Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label CARA BERPIKIR ULAMA IKUT BARAT ATAU KITAB LAMA. Show all posts
Showing posts with label CARA BERPIKIR ULAMA IKUT BARAT ATAU KITAB LAMA. Show all posts

Saturday, March 12, 2022

12794. CARA BERPIKIR ULAMA IKUT BARAT ATAU KITAB LAMA

 

 



CARA BERPIKIR ULAMA IKUT BARAT ATAU KITAB LAMA  

Oleh: Drs. H. M. Yusron Hadi, M.M

 

 

 

Menurut Yusuf Qardhawi.

Ada 2 cara berpikir ulama lslam,  yaitu:

 

1)    lkut cara ahli Barat.

2)    lkut kitab lama dengan kaku dan apatis.

 

 

Ulama ikut cara berpikir ahli Barat

 

Terpesona dengan kilauan kebudayaan Barat.

 

Menyembah kebudayaan Barat.

 

Tunduk terhadap tradisi Barat dengan penuh kerendahan.

 

Menganggap tradisi Barat harus diterima.

Tidak perlu ditentang.

Tak perlu debat.

 

Jika Islam sesuai pikiran dan tradisi Barat.

Maka mereka menyambutnya.

 

 Jika lslam bertentangan dengan tradisi Barat.

Maka mereka berusaha mencari jalan mendekatkan,

Menjelaskan, menakwil.

Atau mengubahnya.

 

 

Seolah-olah Islam.

Harus tunduk kepada kebudayaan, filsafat, dan tradisi Barat.

 

 

Misalnya halal dan haramnya:

1.   Patung.

2.   Lotre.

 

3.   Rente (riba).

4.   Free love.

 

5.   Penonjolan aurat wanita.

6.   Pria memakai emas dan sutera.

 

7.   Dan lainnya.

 

Juga masalah yang dibolehkan lslam, seperti:

 

1.      Talak.

2.      Poligami.

 

Seolah-olah mereka menganggap.

Semua yang halal di Barat ikut menjadi halal.

Dan yang haram ikut menjadi haram.

 

Mereka lupa bahwa Islam adalah Kalamullah.

Yaitu firman Allah.

 

 Firman Allah selamanya tinggi.

Dan harus diikuti.

Bukan mengikuti.

 

 

Firman Allah itu tinggi.

Dan tidak dapat diatasi.

 

 

Al-Quran surah Al-Mukminun (surah ke-23) ayat 71.

 

وَلَوِ ٱتَّبَعَ ٱلْحَقُّ أَهْوَآءَهُمْ لَفَسَدَتِ ٱلسَّمَٰوَٰتُ وَٱلْأَرْضُ وَمَن فِيهِنَّ ۚ بَلْ أَتَيْنَٰهُم بِذِكْرِهِمْ فَهُمْ عَن ذِكْرِهِم مُّعْرِضُونَ

 Andaikan kebenaran menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasa langit dan bumi ini, dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.

 

 

Al-Quran surah Yunus (surah ke-10) ayat 35.

 

قُلْ هَلْ مِن شُرَكَآئِكُم مَّن يَهْدِىٓ إِلَى ٱلْحَقِّ ۚ قُلِ ٱللَّهُ يَهْدِى لِلْحَقِّ ۗ أَفَمَن يَهْدِىٓ إِلَى ٱلْحَقِّ أَحَقُّ أَن يُتَّبَعَ أَمَّن لَّا يَهِدِّىٓ إِلَّآ أَن يُهْدَىٰ ۖ فَمَا لَكُمْ كَيْفَ تَحْكُمُونَ

Katakan: "Apakah di antara sekutumu ada yang menunjuki kepada kebenaran?" Katakan: "Allah yang menunjuki kepada kebenaran". Maka apakah orang-orang yang menunjukkan kepada kebenaran lebih berhak diikuti atau orang yang tidak dapat memberi petunjuk kecuali (bila) diberi petunjuk? Mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimana kamu mengambil keputusan?

 

 

Ulama terlalu apatis.

Pikirannya beku dalam menilai halal dan haram.

 

 

Mereka ikut yang sudah ditulis dalam kitab-kitab.

Dan menganggapnya itu Islam.

