Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label UMAR BIN KHATTAB LIHAT MALAIKAT TEMUI NABI. Show all posts
Showing posts with label UMAR BIN KHATTAB LIHAT MALAIKAT TEMUI NABI. Show all posts

Saturday, August 10, 2024

35681. UMAR BIN KHATTAB LIHAT MALAIKAT TEMUI NABI MUHAMMAD

 




UMAR BIN KHATTAB LIHAT MALAIKAT TEMUI NABI MUHAMMAD

Oleh: Drs. H.M. Yusron Hadi, MM

 

 

 

Pada studi Al-Quran.

Wajib percaya pada takdir.

 

Tak otomatis .

Masuk 6 rukun iman.

 

 Al-Quran tak pakai istilah “rukun”.

Untuk “takdir”.

 

Nabi juga tak pakai istilah “rukun”.

Untuk “takdir”

Dalam hadis beliau.

 

Umar bin Khattab berkisah.

Suatu ketika datang orang.

 

1)        Berpakaian serba putih.

2)        Berambut hitam teratur.

 

3)        Penampilannya tak tampak pendatang.

4)        Tak terlihat orang perjalanan jauh.

 

5)        Tapi para sahabat tak ada yang kenal.

 

 Orang itu bertanya pada Nabi.

Tentang:

 

1)                Islam.

2)                Iman.

3)                Ihsan.

 

4)                Hari kiamat.

5)                Dan tanda-tandanya.

 

Nabi menjawab sebut 6 hal iman.

Yaitu pecaya pada:

 

1)                Allah.

2)                Malaikat-Nya.

 

3)                Kitab-Nya.

4)                Rasul-Nya.

 

5)                Hari Kemudian.

6)                Takdir baik dan buruk.

 

 Setelah sang penanya pergi.

Nabi menjelaskan.

 

Bahwa dia malaikat  Jibril.

Datang untuk mengajari kalian.

Tentang agama kalian.

 

Para ulama rumuskan 6 rukun Iman.

Dari hadis itu.

 

 Al-Quran tak pakai kata “rukun”.

Untuk “takdir”.

 

Al-Quran tak pernah sebut kata “takdir” .

Dalam satu rangkaian ayat .

Bahas 5 hal lain di atas.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 285.


آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

 

Rasul beriman pada Al-Quran yang diturunkan padanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang beriman. Semua beriman pada Allah, malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membedakan  seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampuni kami ya Tuhan kami dan pada Engkau tempat kembali".

 

Al-Quran surah An-Nisa (surah ke-4) ayat 136.

 

يُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا آمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِ وَالْكِتَابِ الَّذِي أَنْزَلَ مِنْ قَبْلُ ۚ وَمَنْ يَكْفُرْ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا

 

Wahai orang-orang beriman, tetaplah beriman pada Allah dan Rasul-Nya dan pada kitab yang Allah turunkan pada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa kafir pada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu sesat sejauh-jauhnya.

 

Pada 2 ayat Al-Quran di atas.

Tak disebut “takdir”.

 

Bukan berarti

Bahwa takdir tak wajib diyakini.

 

Tapi Al-Quran tak sebut “takdir”.

Sebagai “rukun”.

 

Tak merangkai dalam  5 hal.

Disebut hadis di atas.

 

Sebagian ulama anggap “takdir”.

Tak masuk “rukun iman”.

 

Sebagian ulama hanya sebut 3 hal.

Yaitu beriman pada:

 

1)        Allah.

2)        Malaikat.

3)        Hari kemudian.

 

 Sebagian ulama berpendapat.

 Beriman pada malaikat.

 

 Cakup iman pada wahyu.

Yang disampaikan.

 

Juga Nabi dan Rasul .

Yang menerima wahyu.

 

Pada beberapa hadis Nabi.

Hanya sebut 2 hal saja.

 

Yaitu beriman pada:

1)        Allah.

2)        Hari kemudian.

 

 Nabi Muhammad bersabda,

 

1)        Barang siapa percaya pada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah dia hormati tamunya.

 

2)        Barang siapa percaya pada Allah dan hari kemudian.

Maka hendaklah dia sambung tali kerabatnya.

 

3)        Barang siapa percaya pada Allah dan hari kemudian.

Maka hendaklah dia berkata benar atau diam.

 

Al-Quran surah Al-Baqarah (surah ke-2) ayat 62.


إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ هَادُوا وَالنَّصَارَىٰ وَالصَّابِئِينَ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَعَمِلَ صَالِحًا فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ

 

Sesungguhnya orang mukmin, orang Yahudi, orang Nasrani dan orang Shabiin, siapa saja di antara mereka yang benar-benar beriman pada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran pada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

 

 

 Ayat Al-Quran ini tak tunjukkan.

Yang dituntut dari semua kelompok.

Disebut di atas.

 

Hanya beriman kepada Allah.

Dan hari kemudian saja.

 

Tapi bersama keduanya.

Juga beriman pada Rasul, kitab suci, malaikat, dan takdir.

 

Meskipun, ayat Al-Quran dan semacamnya.

Hanya sebut 2 hal pokok.

 

Tapi tetap tuntut iman.

 

Segala sesuatu disampaikan.

Oleh Nabi Muhammad.

Pada 6 hal iman.

Dalam hadis di atas.

 

Juga hal lainnya.

Yang tidak disebutkan.

 

 

Daftar Pustaka

1.     Shihab, M.Quraish. Lentera Hati. Kisah dan Hikmah Kehidupan. Penerbit Mizan, 1994.  

2.     Shihab, M. Quraish Shihab. Wawasan Al-Quran. Tafsir Maudhui atas Perbagai Persoalan Umat. Penerbit Mizan, 2009.

3.     Shihab, M.Quraish. E-book Membumikan Al-Quran.

4.     Al-Quran Digital, Versi 3.2. Digital Qur’an Ver 3.2

5.     Tafsirq.com online.