

Peraturan pajak perguruan tinggi.

Belajar model Muhammadiyah.

 

Dana setoran.

Ke PP Muhammadiyah.

 

Distribusi ke daerah.

Misalnya dikirim ke:

 

1)        Sorong Papua.

2)        Universitas Muhammadiyah Malaysia.

3)        Sekolah Muhammadiyah di Australia.

 

Semua tercatat bagus.

Sekarang kita dibebaskan,” syukurnya.

 

Hal itu.

Bukti Muhammadiyah.

 

Suka ta’awun.

Dan komunikasi yang baik.

 

Dalam kebajikan dan takwa.

Dengan siapa pun.

Termasuk pemerintah.

 

Terkait Musywil.

Busyro tawarkan pada Gubernur.

 

Dan aparatur pemerintah.

TNI dan Polri.

 

Jika butuh Sumber Daya Manusia.

Tradisi good governance.

Atau tata kelola yag baik.

 

Muhammadiyah.

Siap salurkan SDM.

 

“Muhammadiyah merawat .

Dan meningkatkan kebajikan.

 

Berdasar nilai Islam.

Dan nilai kebangsaan.

 

Sumber autentiknya.

Pada 4 alinea UUD 1945.

Dan 5 sila Pancasila.

 

Sebagian sumbangan  putra Muhammadiyah.

Dulu berperang ikut Bung Karno.

Dan timnya merumuskan itu,” jelas Busyro.

 

Muhammadiyah.

Sejak dulu sampai akan datang.

 

1)        Tak radikal.

2)        Selalu toleran.

3)        Bukan teroris.

 

Semua hal negatif itu.

Tak ada benihnya.

Di Muhammadiyah.

 

Prinsip Muhammadiyah.

1)        Kemanusiaan.

2)        Adab universal.

 

3)        Bergaul lintas agama, lintas suku, lintas semua,” tegas Busyro.

 

(Sumber muhammadiyah)