Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label BELUM MAKMUR KARENA BELUM ADIL. Show all posts
Showing posts with label BELUM MAKMUR KARENA BELUM ADIL. Show all posts

Wednesday, December 16, 2020

8097. BELUM MAKMUR KARENA BELUM ADIL

 


BELUM MAKMUR KARENA BELUM ADIL

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M.

 

 

 

 

 

 

 

Kata “adil” (menurut KBBI V) dapat diartikan:

 

1.           Sama berat.

 

2.           Tidak berat sebelah.

 

3.           Tidak memihak.

 

4.           Berpihak kepada yang benar.

 

5.           Berpegang kepada kebenaran.

 

6.           Sepatutnya.

 

7.           Tidak sewenang-wenang.

 

 

Keadilan adalah sifat, perbuatan, dan perlakuan yang adil.

 

 

 

Makmur adalah banyak hasilnya dan banyak penduduk yang sejahtera.

 

 

Kemakmuran adalah keadaan makmur.

 

 

 

Yang manakah lebih didahulukan “adil dan makmur” atau “makmur dan adil”?

 

 

Mencapai adil dahulu, baru terwujud makmur atau makmur dahulu, baru tercapai adil?

Mencapai keadilan terlebih dahulu, kemudian terjadi kemakmuran atau mencapai kemakmuran terlebih dahulu, baru menghasilkan keadilan?

 

 

 

Al-Quran surah Al-Maidah (surah ke-5) ayat 8 mengisyaratkan mendahulukan keadilan.

 

 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ


 

Hai orang-orang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil, dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorongmu untuk berlaku tidak adil, berlaku adillah, karena adil lebih dekat kepada takwa, dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

 

 

 

Al-Quran surah Al-A'raf, (surah ke-7) ayat 96.

 

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ



 

 

Jika sekiranya penduduk suatu negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

 

 

 

Ayat Al-Quran di atas menjelaskan bahwa.

 

 

 

1.      Keadilan akan mengantarkan kepada ketakwaan.

 

 

2.      Ketakwaan menghasilkan kesejahteraan dan kemakmuran.

 

 

3.      Maka atas dasar pertimbangan itu, yang lebih baik adalah adil dan makmur.

 

 

Kata “adil” yang terambil dari bahasa Arab “adl”.

 

 

Dalam kamus bahasa Arab menginformasikan bahwa kata “adl”  pada mulanya berarti “sama”.

 

 

Persamaan itu sering dikaitkan dengan hal yang bersifat “bukan material”.

 

 

Persamaan yang merupakan makna asal kata “adil” itulah yang menjadikan pelakunya “tidak berpihak”.

 

 

 

Pada dasarnya seorang yang adil adalah “berpihak kepada yang benar”.

 

 

Karena yang benar dan yang salah, semuanya harus memperolehhaknya.

 

 

Sehingga dia melakukan sesuatu “yang patut” dan “tidak sewenang-wenang”.

 

 

 

Keadilan diungkapkan oleh Al-Quran antara lain dengan kata-kata “al-'adl”, “al-qisth”, “al-mizan”, serta menafikan dan menolak “kezaliman”.

 

 

Meskipun pengertian “keadilan” tidak selalu menjadi antonim (kata yang berlawanan makna) dengan “kezaliman”.

 

 

 

Kata “Adl” yang artinya “sama”, memberi kesan adanya 2 pihak atau lebih.

 

 

Karena jika hanya 1 pihak, maka tidak akan terjadi “persamaan”.

 

 

Kata “qisth” arti asalnya adalah “bagian”, yang wajar dan patut.

 

 

 

Hal ini tidak harus mengantarkan adanya “persamaan”, karena “bagian” dapat saja diperoleh oleh satu pihak.

 

 

Sehingga kata “qisth” lebih umum dipakai daripada kata “adl”.

 

 

 

Ketika Al-Quran menuntut seseorang untuk berlaku adil terhadap dirinya sendiri, yang dipakai adalah kata “qisth”.

 

 

Al-Quran surat An-Nisa (surah ke-4) ayat 135.

 

 

 

۞ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ بِٱلْقِسْطِ شُهَدَآءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰٓ أَنفُسِكُمْ أَوِ ٱلْوَٰلِدَيْنِ وَٱلْأَقْرَبِينَ ۚ إِن يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَٱللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا۟ ٱلْهَوَىٰٓ أَن تَعْدِلُوا۟ ۚ وَإِن تَلْوُۥٓا۟ أَوْ تُعْرِضُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا


 

 

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biar pun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu, apabiladia kaya atau pun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.

 

 

 

Kata “mizan” berasal dari akar kata “wazn” yang artinya “timbangan”.

 

 

 

Mizan adalah “alat untuk menimbang”, tetapi bisa juga berarti “keadilan”.

 

 

Karena bahasa sering menyebut suatu “alat” untuk makna “hasil penggunaan alat itu”.

 

 

Daftar Pustaka

1.              Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.              Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.              Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.              Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.              Tafsirq.com online.