Organisasi Profesi Guru

Presiden Jokowi memberi hormat kepada Guru-Guru se Indonesia.

Tema Gambar Slide 2

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Showing posts with label SOLUSI MASALAH HIDUP SEHARI-HARI. Show all posts
Showing posts with label SOLUSI MASALAH HIDUP SEHARI-HARI. Show all posts

Wednesday, November 25, 2020

6805. SOLUSI MASALAH HIDUP SEHARI-HARI

 


SOLUSI MASALAH HIDUP SEHARI-HARI

Oleh: Drs. H. YusronHadi, M.M.

 

 

 

 

Dalam kehidupan sehari-hari sebagai manusia biasa, pasti tidak luput dari masalah  hidup.

 

Kalau kita cermati dengan seksama dalam menghadapi masalah hampir sama.

 

Ternyata sikap manusia berbeda-beda.

 

Ada orang yang panik, bingung, gugup, takut, dan stres.

 

Tetapi, ada yang tetap tenang dan adem ayem saja.

 

Hal ini, bisa disimpulkan masalah sebenarnya bukan terletak pada masalahnya.

 

Tetapi, pada sikap manusia  dalam menghadapi masalah itu.

 

Solusi mengatasi masalah hidup sehari-hari

 

1.              Siap.

2.              Rida.

 

3.              Jangan mempersulit diri.

 

4.              Evalusi diri.

 

5.              Hanya Allah penolong kita.

 

 

 

1.      SIAP

 

Yaitu siap menghadapi sesuatu yang sesuai keinginan.

 

Dan juga siap menerima kenyataan yang tidak cocok dengan harapan.

 

Sebagai manusia biasa, kita harus punya cita-cita yang benar dalam hidup ini.

 

Bahkan, harus gigih ikhtiar sekuat pikiran dan tenaga mencapai yang terbaik dalam kehidupan kita di dunia dan akhirat.

 

Tetapi bersamaan dengan itu, kita harus sadar dan tahu diri bahwa manusia hanya makhluk amat terbatas.

 

 

Dalam kehidupan ini sering terjadi sesuatu di luar kemampuan  dan kita tidak mampu mencegahnya.

 

 

Jika salah bersikap, maka kita akan kecewa, penuh keluh kesah, hati kacau dan pikiran kusut tidak karuan.

 

Sungguh rugi, karena hidup di dunia hanya sekali dan kejadian tidak terduga pasti akan terjadi lagi.

 

 Manusia boleh punya rencana, Allah Yang Maha Kuasa juga punya rencana.

 

Yakinlah, yang pasti terjadi adalah rencana Allah.

 

 

Yang menarik, kita sering marah dan kecewa dengan suatu peristiwa.

 

 

Tetapi setelah waktu berlalu, ternyata kejadian itu sangat menguntungkan dan membawa hikmah besar.

 

 

Bahkan lebih baik daripada yang diharapkan.

 

 

Percayalah, bahwa desain Allah Yang Maha Hebat pasti lebih indah dan mengagumkan.

 

 

Alkisah, seorang penjual tahu berangkat dini hari dari rumahnya di desa setelah salat Subuh.

 

 

Dia berjalan kaki memanggul dagangannya melewati pematang sawah.

 

 

Ketika di pematang sawah, tiba-tiba pikulannya patah.

 

 

Tampah berisi tahu di pikulan kiri masuk ke sawah yang kanan terbenam ke dalam kolam.

 

Betapa kaget, sedih, dan merasa sangat sial.

 

 

Belum berjualan modal sudah habis terbenam ke dalam lumpur.

 

 

Dengan murung, kecewa, dan bercampur marah dia balik ke rumah.

 

 

Tetapi 2 jam kemudian, datang berita sangat mengejutkan.

 

 

Kendaraan yang ditumpangi para penjual tahu, mengalami kecelakaan.

 

 

Semua penumpangnya mengalami cedera berat, bahkan ada yang meninggal.

 

 

Hanya seorang penjual tahu yang selamat yang biasanya naik kendaraan itu, yaitu dirinya.

 

 

Subhanallah. Maha Suci Allah.

 

Dua jam sebelumnya, patah pikulan  dianggap sial dan nasib amat buruk.

 

 

Tetapi 2 jam kemudian patah pikulan dianggap kemujuran luar biasa.

 

 

Jadi, dalam menghadapi kegiatan apa pun mari kita sempurnakan niat dan ikhtiar.

 

 

Tetapi, bersamaan dengan itu, mari kita siapkan hati kita untuk menerima apa pun yang terbaik menurut Allah Yang Maha Mulia.

 

 

2.      IKHLAS

 

Yaitu rela dan ikhlas menerima sesuatu yang sudah terjadi.

 

 

Meskipun kita marah dan kecewa, kenyataannya sudah terjadi.

 

 

Rela atau tidak rela terbukti sudah terjadi.

 

Lebih baik kita relakan saja menerimanya.

 

 

Sikap ikhlas atau rela ini hanya amalan dalam hati.