 

 

Pendapatnya tidak mau bergeser sedikit pun.

 

Mereka tidak mau menguji kekuatan dalil.

Yang dipakai mazhabnya.

 

Dengan dalil lain.

Untuk ditimbang dan diteliti.

Dalam mengambil  kesimpulan.

 

Jika ditanya tentang hukumnya:

1.      Musik.

2.      Nyanyian.

3.      Catur.

4.      Mengajar wanita.

5.      Wanita membuka wajah dan tangannya.

6.      Dan lainnya.

 

Maka dengan cepat menjawabnya:

Haram.

 

 

Mereka lupa etika yang dipakai salafus-salih.

 

 Yaitu orang dulu yang saleh.

 

 

Para salafus-salih tidak pernah mengatakan haram.

 

Sebelum tahu dalil haramnya.

 

Dengan jelas dan tegas.

 

Tentang halal yang belum jelas.

 

Mereka mengatakan,

 

 "Kami membenci".

"Kami tidak suka".

Dan sejenisnya.

 

Yusuf Qardhawi berusaha tidak masuk kelompok 1 dan 2 di atas.

 

Yusuf Qardhawi tidak rela menjadikan Barat sebagai suatu persembahan.

 

Setelah menerima Allah sebagai Tuhan.

Islam sebagai agama.

Dan Muhammad sebagai Rasul.

 

 

Rasio Yusuf Qardhawi berpendapat.

 

Bahwa dia tidak mau terikat suatu mazhab.

 

Tidak mau dalam seluruh masalah.

 

Salah atau benar.

Hanya ikut 1 mazhab tertentu.

 

 Ibnul Jauzie berpendapat.

Bahwa  taklid menghilangkan rasio.

 

Padahal rasio diciptakan oleh Allah.

Untuk berpikir dan menganalisa.

 

Sangat buruk.

Orang yang diberi lilin.

 

Tapi dia berjalan dalam gelap.

 

 

Yusuf Qardhawi tidak mau mengikat diri.

Pada salah 1 mazhab fikih.

Yang ada di dunia ini.

 

Kebenaran bukan milik 1 mazhab saja.

 

Para  imam mazhab tidak pernah menganjurkan demikian.

 

 Para imam mazhab berijtihad.

Untuk tahu yang benar.

 

Jika ijtihadnya salah.

 

Maka akan mendapat 1 pahala.

 

Jika ijtihadnya benar.

Maka akan mendapat 2 pahala.

 

Imam Malik berkata,

 

"Tiap orang.

Pendapatnya boleh diambil.

Dan boleh ditolak.

 

Tapi Nabi Muhammad.

Wajib diikuti."

 

 

Imam Syafii berkata,

 

"Apa yang saya anggap benar.

Mungkin juga salah.

 

Dan yang saya anggap salah.

Mungkin juga benar."

 

Tidak pantas.

Muslim alim, berpengetahuan.

Dan punya alat menguji.

 

Dia jadi tahanan suatu mazhab.

 

Atau tunduk pada pendapat seorang ahli fikih.

 

Seharusnya dia.

Mau menjadi tawanan hujjah.

Dan dalil.

 

Selama dalil sah.

Dan hujjahnya kuat.

Maka lebih patut diikuti.

 

 

Jika sanadnya lemah.

Dan hujjahnya tidak kuat.

Maka harus ditolak.

 

 

 Ali bin Abi Thalib berkata,

 

”Jangan kamu kenali kebenaran karena manusianya.

 

Tapi kenali kebenaran.

Maka kamu akan kenal orangnya."

 

 

Islam memancar dengan membawa sejumlah dalil.

 

Islam adalah agama universal dan abadi.

 

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 138.

 

صِبْغَةَ ٱللَّهِ ۖ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ ٱللَّهِ صِبْغَةً ۖ وَنَحْنُ لَهُۥ عَٰبِدُونَ

(lslam) adalah ciptaan Allah. Dan siapakah yang lebih baik ciptaannya selain Allah? Dan hanya kepada-Nya kami menyembah.

 

 

 

Daftar Pustaka.

1.    Qardhawi, Yusuf. Halal dan halam dalam lslam. Penerbit Bina Ilmu, 1993.

2.    Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2.

3.    Tafsirq.com online.