HAK WANITA BEKERJA MENURUT ISLAM
Oleh: Drs. HM. Yusron Hadi, M.M.
Pada awal slam.
Wanita terlibat dalam pekerjaan.
Islam membenarkan.
Wanita aktif berbagai hal.
Para wanita boleh bekerja.
1)
Dalam berbagai bidang.
2)
Dalam atau luar rumahnya.
3)
Mandiri atau bersama orang lain.
4)
Pada lembaga pemerintah atau swasta.
Selama pekerjaan dilakukan.
1)
Suasana terhormat.
2)
Sopan.
3)
Bisa jaga agama.
4)
Hindari dampak negatif.
Secara singkat.
Wanita punya hak bekerja.
Selama pekerjaan dan wanita.
Saling membutuhkan.
Pada zaman Nabi.
Aktivitas wanita aneka ragam.
Para wanita terlibat langsung.
1)
Dalam perang.
2)
Saling bantu dengan kaum lelaki.
Misalnya.
1)
Ummu Salamah, isteri Nabi.
2)
Shafiyah.
3)
Laila Ghaffariyah.
4)
Ummu Sinam Aslamiyah.
5)
Dan lainnya.
Tokoh wanita.
Terlibat dalam perang.
Ahli hadis, Imam Bukhari.
Dalam buku bab kitab Sahih.
Berisi bab kaum wanita.
1)
Wanita dalam Jihad.
2)
Perang wanita di lautan.
3)
Wanita Merawat Korban.
4)
Dan lainnya.
Pada zaman Nabi.
Para wanita aktif.
Dalam berbagai pekerjaan.
Misalnya.
1)
Perias pengantin.
Seperti Ummu
Salim binti Malhan.
Merias Shafiah
bin Huyay.
Isteri Nabi Muhammad.
2)
Jadi perawat atau bidan.
3)
Dan lainnya.
Dalam bidang bisnis.
1)
Khadijah binti Khuwailid.
Isteri pertama Nabi.
Wanita pengusaha sukses.
2)
Qilat Umi Bani Anmar.
Wanita datang pada Nabi.
Minta saran bisnis jual-beli.
Nabi bersabda pada Qilat
Umi,
“Jika membeli atau menjual sesuatu.
Maka tentukan lebih dulu.
Harga yang diinginkan .
Untuk membeli atau menjualnya”.
Artinya.
Jangan bertele-tele membeli.
Atau menawarkan sesuatu.
3)
Isteri Nabi, Zainab binti Jahsy.
Bekerja menyamak kulit hewan.
Uang hasil usahanya .
Lalu disedekahkan.
4)
Raithah, isteri Abdullah ibn Mas'ud.
Sahabat Nabi sangat
aktif bekerja.
Sebab suami dan
anaknya.
Tak mampu cukupi.
Kebutuhan hidup
keluarga.
5)
Syifa’, wanita pandai menulis.
Diberi tugas oleh
Khalifah Umar bin Khattab.
Tangani pasar
kota Madinah.
Demikian beberapa contoh.
Terjadi zaman Rasul dan sahabat.
Wanita terlibat.
Berbagai bidang pekerjaan.
Nabi banyak beri perhatian.
Dan pengarahan.
Pada para wanita.
Agar mengisi waktu.
Dengan pekerjaan bermanfaat.
Nabi bersabda,
“Sebaik-baik permainan.
Bagi wanita muslimah di rumahnya.
Yaitu memintal dan menenun”.
Aisyah, isteri Nabi berkata,
“Alat pemintal di tangan wanita.
Lebih baik daripada tombak.
Di tangan lelaki”.
Tak semua bentuk pekerjaan.
Pada masa kini.
Ada pada zaman Nabi.
Para ulama simpulkan.
1)
Wanita bisa kerja apa pun.
2)
Selama dia butuh.
3)
Pekerjaan butuh dia.
4)
Asalkan norma agama dan Susila.
Tetap terjaga.
Dengan ilmu dan keterampilan.
Dimiliki tiap orang.
Termasuk kaum wanita.
Para wanita punya hak.
1)
Untuk bekerja.
2)
Raih jabatan tertinggi.
Sebagian ulama anggap.
1)
Kepala Negara.
2)
Hakim.
Tak boleh diduduki kaum wanita.
Tapi perkembangan zaman.
Pendukung larangan makin berkurang.
Beberapa kitab hukum Islam jelaskan.
Tiap orang punya hak.
Melakukan sesuatu.
Maka sesuatu dapat diwakilkan pada orang lain.
Atau menerima perwakilan dari orang lain.
Atas dasar kaidah itu.
Sebagian ulama berpendapat.
Berdasar fikih dan perkembangan zaman.
Wanita bisa bertindak pembela.
Dan penuntut
Dalam berbagai bidang.
Daftar Pustaka
1.
Shihab, M.Quraish. Lentera Hati.
Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.
2.
Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan
Al-Quran.
3.
Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital
Qur’an Ver 3.



.jpg)
.jpg)
.jpg)
