Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label NABI MENANGIS TERIMA WAHYU SAINS (2). Show all posts
Showing posts with label NABI MENANGIS TERIMA WAHYU SAINS (2). Show all posts

Sunday, July 21, 2024

35266. NABI MUHAMMAD MENANGIS TERIMA WAHYU SAINS (2)

 


NABI MUHAMMAD MENANGIS TERIMA WAHYU SAINS (2)

Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.

  

 

Karena khawatir kondisi Nabi.

 

Bilal bertanya,

“Wahai Nabi, apakah yang sedang terjadi?”

 

Nabi menjawab,

“Bilal, saya tadi malam menerima wahyu Allah.”

 

Nabi bacakan surah Ali lmran (surah ke-3) ayat 190 dan 191.

 

نَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

 

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang ada tanda-tanda bagi orang-orang berakal.


الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, Engkau tidak menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka lindungi kami dari siksa neraka.

 

Bilal heran dan tak paham.

Mengapa Nabi menangis.

Ketika menerima wahyu itu.

 

Padahal firman Allah.

Tak bernada menegur.

 

Tak memerintahkan jalankan kewajiban tertentu.

 

 Apakah yang terjadi?

 

Mari coba memahami.

Mengapa Nabi Muhammad menangis.

Tenerima wahyu sains itu.

 

Beberapa kata kunci.

1)        Penciptaan langit dan bumi.

2)        Pergantian siang dan malam.

 

3)        Tanda-tanda kebesaran Allah.

4)        Selalu berpikir tentang Allah.

 

5)        Tak ada yang sia-sia.

6)        Maha Suci Allah.

7)        Hindarkan dari azab neraka.

 

 Sekarang ini.

Sekitar 8 miliar manusia.

 

 Hidup di planet bumi.

 

Bumi yang kita tumpangi.

Berputar pada dirinya sendiri.

 

Dengan kecepatan sekitar 1.700 km per jam.

Artinya.

Dalam 1 jam menempuh jarak 1.700 km.

 

 Mengapa manusia tak merasakan ikut berputar?

 

Semua manusia ikut berputar.

Dalam kendaraan bumi.

 

Bergaris tengah sekitar 12.000 km.

 

Bumi juga kelilingi matahari.

Pada jarak sekitar 150 juta km.

 

 Bumi mengelilingi matahari.

Dengan kecepatan sekitar 107.000 km per jam.

 

Artinya.

Bumi kita ini.

 

Berputar pada dirinya sendiri.

Dan melesat di angkasa.

Mengelilingi matahari.

 

Matahari kita lihat tiap hari.

Berdiameter sekitar 200 kali bumi.

 

Apakah yang menyebabkan bumi berputar pada dirinya sendiri.

Sekaligus mengelilingi matahari?

 

Ternyata.

Ada gaya tarik sangat hebat.

 

Seolah-olah terikat pada tali.

Yang tidak kelihatan.

Al-Quran surah Lukman (surah ke-31) ayat 10.

 


خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا ۖ وَأَلْقَىٰ فِي الْأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ ۚ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ

 

Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tetumbuhan yang baik.

 

 Mari kita pikirkan.

Matahari muncul tiap hari.

 

Matahari yang kita lihat sekarang ini.

Bukan matahari sekarang!

 

Tapi, matahari 8 menit  lalu!

 

Jarak dari matahari ke bumi 150 juta km.

Ditempuh cahaya dalam waktu 8 menit.

 

Daftar Pustaka

1.        Mustofa, Agus. Pusaran Energi Kakbah. Penerbit Padma Press. Surabaya 2006.