Sunday, April 13, 2025

40289. PIKIRAN DEWASA MENILAI IDE SECARA MURNI

 


TANDA PIKIRAN DEWASA MENILAI IDE SECARA MURNI

Oleh: Drs. H. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 Tahapan berpikir manusia.

 

Para psikolog menjelaskan.

Ada 3 tahap perkembangan pikiran manusia.

Dalam menilai suatu ide.

 

Yaitu menilai ide berdasar:

1)        Pancaindera.

2)        Contoh teladan idolanya.

3)        Murni ide itu sendiri.

 

 Tahap ke-1:

Orang menilai baik atau buruknya suatu gagasan.

 

Dengan ukuran alam kebendaan atau materi.

Berdasar pancaindra.

 

Orang menilai suatu ide baik atau jelek berdasar pancaindranya.

 

Pancaindra adalah alat perasa yang 5 macam.

 

Yaitu penglihat, pencium, pengecap (perasa lidah), perasa tubuh, dan pendengar.

  

Tahap ke-2:

Orang menilai suatu ide.

Berdasar contoh teladan sang idola.

 

Sesuatu bernilai baik atau buruk berdasar penilaian tokoh panutannya.

 

Tahap ke-3:

Fase dewasa.

 

Sesuatu bernilai baik atau jelek murni berdasar ide itu sendiri.

 

Suatu penilaian suatu gagasan berdasar nilai yang pada gagasan itu sendiri, tanpa terpengaruh faktor eksternal.

  

Sejarah awal Islam.

Penilaian sekelompok umat Islam.

 

Pada nilai ide yang dibawa Al-Quran.

Berdasar pribadi Nabi Muhammad.

 

 Contohnya.

Nabi Muhammad diisukan wafat.

Dalam Perang Uhud.

 

Sekelompok pasukan Islam.

Langsung meninggalkan medan pertempuran.

Karena percaya Nabi wafat.

 

Sikap yang salah ini terjadi.

Sebab mereka baru tahap ke-2.

 

 Yaitu menganggap nilai suatu ide.

Berdasar tokoh idolanya.

 

Mereka belum mencapai tingkat dewasa.

  

 Al-Quran ingin umat Islam.

Sampai tahap dewasa.

 

Yaitu bisa menilai suatu ide berdasar ide itu sendiri.

 

 Al-Quran surah Ali Imran (surah ke-3) ayat 144.

 

وَمَا مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ ٱلرُّسُلُ ۚ أَفَإِي۟ن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ ٱنقَلَبْتُمْ عَلَىٰٓ أَعْقَٰبِكُمْ ۚ وَمَن يَنقَلِبْ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ ٱللَّهَ شَيْـًٔا ۗ وَسَيَجْزِى ٱللَّهُ ٱلشَّٰكِرِينَ


Muhammad hanya seorang rasul. Sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Muhammad wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barang siapa berbalik ke belakang, maka dia tidak dapat mendatangkan mudarat kepada Allah sedikit pun. Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.

 

Ayat Al-Quran ini.

Melepaskan belenggu yang bisa menghambat kemajuan sains dan teknologi.  

 

Al-Quran mendorong berkembangnya sains dan teknologi  modern.

  

 Al-Quran surah Az-Zumar (surah ke-39) ayat 9.

 

أَمَّنْ هُوَ قَٰنِتٌ ءَانَآءَ ٱلَّيْلِ سَاجِدًا وَقَآئِمًا يَحْذَرُ ٱلْءَاخِرَةَ وَيَرْجُوا۟ رَحْمَةَ رَبِّهِۦ ۗ قُلْ هَلْ يَسْتَوِى ٱلَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُو۟لُوا۟ ٱلْأَلْبَٰبِ


Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung atau orang yang beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedangkan dia takut kepada azab akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakan (Muhammad): ”Apakah sama orang yang tahu dengan orang yang tidak tahu? Sesungguhnya orang berakal yang dapat menerima pelajaran.

 

 

Ayat A-Quran ini.

Kritik pada orang bicara.

 

Atau membantah suatu masalah.

Tanpa data objektif dan ilmiah.

 

 Ayat Al-Quran semacam ini.

Mendorong kemajuan sains dan teknologi modern.

 

Muncul para ilmuwan Islam.

Seperti:

 

1)             Ibnu Sina.

2)             Al-Farabi.

 

3)             Al-Ghazali.

4)             Ibnu Khaldun.

 

5)             Jabir Ibnu Hayyan.

6)             Dan lainnya.

 

 

1.        Muhammad bin Ahmad.

Menemukan angka nol.

Pada tahun 976 Masehi.

 

2.        Muhammad bin Musa Al-Khawarizmy.

Menemukan ilmu Matematika Aljabar.

 

 Tanpa penemuan itu.

Ilmu teknologi dan sains modern.

Merangkak dalam kegelapan.

 

Tanpa iklim mendorong tumbuhnya perkembangan sains.

Para ahli akan mengalami Nasib.

 

Seperti Galileo.

Menjadi korban hasil penemuannya.

  

Al-Quran sebagai kitab petunjuk.

Memberi pedoman pada manusia.

Agar bahagia hidup dunia dan akhirat.

 

Terkait sains modern.

Al-Quran mendorong manusia.

Mengoptimalkan akal pikirannya.

 

 

Daftar Pustaka

1.  Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.

2.  Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.  Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.  Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.  Tafsirq.com online.

 

 

Related Posts:

0 comments:

Post a Comment