 

 

Kita menerima kenyataan yang sudah terjadi.

 

 

Tetapi pikiran dan tubuh wajib berusaha memperbaiki kenyataan dengan cara yang diridai Allah Yang Maha Adil.

 

 

Kondisi hati yang tenang ini sangat membantu proses ikhtiar menjadi positif dan optimal.

 

 

Mengapa?

 

 

Orang yang stres adalah orang yang tidak siap mental menghadapi kenyataan.

 

 

Tidak mau menerima kenyataan yang ada.

 

 

Pikirannya selalu tidak sesuai dengan kenyataan.

 

 

Sibuk menyesali sesuatu yang sudah tidak ada.

 

 

Mengharapkan yang tidak mungkin terjadi.

 

 

Sungguh sengsara yang dibuat sendiri.

 

 

Jadi, hati kita harus rela menerima kenyataan apa pun yang sudah terjadi.

 

Sambil berusaha memperbaiki kenyataan pada jalan yang diridahi Allah.

 

 

3.      JANGAN MEMPERSULIT DIRI

 

Al-Quran surah Alam Nasrah (surah ke-94) ayat 5 dan 6.

 

فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا

إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا


 

 

Sesungguhnya, bersama kesulitan  ada kemudahan. Sesungguhnya, bersama kesulitan  ada kemudahan.

 

 

 

Sampai 2 kali Allah menyampaikan janji-Nya.

 

 

Tidak mungkin dalam hidup ini terus menerus dalam kesusahan karena dunia ini bukan neraka.

 

 

Tidak mungkin dalam hidup ini selamanya mudah dan lapang karena dunia ini bukan surga.

 

 

Karena itu, jangan membesar-besarkan masalah.

 

Jangan mempersulit diri.

 

Hal ini, akan menambah masalah menjadi lebih seram daripada kenyataan sebenarnya.

 

 

Yakinlah, bahwa Allah Yang Maha Teliti pasti telah mengukur ujian yang menimpa kita pasti sesuai dengan takaran tepat dan presisi.

 

 

Sesuai dengan keadaan dan kemampuan kita.

 

4.      EVALUASI DIRI

 

Yaitu menilai diri kita sendiri.

 

 

Hidup ini laksana suara gaung di pegunungan.

 

 

Apa yang kita bunyikan, suara itu akan kembali kepada diri kita sendiri.

 

Segala yang terjadi adalah akibat perilaku yang kita kerjakan.

 

 

Al-Quran surah Al-Zalzalah (surah ke-99) ayat 7 dan 8.

 

فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُۥ

وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُۥ


 

Barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.

 

Dan barang siapa mengerjakan kejahatan sebesar zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.


 

 

Misalnya, sebuah kerikil mengenai kening kita.

 

 

Kita harus rela dan merenung, mengapa Allah  menimpakan kerikil kepada kita.

 

 

Lapangan sangat luas dan kepala begitu kecil.

 

 

Mungkin itu peringatan bahwa kita sering lupa bersujud.

 

 

Atau sujud kita lalai dari mengingat-Allah.

 

 

 

 

Allah tidak mungkin menciptakan sesuatu dengan sia-sia.

 

Pasti ada hikmahnya.

 

 

Jangan kita terjebak hanya menyalahkan orang lain.

 

 

Sikap emosi hanya memberi sedikit nilai tambah bagi pribadi kita.

 

 

Bahkan bisa menimbulkan masalah baru.

 

 

Jadi, marilah kita jadikan setiap masalah untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri kita.

 

 

5.      Hanya Allah penolong kita.

 

Al-Quran surah At-Talaq (surah ke-65) ayat 2 dan 3.

 

 

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا


Barang siapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberinya jalan keluar.


Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangkanya. Dan barang siapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.




 

 

Sesungguhnya, segala sesuatu bisa terjadi berupa nikmat atau musibah hanya dengan izin Allah.

 

 

Meskipun manusia dan jin bergabung menjanjikan sesuatu, tidak akan pernah berhasil jika Allah tidak mengizinkan.

 

 

Manusia paling bodoh yang berharap dan takut kepada selain Allah.

 

 

Jadi, hanya Allah penolong kita.

 

Manusia hanya berasal (maaf) setetes sperma.

 

 

Berjalan kemana-mana membawa kotoran dalam perutnya.

 

Kelak ujungnya akan menjadi bangkai.

 

 

Pendek kata, kita jangan takut menghadapi masalah.

 

 

Tetapi,takutlah tidak mendapat  pertolongan dari Allah.

 

 

 

Dengan 5 pedoman diatas, yaitu: siap, rida, jangan mempersulit diri, evaluasi diri, dan hanya Allah penolong kita.

 

 

Semoga membuat masalah yang ada menjadi jalan pendidikan agar  kita semakin dewasa.

 

 

Meluaskan pengalaman dan melipatgandakan pahala.

 

Amin.

 

(Sumber Aa Gym)